Topswara.com -- Ustaz Fatih Karim (UFK) membeberkan alasan kenapa suami yang sayang istri, baik dan lembut pada istri, rezekinya menjadi mudah.
“Kenapa suami yang sayang sama istrinya, lembut sama istrinya, baik sama istrinya, memuliakan istrinya, melindungi istrinya, rezekinya mudah,” ungkap Founder Cinta Qur'an tersebut dalam rubrik Rumahku Surgaku di YouTube Cinta Qur'an TV pada Selasa (1/11/2022).
Ia membeberkan alasan tersebut dari sisi logika. Pertama, secara logika, kalau suami menyayangi istrinya maka istrinya pun akan membalas cintanya. Kalau istri membawa cinta suami, dan suami juga menyayangi istri, maka rumah tangganya akan tenang. Kalau rumah tangganya tenang, kerja suami juga tenang. Kalau kerjanya tenang, maka kemudian prestasi kerjanya hebat. Kalau prestasi kerjanya hebat, maka atasannya sayang. Kalau atasan kerjanya sayang, maka dia akan dibantu apa pun yang dia mau. Jabatan dipromosikan, bonusnya dilebihkan, fasilitas kantornya dibedakan.
“Pokoknya kesayangan bos banget, pokoknya anak bos banget. Kenapa? Karena prestasi. Mundur lagi nih. Kenapa prestasi? Karena di rumah tangganya aman. Kenapa rumah tangganya aman? Karena dia berhasil mengamankan istrinya. Bagaimana mengamankan istrinya? Yakni berbuat baik kepada istrinya,” ulasnya.
UFK juga memberikan contoh-contoh tindakan suami dalam menyenangkan istrinya. Misalnya, sesekali membelikan oleh-oleh berupa makanan kesukaan istri, atau apapun yang menyenangkan istri. Suami berbuat baik kepada istri, menjadikan istri sebagai sahabat, tempat ngobrol, tempat curhat, akan mengeratkan hubungan suami dengan istrinya. “Dampaknya luar biasa. Awalnya ke mental. Mental suami akan tenang. Kalau suami tenang, prestasi akan didapat,” terangnya..
Kedua, secara logika alamiah, logika sunatullah. Bahkan, logika tersebut sudah ada dalilnya. Kata Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, ‘Barangsiapa mencintai penduduk bumi, maka dia akan disayangi penduduk langit.'
“Nah, kalau kita sudah sayang sama penduduk bumi, istri itu penduduk bumi, maka Allah akan sayang kepada kita. Kalau Allah Ta’ala sudah sayang sama kita, jalan-jalan rezeki akan dibuka. Kenalan sama si Anu di mobil, ketemu sama si Ini dibantu, lagi butuh tempat, ada yang ngasih tempat. Perjalanan hidup kami, Masya Allah. Terasa banget ketika kita itu menyayangi istri, terbuka dengan istri, bahkan memberikan cinta yang penuh kepada istri, Masya Allah. Saya banyak sekali mendapatkan rezeki yang kadang-kadang enggak bisa dimatematikakan, enggak bisa hitung-hitung. Tiba-tiba ketemu si A, dia invest. Tiba-tiba kita mau ini, dikasih ruko. Tiba-tiba kita mau ini, dikasih mobil. Tiba-tiba wah Masya Allah,” paparnya panjang lebar.
Selanjutnya UFK membeberkan alasan dari sisi dalil. Pertama, Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda dalam sebuah hadis riwayat Al Hakim dan Ibnu Hibban dari jalur Aisyah RA : Khairukum khairukum liahlihi, wa ana khairukum liahliy. Artinya: Orang yang paling baik di antara kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya (istrinya). Dan aku adalah orang yang paling baik dari kalian terhadap keluarga (istriku).
“Jadi, secara dalil pun memang Nabi SAW memerintahkan. Dan ternyata Nabi juga mencontohkan. Artinya, kalau Nabi mencontohkan, memerintahkan, pasti banyak kebaikan di dalamnya. Karena, Nabi tidak pernah makan yang buruk, Nabi tidak pernah berkata yang buruk, Nabi tidak pernah mengajak yang buruk,” jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa semua yang diajarkan Nabi SAW pasti merupakan kebaikan. Karena, yang disampaikan Nabi tersebut semuanya adalah wahyu, bukan hawa nafsu. Sebagaimana diterangkan di dalam Al-Qur'an Surah An-Najm ayat 3-4 yang artinya: “Dan tidaklah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut keinginan hawa nafsunya. Tidak lain (Al-Quran) itu adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)”.
“Apa yang dikatakan Nabi SAW, termasuk tadi, laki-laki terbaik adalah yang paling baik kepada keluarganya, termasuk kepada istrinya,” tegasnya.
Kedua, dalil yang lain, bahwa laki-laki itu dijadikan qowwam.
Seperti yang tercantum dalam Al-Qur'an Surah An-Nisa ayat 34, yang artinya, laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita.
“Kata Al-Qur'an, laki-laki itu qowwam. Yang namanya qowwam itu, pelindung, tempat bersandar, tempat curhat, tempat ngobrol, tempat sharing. Itulah fungsi suami. Nah, kalau suami sudah berfungsi jadi qowwam, berarti dia merasa dibutuhkan oleh istrinya. Kalau dia merasa dibutuhkan istrinya, maka terjadilah saling. Saling menutupi kekurangan, saling menutupi kelemahan. Apa yang terjadi? Yang terjadi adalah pintu-pintu kebaikan Allah buka. Rezeki datang dari jalan yang tidak disangka-sangka. Ingat, laki-laki yang sayang sama istri, suami yang sayang sama istri, itu bukti orang bertaqwa. Dan ingat, orang bertakwa itu yaj’al lahu makhroja. Allah akan buka pintu rezeki dari jalan yang tidak mereka sangka-sangka. Buktikan! Cobalah!,” ajaknya.
UFK sekaligus mengingatkan, alasan utama kenapa seorang suami harus baik, sayang sama istrinya, karena memang hal tersebut adalah perintah Allah. Jadi, bukan karena rezeki. “Banyak juga yang akhirnya niatnya supaya datang rezekinya. ‘Aku sudah begitu kok enggak datang rezeki’. Karena niatnya sudah salah. Niatnya bukan Allah ridha. Tetapi niatnya karena rezekinya. Padahal rezeki itu karena Allah ridha. Ridha dulu, rezeki gampang,” pungkasnya.[] Binti Muzayyanah
0 Komentar