Topswara.com -- Terkait berita-berita bunuh diri, meningkatnya depresi, rumah sakit jiwa penuh, banyaknya orang sakit mental, marak LGBT dan KDRT, pembunuhan, pemerkosaan, dan penganiayaan, Founder Cinta Qur'an Ustaz Fatih Karim mengatakan bahwa semua itu diawali oleh ketidaktenangan jiwa.
“Semua itu berawal dari ketidaktenangan jiwa. Pembunuhan, pemerkosaan, penganiayaan, kekerasan, itu semua berawal dari ketidakketenangan jiwa," ungkapnya dalam program Renungan Fajar di kanal YouTube Cinta Qur'an TV, Selasa ( 01/11/2022).
Ustaz Fatih menyebut, apa yang terjadi di Itaewon, Korea selatan dalam perayaan Hellowen yang membuat dua ratus lebih nyawa melayang, dan juga konser yang bertajuk berdendang bergoyang yang diikuti oleh mayoritas Muslim di Indonesia, rela berdesak-desakan sampai kehilangan nafas, sebenarnya memiliki satu tujuan, yaitu mendapat kebahagiaan dan ketenangan.
“Kemudian mereka mendatangi dan mereka mengharapkan dapat kebahagiaan dan mendapatkan ketenangan," sebutnya.
Ustaz menambahkan bahwa kasus Itaewon dan konser bertajuk Berdendang Bergoyang menunjukkan betapa hausnya jiwa-jiwa manusia kepada ketenteraman dan kesenangan.
“Justru ini menunjukkan betapa hausnya jiwa-jiwa manusia ini kepada yang namanya ketenteraman dan kesenangan,” tambahnya.
Menurut Ustaz Fatih, ketidaktenangan jiwa akan menyebabkan orang melakukan aktivitas–aktivitas yang tidak sesuai dengan fitrah manusia.
“Banyak sekali yang melakukan aktivitas-aktivitas yang tidak lagi sesuai dengan fitrah manusia, maka itu semua sebabnya adalah ketidaktenangan dalam jiwa,” terangnya.
Ia memaparkan bahwa ketidaktenangan jiwa ini merupakan hasil diterapkan sebuah peradaban yang rusak, yang mengganti Allah SWT sebagai Al-Khaliq Al-Mudabbir atau sebagai pengatur.
“Semua ini adalah buah atau hasil dari sebuah peradaban yang rusak, peradaban yang mengganti Allah sebagai Al-Mudabbir sebagai pengatur, sebagai Al-Khaliq untuk mengatur manusia,” bebernya.
Jadi wajar, tambahnya, ketika kemudian banyak yang mengalami gangguan jiwa, keresahan, kegundahan, sedih dan galau, malah banyak anak muda yang bunuh diri.
“Maka wajar kalau kemudian kita mengalami gangguan jiwa, keresahan, kegundahan, sedih, bahkan banyak sekali orang-orang yang galau, dan banyak sekali anak-anak muda yang hari ini gampang sekali melakukan bundir, istilah mereka bunuh diri,” tambahnya.
Ustad Fatih karim menyatakan jika ketenangan jiwa itu ada pada kalbu, yang bisa didapat dengan mengingat Allah Allah Subhanahu Wa Ta'ala atau zikrillah. Hal ini dapat kita lihat dalam Al-Qur’an surat ar-Ra’du ayat 28.
“Ketenangan jiwa ada pada kalbu. Coba kita buka ayat yang menunjukkan kepada kita bahwa ketenangan jiwa bisa didapatkan itu dengan mengingat Allah. Ada dalam Al-Qur’an surat Ar-Ra’du ayat 28 yang bunyinya,
"(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram."
Ustaz Fatih Karim juga memberikan beberapa tips agar kita memiliki ketenangan jiwa dalam menghadapi situasi dan kondisi saat ini. Agar kita tidak sakit jiwa, yang pertama adalah jangan pernah berorientasi kepada fisik.
“Tips yang pertama adalah jangan pernah berorientasi kepada fisik. Jangan pernah melihat sesuatu hanya karena fisik saja, tapi dalam diri manusia, jiwa, hati,” sebutnya.
Tips kedua, banyak mengingat Allah dengan zikrullah. Bukan sekadar zikir, tapi harus paham makna dan artinya, karena jika sekadar zikir tidak meresap ke hati yang kemudian tidak akan berefek kepada tingkah laku.
“Kedua, banyak-banyaklah mengingat Allah. Bagaimana zikrillah bukan sekadar subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah, Allahu Akbar. Bukan hanya itu. Tapi kita harus memahami maknanya, tapi kita harus mengerti artinya. Karena kalau kita sekadar subhanallah subhanallah subhanallah subhanallah, zikir itu tidak meresap ke hati yang kemudian tidak akan berefek kepada tingkah laku,” paparnya.
Selain itu tambahnya, untuk mendapat ketenangan jiwa harus sering bergaul dengan orang shalih, yang dengan menatap wajahnya saja kita ingat Allah.
“Agar teman-teman mendapatkan ketenangan jiwa sering-seringlah bergaul dengan teman-teman yang shalih. Teman-teman yang kemudian kalau kita tatap wajahnya, kita main ke rumahnya, kita ingat Allah,” tambahnya.
Ustaz fatih mengungkapkan bahwa ingat Allah itu membuat kita optimis dan yakin bahwa suatu saat Allah pasti memberikan apa yang kita inginkan. Untuk itu kita harus bersabar dan sabar itu pahalanya tanpa batas dan merupakan bagian dari ketenteraman jiwa.
“Ingat Allah, ada Allah, itu yang membuat energi kita kuat, itu yang membuat kita optimis, itu yang membuat kita yakin bahwa suatu saat Allah pasti berikan apa yang kita inginkan. Hanya masalah waktu kadang-kadang kita enggak sabar, makanya wajar sabar ini pahalanya tanpa batas, karena sabar adalah bagian dari jalan ketenteraman jiwa,” ungkapnya.
Tips ketiga, adalah berjuang menghabisi apa pun yang merusak jiwa, yaitu dengan berdakwah, jadi bukan hanya bertahan tapi juga menyerang.
“Ketiga, bagaimana agar kita mendapatkan ketenangan jiwa kita harus berjuang untuk menghabisi untuk menyelesaikan semua model apa pun yang merusak jiwa. Di sinilah pentingnya berdakwah. Jadi bukan hanya bertahan tapi juga kita menyerang,” cetusnya.
Ustaz Fatih kemudian menyimpulkan, jika tips pertama adalah defense/bertahan, sedangkan tips yang ketiga adalah harus mengubah sebuah tatanan kehidupan dengan dakwah, inilah yang disebut menyerang.
“Apa maksudnya bertahan dan menyerang, kalau sekarang zikir itu lebih ke defense kalau tadi apa ya tips yang pertama melihat seseorang hanya melihat hatinya melihat perbuatannya itu hanya bertahan, bertahan tetapi tips yang ketiga adalah Kita juga harus merubah sebuah tatanan kehidupan ini itulah dakwah,” jelasnya.
Terakhir Ustaz mengajak untuk berhenti menilai sesorang dari fisiknya atau tampilannya, yang kedua perbanyak mengingat Allah, yang ketika mengajak untuk berdakwah dalam rangka mengubah kondisi masyarakat yang sudah rusak ini.
“Mulai hari ini berhentilah untuk menilai seseorang berdasarkan tampilan fisiknya. Untuk menilai seseorang berdasarkan tampilannya. Dan yang kedua perbanyaklah mengingat Allah. Hanya dengan mengingat Allah hati kita akan tenang. Dan ketiga, kita harus beraktivitas berdakwah terjun ke tengah-tengah masyarakat untuk mengubah tatanan kehidupan yang rusak ini,” ajaknya.[] Erna
0 Komentar