Topswara.com -- Telah ditemukan 4 jasad tewas di dalam rumah, di perumahan Citra Garden 1 Extension Kalideres, Jakarta Barat pada Kamis 10 November 2022. Penemuan 4 jasad terungkap setelah warga mencurigai bau menyengat dari rumah tersebut. Petugas terpaksa membongkar pagar dan pintu disebabkan pintu rumah terkunci dari dalam, jelas Kasi Humas Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Taufik (Sumber: “detik.com” 11/11 2022).
Berdasarkan hasil outopsi bahwa 4 jasad tersebut tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan. Hasil pemeriksaan dokter bahwa dilambungnya tidak ditemukan sisa makanan dan minuman dalam jangka waktu yang lama (sekitar 3 minggu), sehingga otot-ototnya mengecil dan kekurangan cairan/dehidrasi sehingga tubuh mayatpun menjadi kering (Sumber :” merdeka.com “ 11/11 2022).
Kejadian ini sungguh tragis dan miris, sudah menjadi kebiasaan umum bahwa kehidupan bertetangga diperumahan modern cenderung individualis dan tidak ada kepedulian hubungan sosial kemanusiaan.
Hal ini disebabkan karena pemikiran masyarakat sekulerisme dan kapitalisme di mana aturan agama dipisahkan dari kehidupan dan masyarakat yang lebih mementingkan kepentingan individualistis.
Asalkan dirinya bahagia, tercukupi semua hak dan kebutuhannya tidak peduli dengan masyarakat sekitarnya. Adanya pemikiran sekulerisme dan kapitalisme ini menyebabkan satu keluarga meninggal tanpa diketahui.
Dalam jangka waktu sekitar 3 minggu tidak ada interaksi, tetangga maupun keluarga tidak menaruh curiga sedikitpun bahwa bisa saja terjadi sesuatu pada keluarga tersebut. Apalagi di era digital saat ini, setidaknya ketika anggota keluarga tidak ada kabar lebih mudah untuk mendapatkan informasi.
Di mana peran negara yang seharusnya melindungi rakyatnya, meriayah seluruh kehidupan rakyatnya dalam semua bidang terutama untuk kebutuhan dasar (pendidikan, kesehatan, perumahan, kebutuhan pangan) yang seharusnya sudah dijamin oleh negara.
Tetapi negara dalam sistem sekuler kapitalisme abai terhadap rakyatnya, hingga menyebabkan satu keluarga tewas karena kelaparan. Negara hanya mementingkan kepentingan oligarki dan segelintir elite politik yang berkuasa dan hanya untuk memperkaya serta mensejahterakan dirinya. Negara tidak memperhatikan rakyat yang membutuhkan perlindungan dan jaminan kesejahteraan hidupnya.
Dalam Islam hilangnya satu nyawa sangatlah berharga. “Hilangnya dunia lebih ringan bagi Allah dibanding terbunuhnya seorang mukmin tanpa hak.” (HR Nasai 3987, Turmudzi 1455 dan dishahihkan al-Albhani). Islam memberikan perhatian yang sangat serius tentang persoalan nyawa manusia, bahkan perlindungan atas nyawa manusia merupakan salah satu dari maksud tujuan utama diturunkannya syariat.
Allah berfirman (QS. Al-Maidah ayat : 32) : “Barangsiapa yang membunuh seorang manusia bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya.”
Ayat diatas jelas bahwa ada kewajiban untuk memelihara nyawa setiap manusia. Jadi seluruh kebutuhan rakyat seharusnya menjadi tanggung jawab penguasa dan negara, untuk itu penguasa seharusnya mempunyai metode-metode dalam meriayah rakyatnya.
Negara Islam melalui Baitul Mal bertanggung jawab memberikan bantuan dana untuk kebutuhan dasar rakyat, termasuk makanan pokok. Pastinya rakyat mendambakan pelayanan yang terbaik dari negara yang dilakukan oleh penguasanya. Hanya sistem Islam lah yang mampu menjamin dan meriayah kesejahteraan rakyatnya diseluruh aspek kehidupan.
1400 tahun yang lalu Rasulullah sudah mencontohkan bagaimana Islam sangat memperhatikan tetangganya. Dikisahkan ada seorang wanita tua kafir yang selalu menghina bahkan meludah di depan Rasulullah dengan penuh kebencian. Wanita tua itu selalu berdiri di depan rumahnya untuk menunggu Rasulullah yang melewati depan rumahnya. Tetapi Rasulullah membalas dengan senyuman tulus. Hingga suatu ketika Rasulullah tidak mendapati wanita tua itu ketika lewat di depan rumahnya. Rasulullah merasa keheranan, kemana gerangan perginya wanita tua tersebut ? Akhirnya beliau bertanya kepada tetangga wanita tua tersebut dan ternyata dia sedang sakit.
Mengetahui hal tersebut Rasulullah langsung menjenguk wanita tua tersebut.
Betapa indahnya Islam megajarkan kepedulian terhadap tetangga baik Muslim maupun non muslim. Dimana hakekatnya manusia sebagai makhluk sosial yang membutuhkan ruang interaksi dengan orang lain baik secara fisik (tatap muka langsung maupun digital (chating/telephone). Manusia juga membutuhkan orang lain untuk berbagi kebaikan serta saling menjaga dan memelihara.
Tewasnya keluarga diatas mengingatkan dimasa kekhalifan Umar Ibn Al Khattab, dimana kekeringan dan kelaparan parah sempat terjadi. Ada seorang ibu yang memasak batu untuk menenangkan anak-anaknya yang kelaparan. Khalifah Umar malam itu mengajak asistennya ronda keliling kota dan beliau mengetahui hal tersebut, kemudian beliau segera ke Baitul Mal dan mengambil bahan makanan.
Khalifah membawa dan memberikan sendiri bahan makanan yang diperlukan kepada keluarga tersebut tanpa bantuan asistennya. Kemudian beliau membantu sang ibu memasak dan memberikan kepada anak-anaknya hingga tak lagi merasa lapar. Umar merasa bertanggung jawab melakukan berbagai usaha untuk membantu rakyatnya.
Kekuasaan di dalam Islam adalah tanggung jawab dan amanah yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya demi kemajuan dan kesejahteraan umat.
Seorang peimpin harus menyadari bahwa tanggung jawabnya bukan hnya di dunia saja, tetapi juga di akhirat kelak, bila ada seorang saja dari rakyatnya yang tidak mendapatkan haknya di dunia, kelak sang pemimpin dimintai pertanggung jawaban oleh Allah SWT. Dan hanya sistem dan pemimpin Islam yang menerapkan syariat Islamlah yang mampu meriyah, memajukan dan mensejahterakan seluruh rakyatnya.
Oleh: Yesi Wahyu I.
Aktivis Muslimah
0 Komentar