Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Monopoli Bisnis Ayam Nasib Peternak Kian Kelam


Topswara.com -- Para peternak ayam mengaku tengah menghadapi situasi sulit. Di tengah kenaikan berbagai harga barang, harga jual ayam terbilang rendah dan mereka mengatakan itu tidak sebanding dengan modal produksi mereka yang tinggi.

“Kita hanya ingin stabilkan harga ayam hidup di atas harga pokok produksi (HPP) peternak (Usaha Mikro Kecil dan Menengah), UMKM, kemudian stabilkan harga ayam hidup, mengingat bahwa harga pangan sudah terlalu tinggi,” kata salah satu peternak ayam yang tergabung dalam Komunitas Peternak Unggas Nasional (KPUN), saat berdemo di kawasan silang Monas, Jakarta pada September lalu. Protes ini bukan satu-satunya demo yang dilakukan KPUN. Berselang beberapa pekan kemudian, tepatnya pada Oktober, KPUN di Jawa Timur berdemo di depan kantor gubernur (BBC.com, 15/10/2022).

Semakin susah dan bertambah susah peternak ayam berskala kecil saat ini akibat ulah integrator yang bermodal besar. Tiga keberadaan perusahaan industri ayam raksasa bermodal besar menguasai hampir seluruh industri peternakan, dari hulu sampai ke hilir. Dari mulai pakan, obat-obatan, bibit anakan ayam mereka kuasai pasarnya, para peternak kecil mau tidak mau membeli produk tersebut walaupun dengan harga yang mahal.

Tetapi setelah ternak ayam sudah mulai panen mereka dihadapkan pada permasalahan pemasaran ayam karena para pengusaha besar tersebut juga ikut bermain dengan menjual ayam segar dan berikut daging olahannya dengan harga yang sangat miring. Pengusaha besar bisa mempermainkan harga. Sehingga membuat peternak bermodal kecil kalah bersaing dan merugi, ujung-ujungnya mengalami kebangkrutan. 

Peternak kecil tercekik tak kuasa menghadapi persaingan yang tidak sehat dan hanya bisa diam tidak bisa berbuat apa-apa. Inilah pemicu problem industri peternakan berskala kecil, adanya monopoli dari perusahaan besar, harga pasar bisa dikendalikan seenaknya. 
Negara membiarkan dan cenderung mendukung dengan kemudahan regulasi bagi pengusaha besar. 

Dalam sistem kapitalisme, praktek monopoli sah-sah saja hukumnya. Tetapi dampak yang diakibatkan sangat luar biasa bisa menjatuhkan para pebisnis kecil bermodal cekak, akhirnya gulung tikar. Tak berdaya. 

Dalam Islam monopoli dilarang, negara akan mengawasi pasar dan memberikan sanksi yang tegas bagi pelakunya. Perusahaan kecil akan dilindungi dengan memberikan fasilitas modal bagi yang membutuhkan, memperhatikan kebutuhan peternak, menjaga harga pakan ternak agar tidak melambung, dan memperhatikan berbagai sarana dan prasarana lainnya yang menunjang. 

Dengan begitu harga jual hasil ternak akan stabil dan pedagang tidak akan risau dengan kestabilan harga sehingga masyarakat sejahtera, bisa menikmati makanan bergizi dengan harga yang wajar. Sehingga peternak kecil akan terlindungi. Sungguh indahnya peraturan dalam Islam.

Tidak rindukah kita akan penerapan syariat Islam dalam berbagai lini kehidupan? Sudah saatnya masyarakat sadar bahwa kapitalisme hanya menzalimi rakyat. Seharusnya rakyat berganti sistem, yakni Islam kaffah.


Oleh: Tri Setiawati, S.Si
Pegiat Dakwah
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar