Topswara.com -- Konser 'Dendang Bergoyang' yang diadakan di Gelora Bung Karno (GBK) melenggang, meski akhirnya konser ini dihentikan karena over kapasitas. Diduga panitia memanipulasi jumlah tiket yang dijual sehingga melebihi jumlah yang dicantumkan dalam perijinan. Akibatnya penonton pun berjubel hingga ada yang hampir pingsan, apalagi tenda kesehatan yang disediakan pun sangat terbatas.
Selain itu, ditemukan juga minuman keras di tempat konser. Karena itu, polisi menghentikan acara konser tersebut untuk menghindari hal-hal buruk yang mungkin akan terjadi.
Polisi Reaktif, Harusnya Preventif
Pemberian izin acara yang kurang memberikan manfaat bagi perbaikan generasi muda menunjukkan betapa pemerintah kurang memperhatikan masalah kualitas generasi muda. Acara konser musik semacam itu justru cenderung menimbulkan hal-hal negatif seperti tawuran, dan kemaksiatan yang lain. Terbukti ditemukannya minuman keras di lokasi konser.
Sementara itu, acara Hijrahfest yang rencananya akan diadakan di Surabaya beberapa waktu yang lalu justru dibubarkan. Acara yang full kajian, yang insyaAllah akan menambah pemahaman keislaman.
Pada kasus konser 'Dendang Bergoyang" polisi memberikan izin acara tanpa melakukan pengkajian detail terlebih dahulu. Polisi harusnya benar-benar memastikan jumlah tiket yang dijual tidak melebihi kapasitas tempat acara. Polisi juga harus memastikan jaminan keamanan acara oleh panitia, seperti pos kesehatan, juga meminimalisir terjadinya kekacauan.
Tetapi faktanya, polisi baru bertindak dengan menghentikan acara ketika kekacauan sudah terjadi di depan mata. Kondisi penonton yang berjubel hingga menimbulkan kepanikan. Termasuk adanya minuman keras yang dibawa pengunjung di lokasi konser.
Inilah salah satu fakta kapitalisme sekulerisme di Indonesia. Kegiatan atau acara apa pun yang disitu akan bermanfaat secara materi pasti dipermudah. Sebaliknya kegiatan yang tidak memberikan kemanfaatan materi dan juga dianggap berbahaya bagi sistem ini akan dipersulit.
Islam Peduli Generasi
Dalam Islam, generasi Muslim sangat dijaga dari hal-hal yang bisa membahayakan kualitas mereka. Justru negara sangat mengutamakan upaya peningkatan kualitas generasi. Pendidikan akidah ditekankan di setiap jenjangnya. Peningkatan tsaqafah Islam dilakukan dengan berbagai sarana dan media.
Untuk itu, negara menerapkan regulasi yang ketat dalam segala bidang untuk mewujudkan generasi yang berkualitas. Semua pihak; keluarga dan masyarakat, bersama-sama negara bersinergi mewujudkan tujuan tersebut. Sehingga tak ada celah sedikit pun bagi masuknya ide- ide kufur maupun kegiatan unfaedah yang bisa merusak generasi. Dan itu hanya bisa terwujud ketika syariat Islam diterapkan secara kaffah dalam kehidupan. Wallahu a'lam bishshawab.
Oleh: Salma Azizah
Aktivis Muslimah
0 Komentar