Topswara.com -- Mentadaburi keagungan surah Al-Mulk, Ulama Aswaja Pengasuh Rubrik Kalam, Abdul Aziz, M.Pd.I. mengatakan bahwa ketika mengetahui keagungan Allah SWT, hendaklah manusia tunduk dan patuh kepada-Nya.
“Ketika mengetahui kekuasaan Allah SWT, hendaklah manusia tunduk dan patuh kepada-Nya,” ungkapnya dalam Kajian Tafsir Al-Qur’an: Keagungan Surah Al-Mulk Episode 2, di YouTube Kaffah Channel, Ahad (30/10/2022).
Ia menyebutkan bahwa semua makhluk ciptaan Allah SWT termasuk planet-planet, bintang-bintang, matahari begitu teratur tidak ada satu pun yang membangkang terhadap perintah Allah SWT dan bermaksiat kepada-Nya.
“Misalnya, matahari menambahkan atau mengurangi cahayanya, bintang-bintang memadamkan cahayanya, atau yang lainnya. Semua tunduk dan patuh terhadap kehendak Allah SWT,” sebutnya.
Lalu ia mempertanyakan mengapa manusia yang lemah tidak mau diatur oleh Allah SWT, justru bermaksiat.
"Padahal, makna Al-Mulk yang berarti kerajaan atau kekuasaan Allah SWT. Dalam ayat ini, mengajak kita untuk berpikir tentang kekuasaan dan kerajaan Allah SWT. Juga merenungi kebesaran ciptaan Allah SWT yang begitu luar biasa, sehingga pandangan kita akan lelah, karena hanya kesempurnaan yang selalu kita dapati," lanjutnya.
Ustaz Aziz sapaan akrabnya menjelaskan, dalam tafsir Imam Al Bagdawi disebutkan bahwa Allah SWT menyuruh manusia untuk mengulangi pandangannya sekali lagi dan sekali lagi, maka pandangan manusia akan lelah, letih, akan kecil, sangat jauh dan hina.
“Enggak bisa lihat langit pertama, apalagi langit kedua dan seterusnya. Kita (manusia) tidak akan mendapatkan apa yang diharapkan, tidak bisa menjangkau. Maka pandangannya akan terputus, dan hanya mendapatkan pengetahuan yang sedikit,” jelasnya.
Di ayat keenam ia menyebutkan bahwa “Dan orang-orang yang ingkar kepada tuhan-Nya akan mendapat azab jahanam, dan itulah seburuk-buruk tempat kembali,”
Yaitu balasan bagi orang-orang yang kufur terhadap Allah SWT. Ia menjelaskan bahwa, siapa saja yang mencari agama selain agama Allah (Islam) maka tidak akan diterima agamanya. Dan di akhirat manusia tersebut termasuk orang yang rugi.
Ia mengutip hadis Rasulullah SAW
“Siapa saja yang melihat aku (Allah), melihat informasi tentang Aku dan Muhammad SAW, tetapi ia tidak beriman kepada apa yang Aku utus (Al-Qur’an), maka ia masuk ke dalam neraka.” (Hadis Riwayat Muslim).
Ustaz Aziz menyayangkan, banyak orang Muslim tidak beriman kepada secara menyeluruh. Ia mengutip firman Allah,
Apakah kalian mengimani sebagian kitab, dan mengkafiri sebagiannya?
“Ada orang Muslim yang mengimani sebagian kitab, dan menolak sebagiannya. Jadi, ayat-ayat Allah dipilih mana yang cocok di hatinya diterima, misal puasa, shalat, zakat dan haji. Tetapi pada ayat kewajiban jihad, hukum qisas sebagian menolak. Padahal juga merupakan bagian dari Islam,” jelasnya.
“Iman itu mengharuskan manusia tunduk dan patuh kepada apa saja yang dibawa oleh Rasulullah SAW. Menerima dengan totalitas, harus seratus persen,” tandasnya.[] Mustaqfiroh
0 Komentar