Topswara.com -- Permasalah Papua tak kunjung usai. Bukannya makin mereda ulah kelompok kriminal bersenjata (KKB) justru kian memanas. Berbagai pendekatan untuk menyelesaikan persoalan ini pun telah diupayakan oleh pemerintah Indonesia.
Dikutip dari Tempo.co (12/11)
pemerintah berjanji akan lebih menggunakan pendekatan yang lebih humanis terhadap penanganan masalah-masalah yang terjadi di Papua. Direktur Jenderal Hak Asasi Manusia Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Mualimin Abdi, mengatakan pemerintah akan terus melakukan sejumlah evaluasi terhadap kegiatan militer di Papua.
Meski begitu, Mualimin menyebut, baku kekerasan yang terjadi antara TNI dan Polri dengan kelompok bersenjata bukanlah sesuatu yang disengaja. Ia menyebut pemerintah tidak pernah memerintahkan kepada TNI dan Polri untuk memberangus atau membantai kelompok bersenjata tersebut.
“Kita di lapangan selalu mendorong dan mengupayakan pendekatan dialogis. Tentu hal ini demi mencegah terjadinya kekerasan,” ujar dia.
Selalu berulang dan kerap terjadi kekerasan atau bisa disebut pembantaian di tanah Papua. Baik itu pengaman negara TNI dan polri atau masyarakat sipil.
Bila melihat pernyataan dari Kemenkumham diatas, saya rasa kok sulit bahkan tidak mungkin dengan jalur pendekatan humanis perdamaian terwujud.
Pasalnya, kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua tidak segan-segan menembak masyarakat sipil dengan senjata tajam. Ya pasti, nyawa taruhannya.
Seperti kejadian baru-baru ini Seorang prajurit TNI berinisial Serka IDW mengalami luka tembak oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua, pimpinan Numbuk Telenggeng. Saat peristiwa terjadi, aparat TNI sedang melaksanakan patroli gabungan di Gereja Golgota Gome, Ilaga, Papua Tengah, Minggu (13/11).
Miris, melihat betapa besarnya pengorbanan prajurit untuk menjaga kesatuan dan keutuhan NKRI, tapi nasib mereka tidak mendapatkan diperlindungan secara tegas oleh pemerintah.
Dampak dari masalah KKB yang kerap terulang menjadikan Indonesia dipandang sebelah mata oleh mereka.
Kehilangan kewibawaan dari institusi TNI-Polri untuk mengamankan wilayah Indonesia.
Selain itu, timbulnya was-was dari masyarakat Papua karena kemananan dan keselamatan mereka terancam.
Bisa jadi hal yang terburuk yang akan terjadi hilangnya wilayah Papua dari Indonesia jika tidak dilakukan penanganan yang serius dari pemerintah. Karena bisa kita baca, KKB selalu membuat kerusuhan dengan ambisi memperluas kekuasaan dan menguasai Papua, sehingga pemerintah harusnya lebih hati-hati dan waspada jika hal itu terjadi.
Papua surga bagi para kapitalis, mereka mendulang emas berton-ton setiap harinya. Oleh karenanya, Papua akan selalu dibuat rusuh oleh mereka. Ya, memang dunia saat ini memiliki HAM yang digadang-gadang bisa menyelesaikan perselisihan hak-hak dalam berbangsa dan bernegara. Tapi apa hasil dari kinerja HAM tersebut?
Sistem sekuler ini telah didesain pemilik modal lah yang mampu menguasai dunia saat ini. Maka organisasi HAM hanya ilusi jika berharap dapat menyelesaikan permasalah yang Papua atau permasalahan dunia yang ada. Gertak sambal, ungkapan yang pas untuk HAM, ujung-ujungnya damai dan masalah terus berulang lagi tanpa solusi pasti.
*Solusi Islam*
Keamanan adalah hak setiap warga negara, jika melihat jalur-jalur perdamaian yang ditempuh pemerintah selama ini tidak terlihat hasilnya, stagnan dan cenderung gagal.
Ternyata Rasulullah Saw telah memberikan contoh bagaimana mempertahankan dan menjaga keamanan suatu negara.
Di bawah amirul jihad, siapa saja yang melakukan perpecahan dan mengganggu kesatuan akan di perangi.
Khalifah tidak segan-segan memberikan perintah perang untuk melawan pemberontak.
Masih ingat ketika yang terjadi pada zaman Rasulullah Saw, ketika seorang wanita muslimah dilecehkan beberapa orang laki-laki sehingga jilbabnya tersingkap?
Tidak segan-segan, saat itu juga Rasullullah langsung membentuk pasukan perang untuk memberikan pelajaran kepada seluruh rakyat yang durhaka itu. Dan pada akhirnya mereka dapat ditaklukkan.
Kisah tersebut seharusnya bisa menjadi pelajaran untuk kaum Muslim seluruhnya. Dalam mempertahankan nyawa setiap warga negara, menjaga wibawa, maupun keutuhan wilayah dalam sebuah negara.
Terwujudnya keamanan dan perlindungan jiwa tidak mungkin jika diterapkan di sistem rusak sekuler ini.
Kita perlu sistem Islam untuk menaungi keamanan dan menjaga keutuhan wilayah yang secara menyeluruh. Syariat Islam diterapkan secara kaffah sehingga adanya kesejahteraan itu terwujud. Wallahu alam bisshawab.
Oleh: Munamah
Analis Mutiara Umat
0 Komentar