Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Duka Palestina, Akankah Selamanya?


Topswara.com -- Konflik Israel-Palestina adalah konflik yang paling abadi dan tragis di dunia selama ini. Pendirian negara Israel di Palestina berakar kolonialisme modern, yang terus menjadikan Palestina menjadi subyek, konflik berkepanjangan itu membuat jutaan warga Palestina kehilangan kebebasan dan hak-hak lainnya, di mana pun orang Palestina berada selalu diburu Israel.

Dunia pun melihat jika bangsa Israel selalu menyerang Palestina, menurut pantauan PBB ada lebih dari 500 serangan tahun ini hingga 10 Oktober, mereka menyerang, memukul, melempar batu, bom gas air mata, bahkan dengan senjata api, selain menyerang di pemukiman, di jalan-jalan mereka pun tidak ragu melakukan di sekolah menengah anak laki-laki Huwwara pada 4 Oktober silam (Al-jazeera, 19/10/2022).

Tidak hanya di dalam negeri, warga Palestina yang berada di luar negeri pun tidak luput dari incaran orang-orang zionis. Beberapa waktu yang lalu agen spionase Mossad berhasil menyelundup ke negeri Jiran, mereka melakukan penangkapan terhadap beberapa orang Palestina, syukurnya aksi mereka berhasil dipatahkan oleh polisi malaysia (Narasi News Room, 23/10/2022).

Mossad adalah agen spionase Israel yang dibentuk untuk mempertahankan negaranya atas serangan lawan menyusul pergolakan dunia Arab saat itu begitu Israel menjadi negara modern yang merdeka pada 14 Mei 1948.

Dalam perjalanan waktu, Mossad menjadi agen spionase yang paling ditakuti dunia, yang juga dituntut untuk terus mempertahankan negaranya dari serangan musuh. Mossad yang diklaim sebagai agen terbesar kedua terbesar dunia setelah CIA.

Penderitaan rakyat Palestina hari ini dan sejak setengah abad yang lampau adalah bukti riil fakta Al-Qur'an, mereka teguh dengan agama mereka, dan yakin akan kemulian Islam, karena itu tetap teguh mempertahankan negerinya Palestina dari agresi militer Israel. Mereka pun tetap mempertahankan tanah kemuliaan Islam dari jajahan Zionis Israel, walaupun sampai saat ini banyak rakyat Palestina yang meregang nyawa untuk berjihad di jalan Allah.

Ketidakseragaman sikap pemimpin-pemimpin di negeri-negeri Muslim dalam menanggapi konflik Israel-Palestina merupakan akibat tidak adanya satu kepemimpinan umat Islam, umat Muslim dunia saat ini bagaikan anak ayam kehilangan induknya, itulah gambaran kaum muslimin saat ini. 

Mereka bingung bagaimana harus menghadapi Israel, di satu sisi mereka membenci agresi militer Israel ke Palestina, di sisi lain mereka perlu melakukan kerjasama dengan negara Yahudi, dan mereka juga harus mengikuti keputusan internasional yang mendukung berdirinya Israel.

Apa pun yang terjadi di Palestina saat ini, rakyat terus berjuang sendiri, tanpa bantuan dari saudara-saudara Muslim dari negeri-negeri Arab sekitar karena nasionalisme di Timur Tengah. Mereka tidak mampu menangani masalah Palestina-Israel, walaupun secara fakta Palestina terus menerus harus menghadapi agresi militer yang setiap saat selalu membombardir pemukiman, seakan-akan di dunia ini penjara terbesar bagi rakyat Palestina.

Selama ini, negeri-negeri di kawasan Timur Tengah hanya mengeluarkan resolusi dan konferensi, padahal tindakan nyata untuk menyelesaikan konflik Palestina-Israel itu adalah hal yang paling penting. Seharusnya bangsa-bangsa Arab bersatu kembali untuk menata kembali kejayaan dunia Islam yang semakin diamuk oleh benturan-benturan dunia Barat.

Padahal Palestina merupakan untaian permata dalam sejarah kaum muslimin. 
Allah SWT. mengangkat Nabi Muhammad SAW. dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha dalam satu malam dan Palestina merupakan negerinya para Nabi.

Rasa nasionalisme yang berkembang di Timur Tengah saat ini tidak lepas dari pengaruh atau sketsa kapitalis Barat untuk memecah belah dunia Islam, karena kolonialisme yang menghegomoni Timur Tengah mendorong lahirnya nasionalisme. Nasionalisme membuat syari'at Islam tidak lagi digunakan sebagai dasar persatuan bangsa-bangsa di Timur Tengah sebagaimana diterapkan Islam kaffah di zaman kedaulahan Islam masa lalu, yang mana sejarah mencatat dua pertiga dunia ada dalam genggaman peradaban Islam.

Wallahualam bissawab.


Oleh: Titien Khadijah
Muslimah Peduli Umat
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar