Topswara.com -- Belakangan ini sedang viral di media sosial tentang fenomena ibu hamil yang mengonsumsi obat pemutih, agar anaknya nanti lahir dengan kulit yang putih. Hal itu mereka lakukan karena terobsesi ingin mempunyai bayi yang berkulit cerah.
Padahal, ibu hamil perlu berhati-hati sekali dalam mengonsumsi obat-obatan selama masa kehamilan. Sebab semua yang ibu konsumsi bisa berdampak pada kondisi kesehatan janin. Begitu juga dengan suplemen kecantikan.
Tidak semua suplemen kecantikan aman untuk dikonsumsi bumil. Meminum obat pemutih yang tidak jelas kandungannya bisa juga berbahaya, bahkan berakibat fatal bagi janin. (Halodoc.com, 12/10/2022)
Dilansir dari halodoc.com dr. Rizal Fadli mengatakan bahwa minum obat pemutih selama masa kehamilan bisa menyebabkan cacat lahir dan kerusakan anggota badan dan organ pada janin. Begitu juga dengan sejumlah kandungan yang sering ditemukan di krim pemutih, seperti bahan aktif Hidrokuinon, garam merkuri, Hidrogen peroksida, Kortikosteroid (steroid topikal) bisa berbahaya bagi janin.
Kulit putih dan mulus katanya menjadi impian banyak orang hari ini. Mereka melakukan berbagai cara demi menjadi putih. Mulai dari minum pil, suntik putih, membeli sabun wajah, lotion pemutih, perawatan disalon dan masih banyak lagi. Tidak peduli apakah itu membahayakan atau tidak.
Adapun kasus diatas adalah salah satu bukti jika banyak manusia saat ini yang tidak paham bahwa dalam hidup ini ada hal yang bisa kita kuasai (ikhtiar) dan ada hal yang tidak bisa kita kuasai (qadha).
Qadha merupakan ketetapan yang datangnya dari Allah SWT. Contohnya warna kulit termasuk dalam ketetapan Allah SWT, tidak bisa kita ubah-ubah, tidak bisa diganggu gugat dan segala sesuatu yang merupakan ketetapan Allah SWT tidak akan dihisab (dimintai pertanggungjawaban) kelak di akhirat.
Justru area ikhtiarlah yang bakalan dihisab nantinya. Warna kulit bawaan sejak lahir tidak bakalan dihisab, tapi bagaimana kita menerima keadaan akan warna kulit kita atau usaha untuk mengubah warna kulit itu yang bakal dihisab oleh Allah SWT.
Gara-gara tidak paham Islam inilah, akhirnya banyak orang yang berbuat sesuka hati dalam hidupnya. Merasa bahwa apa yang mereka pilih dan lakukan di dunia ini tidak akan dimintai pertanggungjawaban, yang penting senang ya dilakukan aja.
Ditambah lagi, masyarakat sekuler, yaitu yang memisahkan agama dari kehidupan memandang segala sesuatu berdasarkan dengan materi. Seseorang akan diakui jika good looking atau cantik. Mereka mengikuti standar kecantikan ala kapitalis Barat. Barat menyuarakan kalau orang yang cantik itu kalau seksi, kulitnya halus, mulus, tidak jerawatan melalui film-film, iklan dan lain-lain.
Barat pun terus mempromosikan berbagai produk yang menjanjikan penggunanya akan cantik sesuai dengan standar tadi. Maka tidak heran, kalau masyarakat juga banyak yang termakan standart rusak ini termasuk ibu hamil tadi.
Siapa yang diuntungkan? Ya tentu saja para pengusaha produk kecantikan kapitalis. Karena semakin banyak uang yang mereka dapat dari para perempuan. Keadaan ini diperparah dengan tidak adanya negara untuk menjaga masyarakat dari pemikiran dan gaya hidup yang rusak.
Bukannya mengedukasi rakyat untuk sibuk dalam ketaatan dan belajar, namun rakyat dibiarkan sibuk dalam hal yang tidak bernilai di mata Allah SWT. Sebagai pengemban dakwah, tentunya kita tidak bisa membiarkan kerusakan ini.
Kita harus mengubah keadaan pada kondisi yang baik dengan mengetahui tujuan hidup yang Hakiki, yaitu menggapai ridha Allah SWT, bukan untuk mencari pengakuan manusia. Sehingga hidup seorang muslim harus terikat dengan syariat yang diturunkan Allah SWT, bukan bebas sesuka hati.
Selain itu, masyarakat harus melakukan kontrol sosial seperti masyarakat Islami. Masyarakat Islam senantiasa melakukan amar makruf nahi mungkar. Mereka tidak akan membiarkan ada orang yang melakukan hal-hal berbahaya bagi dirinya maupun orang lain.
Masyarakat Islami juga tidak memberlakukan standart berdasarkan materi dalam kehidupan. Yang mereka jadikan standar adalah ketakwaan dan ilmu seseorang sebagaimana firman Allah SWT didalam Al-Qur'an surah Al- Hujurat ayat 13,
Ø¥ِÙ†َّ Ø£َÙƒْرَÙ…َÙƒُÙ…ْ عِÙ†ْدَ اللَّÙ‡ِ Ø£َتْÙ‚َاكُÙ…ْ Ø¥ِÙ†َّ اللَّÙ‡َ عَÙ„ِيمٌ Ø®َبِيرٌ
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal
Masyarakat Islami memfokuskan hidupnya pada area ikhtiar yang pasti dihisab oleh Allah SWT, seperti beribadah dan belajar. Secara otomatis masyarakat yang cerdas kayak begini tidak akan tergiur dengan propaganda kapitalis Barat yang merusak.
Bukan hanya individu dan masyarakatnya yang Islami, akan tetapi negara juga wajib menerapkan Islam secara totalitas dalam setiap sendi kehidupan. Karena yang berhak menjalankan aturan bagi rakyat adalah negara. Kalau negara menerapkan sistem rusak, maka rakyatnya juga rusak. Sebaliknya kalau negara menerapkan sistem yang shahih, terjamin kebenarannya oleh Allah SWT, maka masyarakatnya pun akan baik.
Dalam Islam, negara harus membentuk masyarakat agar menjadi sosok-sosok berkepribadian Islam melalui sistem pendidikan berbasis akidah. Generasi dalam negara Islam adalah orang yang selalu mengkaitkan perbuatannya dengan syariat Allah SWT.
Jadi, yang seharusnya dipikirkan oleh setiap ibu hamil dalam Islam adalah bagaimana membentuk anaknya menjadi orang yang bertakwa dan cerdas IPTEK, bukan kulitnya putih atau tidak.
Khilafah juga akan menjaga generasi yang telah mereka didik, salah satunya dengan melalui media media. Media dalam khilafah digunakan untuk mengedukasi dan memberikan tayangan yang menambah ketaatan kepada Allah SWT, bukan seperti media sekarang yang menjadi penyebar paham gaya hidup yang bertentangan dengan Islam.
Nah, jadi paham kan begini ternyata solusinya dalam Islam. Ayo kita mulai belajar Islam secara sempurna dan mendalam bersama dengan guru. Karena dalam Islam itu terdapat tsaqafah izzah yang akan membuat kita menjadi bangkit dan mulia.
Selain mengubah diri menjadi hamba yang taat, kita juga harus mengubah masyarakat agar menjadi Islami dengan melakukan dakwah bersama kelompok dakwah ideologis, yaitu kelompok yang insyaAllah senantiasa mengikuti metode Rasulullah SAW.
Oleh: Nabila Zidane
Analis Mutiara Umat Institute
0 Komentar