Topswara.com -- Founder Cinta Qur’an Ustaz Fatih Karim menyampaikan cara menolak kemustahilan dan menjemput pertolongan Allah SWT. ”Pertama, memperbanyak ketaatan, perbanyak kebaikan-kebaikan. Karena energi kebaikan akan memudahkan impian-impian,” ungkapnya dalam Renungan Fajar: Menolak Mustahil, Selasa (8/11/2022) di kanal YouTube Cinta Qur’an.
UFK sapaan akrabnya mengatakan bahwa jangan pernah berhenti menjadi orang baik, dan teruslah berbuat kebaikan. Karena kebaikan akan menghancurkan sesuatu yang tidak mungkin.
“Berbuat baik kepada orang tua, istri, anak, sahabat, sesama makhluk Allah SWT. Berbuat baik tidak harus dengan uang,” katanya.
ia menambahkan, jika melakukan, maka akan dicintai oleh Allah SWT. Jika Allah sudah cinta, Allah akan memberikan pertolongan dari jalan yang tidak disangka-sangka.
Kedua, berdoa penuh keyakinan. Menurutnya, banyak manusia berdoa dengan hati yang lalai. Nabi SAW tidak menerima doa dari yang lalai. Hati yang lalai yakni antara hati dan lisannya berbeda.
“Pertolongan Allah itu datang ketika kita memohon sebagaimana Nabi memohon pada saat perang Badar. Berdoa dengan penuh keyakinan,” jelasnya.
Ketiga, pantaskan diri. Ia mengungkapkan bahwa banyak orang meminta, tetapi tidak memantaskan diri. Padahal, Allah SWT memberi pada yang pantas untuk menerimanya.
“Jika hari ini kita belum diberi, bisa jadi kita belum pantas menerimanya. Bisa jadi, menurut kita sudah pantas dan layak, tapi ternyata tidak bagi Allah. Sesungguhnya Allah SWT Maha mengetahui apa yang tidak kita ketahui,” ungkapnya.
Menurutnya, hukum kepantasan tidak bisa ditolak. Bagaimana mengharapkan padi, sedang yang ditanam adalah rumput. Maka, kepantasan berkaitan dengan sebab akibat.
“Keempat, dekatkanlah dengan sumber mata air kebaikan, yakni Al-Qur’an dan As-Sunnah,” lanjutnya.
Ia mengatakan bahwa memperbanyak membaca Al-Qur’an, memahami, dan mengamalkan, serta menolong saudara-saudara sesama Muslim yang belum bisa baca Qur’an. Maka, akan mendapatkan apa yang diinginkan, yakni pertolongan Allah SWT.
Kelima, tawakal. Ia mengungkapkan bahwa jangan pernah berhenti berserah diri kepada Allah SWT. Sebagaimana para Nabi dan Rasul berserah diri kepada Allah SWT.
“Nabi Ibrahim AS ketika dibakar oleh api. Beliau menyerahkan dirinya kepada Allah. Begitu juga Nabi Musa AS yang berada di titik nol, di depannya lautan, belakangnya adalah pasukan musuh, maka Nabi Musa AS pasrah total kepada Allah SWT,” sebutnya.
Ia menambahkan, jika sudah punya niat untuk melakukan sesuatu, maka serahkan semua kepada Allah. Biarkan Allah yang mengerjakan semua.
“Tawakal adalah energi yang dahsyat. Tawakal adalah bagaimana kita hanya bergantung, berpasrah kepada Allah SWT, juga ikhtiar kita kerjakan dengan maksimal,” tuntasnya.[] Mustaqfiroh
0 Komentar