Topswara.com -- Sekuat-kuatnya ayah yang tulang punggung penuh beban jiwa
Sekuat-kuatnya ayah yang merasa mampu menahan air mata
Sekuat-kuatnya ayah yang tangannya berotot juga
Dan sekuat-kuatnya ayah yang selalu jadi pahlawan anaknya
Mungkin di Senin lalu hatinya hancur
Melihat tubuh anaknya terkubur
Material bangunan rumah yang mudah goyah
Sebab gempa bumi tak beri kabar sebelumnya
Nak, isak tangis di mana-mana
Sang ayah mencoba tegar dan gahar
Apalah daya si ayah pun haruslah rela
Membopong jenazah anaknya untuk kembali ke haribaan-Nya
Nak, kafan putih yang dipakaikan di sekujur tubuh
Wewangian kasturi dan bunga berupa-rupa
Di antara korban meninggal lainnya
Semoga engkau menjadi syuhada dunia
Ayah Cianjur ikhlas anaknya dikubur
Bersama ratusan korban jiwa lainnya
Bersama pula doa-doa dinaikkan
Ke langit tujuh biar menyentuh arasy-Mu
Ayah, kini anak-anak itu tenang di alam barzah
Sungguh berbahagia di sana dengan kisah kasih-Nya
Hatimu boleh gemetar
Tetapi tekadmu tak boleh gentar
Ayah-Bunda di Cianjur
Di balik musibah ada banyak tafakur
Bukankah Allah sudah mengatur?
Menciptakan mati dan hidup agar setiap amal terukur
Selamat jalan anak-anak surga
Selamat jalan menuju jalan panjang
Barzah cuma sebuah persinggahan
Yang akan bangkit ketika kiamat diungkit
Oleh: Hanif Kristianto
(Analis Politik-Media di Pusat Kajian dan Analisis Data)
0 Komentar