Topswara.com -- Trainer Parenting Islami, Dini Sumaryanti menjelaskan, Islam tidak mengajarkan pendidikan seksual.
"Kalau dalam Islam, tidak ada pendidikan seksual kenapa? Karena kalau nanti kita pakai kalimat itu hubungan pria dan wanita itu hanya sebatas seksual saja," ujarnya dalam Dialog Program Cahaya Muslimah, Parenting Islami: Pendidikan Seksual bagi Milenial (Bekal Ibu Melindungi Generasi), Jumat (30/09/2022) di YouTube Sultan Channel.
Ia mengutip Surat Al-Hujurat ayat 13, Allah berfirman:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
"Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti."
Dalam ayat ini di jelaskan, adanya laki-laki dan perempuan itu untuk saling mengenal demi membangun ketakwaan. Allah memberikan naluri gharizah nau' untuk melestarikan jenis keturunan.
"Gharizah nau' tidak hanya membahas tentang seksual saja, jadi kalau istilahnya pendidikan seksual nanti pembahasan cuma untuk memenuhi kebutuhan seksual saja, sedangkan dalam Islam tidak seperti itu. Islam memandang manusia itu itu punya naluri untuk melangsungkan keturunan, punya perasaan yang muncul dari naluri itu, perasaan cinta terhadap lawan jenis nya, mencintai orang tua, mencintai anak dan sebagainya.
Islam tidak melarang manusia bersenang-senang menikmati kehidupan tetapi Islam memelihara komunitas dan masyarakat agar bisa bekerjasama dengan baik," jelasnya.
Ia melanjutkan, Islam memandang untuk mengajarkan sistem pergaulan, tidak sekadar pendidikan seksual yang itu sekedar berpikir untuk memenuhi kebutuhan saja. Islam membolehkan manusia bersenang-senang menikmati kehidupan tetapi yang lebih atas yaitu memelihara komunitas dan masyarakat bisa bekerja sama dengan baik, sehingga aturannya akan menjamin rasa aman, rasa tenteram, dan memuliakan. Islam melihat itu naluri bukan sekadar untuk dipenuhi, untuk bersenang-senang tetapi naluri itu untuk melanjutkan kehidupan umat manusia.
Bekal Ibu Melindungi Generasi
Bu Dini menjelaskan, bekal yang harus diberikan kepada generasi milenial sebagai orang tua harus melindungi anak-anak sesuai dengan ajaran Islam.
"Selain itu pencegahan HIV AIDS ini juga harus melalui tiga pilar, pertama, secara individu semuanya bergerak untuk menghindarkan hal itu, kedua, masyarakat harus saling tolong-menolong untuk menghindari hal itu, jadi dakwah di masyarakat harus jalan, ketiga, mendorong negara untuk menetapkan syariat Islam yang akan melindungi generasi kita," tuturnya.
Ia menambahkan, syariat Islam ini harus diterapkan oleh negara dalam sistem pergaulan di dalam masyarakat. Nizhamul ijtima'i fil Islam sistem pergaulan dalam Islam. Ini harus didakwahkan di masyarakat dan harus diterapkan oleh negara kalau mau selamat.
"Sekarang sistem tersebut belum bisa kita terapkan. Maka yuk, kita belajar bagaimana sistem pergaulan dalam Islam, lalu kita ajarkan pada anak-anak kita, lalu kita dakwahkan ke lingkungan kita," pungkasnya.[] Rina
0 Komentar