Topswara.com -- Dalam Kitab Al-Syakhshiyyah Al-Islamiyyah, Syaikh Taqiyuddin An-Nabhani mengatakan:
أن تدرس الأشياء بعمق حتى تدرك حقائقها إدراكًا صحيحًا لأن هذه الثقافة فكرية عميقة الجذور يحتاج في دراستها إلى صبر وتحمل
"Hendaknya sesuatu itu dipelajari secara mendalam hingga dipahami hakikat sesuatu tersebut dengan pemahaman yang benar. Sebab tsaqofah islamiyyah adalah pemikiran yang mendalam, serta mengakar yang dalam mempelajarinya membutuhkan kesabaran dan daya tahan."
[Al-Syakhshiyyah Al-Islamiyyah juz 1, hlm. 127]
Apa yang beliau sampaikan dalam 'ibarot tersebut adalah salah satu dari tiga metode mempelajari tsaqofah islamiyyah. Artinya, ini adalah jalan yang mau tidak mau harus ditempuh oleh setiap pelajar terutama mereka yang mempelajari kitab-kitab beliau.
Mempelajari tsaqafah islamiyyah tidak bisa cuma sekadar nyicip-nyicip saja. Sekadar datang dalam majelis ilmu, tanpa ada upaya serius memahaminya, bahkan sampai tidur dalam majelis. Berapa banyak orang yang sudah bertahun-tahun belajar, hadir dalam halqoh mingguan, tapi sama sekali tidak menguasai isi kitab. Kemungkinan besar, dia tak pernah melibatkan aktivitas berpikir dalam proses belajarnya, sehingga proses belajar atau halqohnya berlalu begitu saja.
Apa akibatnya? Akibatnya dia memahami sesuatu tidak dengan pemahaman yang benar. Atau memahami sesuatu malah bertentangan dengan realitanya. Ini kebodohan namanya. Meski ia telah belajar atau halqoh bertahun-tahun. Sebagaimana para ulama mendefinisikan kebodohan:
تصور ما شأنه أن يعلم على خلاف ما هو به في الواقع
"Gambaran mengenai sesuai yang bisa diketahui yang bertentangan dengan realitasnya."
Selain itu, butuh kesabaran dan daya tahan dalam menjalani prosesnya. Belajar adalah proyek seumur hidup. Orang yang tidak punya daya tahan akan gugur di tengah jalan. Yang tidak punya kesabaran akan terburu-buru naik panggung, punya hasrat jadi guru, sebelum matang ilmunya. Karenanya, yang tidak memiliki kesabaran dan punya daya tahan maka dia akan menanggung pahitnya kebodohan sepanjang hidupnya. Al-Imam Asy-Syafi'i pernah mengatakan:
من لم يذق مر التعلم ساعة... تجرع ذول الجهل طول حياته
"Siapa saja yang tidak sanggup menahan pahitnya belajar meski sesaat, maka ia akan menanggung hinanya kebodohan sepanjang hidupnya." []
Oleh: Ustaz Kusnady Ar-Razi
Cendekiawan Muslim
0 Komentar