Topswara.com -- Akhirnya pemerintah menaikkan harga BBM. Selain menaikkan harga BBM, Pemerintah juga memberikan Bantuan Langsung Tunai, dilansir dari (merdeka.co.3/9/22) Negara memahami bila pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) subsidi BBM ada yang tidak tepat sasaran. Mengingat, jumlah BLT yang disebar sangat banyak, untuk 20,65 juta warga Indonesia.
Pemerintah telah resmi menaikkan harga BBM, dengan berbagai alasan terutama mengenai banyaknya dana BLT yang salah sasaran sehingga diambilah keputusan untuk menaikkan harga BBM. Yang menyebabkan negara rugi triliunan sehingga membebani pengeluaran negara, selain itu pemerintahpun beranggapan sudah banyaknya rakyat yang mampu untuk membeli BBM, dan ini juga yang menjadikan rencana pemerintah untuk menghilangkan BBM bersubsidi.
Apakah keputusan tersebut sudah benar ataukah pengalihan sikap pemerintah terkait utang negara yang sudah membengkak sehingga rakyat yang dikorbankan dengan berbagai keputusan yang zalim.
Tidak hanya itu, pemerintah juga memberikan bantuan langsung tunai (BLT) untuk mengurangi atau menghilangkan amarah rakyat dan meredam gejolak yang akan terjadi di tengah-tengah rakyat.
Tetapi bantuan ini hanyalah bersifat sementara, sedangkan kebutuhan rakyat bersifat jangka panjang. Apakah ini skenario pemerintah untuk meredam amarah rakyat agar tidak melakukan hal-hal anarkis atau demo-demo di berbagai daerah-daerah.
BLT sendiri hanya bersifat temporal sehingga tidak mampu mencukupi kebutuhan pokok masyarakat. Sedangkan disatu sisi harga kebutuhan pokok kian menjulang tinggi.
Akan seperti apa nasib rakyat jika keadaan terus seperti ini, jumlah kemiskinan semakin bertambah karena imbas dari kenaikkan harga BBM. Akan terjadi PHK masal karena perusahaan yang tak mampu membeli kebutuhan untuk menjalankan proses produksi pabriknya. Serta bertambah pula jumlah kriminalitas yang akan terjadi dari sebab pemerintah mengeluarkan kebijakan yang menzalimi rakyat.
Pada dasarnya rakyat itu hanya membutuhkan kehidupan yang layak yang dapat dipenuhi oleh negara. Dan bukankah kewajiban negara menjamin setiap hajat hidup kebutuhan rakyatnya.
Realitanya rakyat harus menghidupi dirinya sendiri tanpa ada jaminan dari negara. Seperti inilah jika dalam mengatur urusan rakyat menggunakan paradigma jual beli alias menggunakan sistem kapitalisme. Yang mana dalam sistem ini negara bertransaksi dengan rakyat seperti pedagang dan pembeli. Orientasinya adalah untung rugi.
Sistem kapitalis ini hanya membawa kerusakan. Karena tidak ada satupun masalah yang dapat diselesaikan oleh sistem kapitalis, dan di dalam sistem ini banyak melahirkan pemimpin yang abai terhadap urusan rakyatnya. Pemimpin lebih berpihak kepada para penguasa untuk memenuhi kepentingan dan keuntungan bagi dirinya sendiri bukan untuk kemaslahatan rakyat. Dan ia lupa kalau jabatan yang ia emban hari ini Kelak aka dimintai pertanggung jawaban oleh Allah SWT.
Mengoreksi penguasa bukanlah penghinaan atau pelecehan, juga bukan membuka aib sesama Muslim. Pasalnya, obyeknya adalah kebijakan mereka yang zalim pada rakyat, bukan pribadi mereka. Kebijakan zalim tersebut seperti memperjualbelikan kepemilikan umum (BBM, gas, air, listrik, dan lain-lain) kepada rakyat, padahal itu adalah hak mereka; menyerahkan kepemilikan SDA kepada para pengusaha asing.
Menghalang-halangi amar makruf nahi mungkar adalah kemungkaran. Ini berarti akan melanggengkan kezaliman penguasa sekaligus bisa menyebabkan kerusakan yang sangat besar sebagaimana diingatkan oleh Rasulullah saw.:
مَا مِنْ قَوْمٍ يُعْمَلُ فِيهِمْ بِالْمَعَاصِي ثُمَّ يَقْدِرُونَ عَلَى أَنْ يُغَيِّرُوا ثُمَّ لَا يُغَيِّرُوا إِلَّا يُوشِكُ أَنْ يَعُمَّهُمْ اللهُ مِنْهُ بِعِقَابٍ
Tidaklah ada suatu kaum, yang di tengah-tengah mereka berbagai kemaksiatan dilakukan, yang mampu mereka ubah, tetapi tidak mereka ubah, melainkan sangat mungkin Allah meratakan atas mereka azab-Nya (HR Abu Dawud).
Jika aturan yang digunakan dalam Islam, pemimpin akan memenuhi semua kebutuhan hidup rakyatnya, serta mengelola semua sumber daya alam dengan baik dan tidak diberikan penangan kepada pihak asing, agar tidak terjadi kecurangan dalam pengelolaan sumber daya alam sehingga rakyat bisa menikmati dan merasakan setiap hasil kekayaan alam yang ada di negara ini.
Dan di dalam sistem Islam, semua itu akan diberikan kepada rakyat dengan harga murah atau gratis, karena semua kekayaan alam itu milik rakyat. Sehingga semua masalah baik mengenai pengangguran serta kriminalitas semua dapat diatasi.
Oleh sebab itu apa lagi yang kita ragukan di dalam sistem Islam yang begitu sempurna dalam mengatur setiap kehidupan manusia. Sudah saatnya umat sadar dan bangkit dari sistem kufur dan beralih kepada sistem yang shahih untuk menegakkan kehidupan yang sesuai dengan syari'at Islam secara kafah dan berhukum dengan hukum Allah bukan hukum buatan manusia. Sehingga terciptalah kehidupan yang aman, damai, dan tentram setiap kehidupan umat manusia akan terjamin hajat hidupnya. Karena memiliki pemimpin yang amanah yang berpegang teguh pada Al-Qur'an.
Allahu alam bish-shawab.
Oleh: Ermawati
Pemerhati Umat
0 Komentar