Topswara.com -- Ketidaktegasan aturan negara dalam bidang pendidikan tentang pergaulan remaja, memicu terjadinya pergaulan bebas. Pergaulan bebas inilah yang menyebabkan problem besar dalam dunia pendidikan.
Adanya rentetan masalah akibat pergaulan bebas berawal dari pendidikan seks yang kebablasan hingga terjadinya nikah dini yang pada akhirnya menyebabkan tidak terpenuhinya standar kesejahteraan hidup karena kurangnya kesiapan untuk menjalani rumah tangga.
Dilansir dari kompas.com, bahwa seorang siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jumapolo Karanganyar mengalami kontraksi saat pelajaran berlangsung yang kemudian dilarikan ke rumah sakit dan melahirkan bayi.
Siswi tersebut amatlah pandai dalam menyembunyikan kehamilannya, sehingga sembilan bulan tidak terlihat tengah berbadan dua. Kehamilan ini ternyata hasil hubungan gelap dengan pacarnya yang berbeda sekolah.
Alih-alih diberikan sanksi pada siswi tersebut. Gadis itu justru diberi hadiah dengan akan dinikahkan dengan ayah biologis dari sang bayi.
Tak ada hukuman yang membuat jera bagi siswi lainnya, gadis ini tetap didampingi bahkan disetujui keinginannya untuk sekolah lagi dengan catatan sekolah tidak ditempat yang sama. Hal ini dengan dalih masih bisa menyelamatkan masa depannya.
Ada juga pernyataan keprihatinan dari Psikolog Anak dan Pendidikan Karina Adistiana tentang pendidikan sebagai hak setiap orang termasuk siswi hamil. Hal ini dilansir dari Okezone.com. Beliau berpendapat bahwa pendidikan adalah hak bagi setiap orang tak terkecuali bagi siswi yang tengah hamil. Jadi tidak pantas bagi sekolah mencari-cari alasan untuk menghukum bahkan sampai mengeluarkan siswi yang ketahuan sedang hamil diluar nikah.
Lantas apakah dengan cara seperti itu mampu menyelesaikan permasalahan pergaulan bebas? Yang ada justru membuka peluang bagi siswa lain untuk melakukan hal yang sama dengan alasan tidak adanya sanksi yang mengikat bagi pelaku hamil diluar nikah, toh masih diperbolehkan bersekolah.
Pemberian materi kesehatan reproduksi yang bertanggung jawab juga dianggap menjadi solusi bagi penurunan angka hamil diluar nikah. Namun apakah hal tersebut tepat? Hal itu justru berpeluang mengajarkan pada anak-anak seks yang belum semestinya diketahui namun dipercepat pematangannya dengan adanya rangsangan.
Islam Solusi Tuntas
Islam adalah agama yang benar. Tidak ada satu masalah pun yang luput dari pemecahan Islam. Allah menurunkan Islam untuk menjadi aturan yang mengikat, sehingga mampu memelihara kelangsungan hidup makhlukNya.
Tak terkecuali tentang masalah pergaulan manusia. Allah telah menetapkan berbagai aturan kehidupan untuk digunakan dalam mengatur hubungan manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan sesama manusia dan hubungan manusia dengan dirinya sendiri, sehingga diharapkan akan tercipta ketentraman hidup.
Islam menetapkan bahwa laki-laki dan perempuan pada dasarnya adalah terpisah. Sehingga tidak ada alasan untuk bercampur baur antara laki-laki dan perempuan.
Ketika telah terjadi perzinaan antara laki-laki dan perempuan yang belum menikah, Islam mempunyai aturan yang pasti yaitu adanya hukuman cambuk seratus kali bagi pelakunya, serta diasingkan selama satu tahun. Pelaksanaan hukuman tersebut dipertontonkan dihadapan banyak orang.
Dari aturan tersebut saja pastilah sudah menjadi efek jera bagi orang lain yang hendak melakukannya. Sehingga orang akan berfikir kembali untuk melakukan hal yang sama.
Selain itu Islam mengatur untuk mengenakan pakaian yang menutup aurat bagi laki-laki maupun perempuan serta perintah menundukkan pandangan dari aurat dan pandangan yang mendatangkan syahwat.
Pada puncaknya Islam memerintahkan untuk menikah bagi mereka yang telah mampu menikah yaitu mampu memberikan nafkah bagi laki-laki dan mampu mengatur rumah tangganya bagi perempuan. Sedangkan bagi mereka yang belum mampu menikah maka dianjurkan untuk memperbanyak puasa.
Tentu saja semua itu harus didasarkan pada keimanan yang kuat, pondasi aqidah yang kokoh sehingga tumbuh keyakinan akan hasil yang akan dicapai. Tak hanya di dunia namun juga kemudahan pertanggungjawaban di akhirat kelak.
Solusi yang dinanti
Untuk itu sangatlah penting dari dalam diri individu semakin meningkatkan pondasi iman dan taqwa kepada Allah SWT. Melaksanakan seluruh perintah Allah dan menjauhi larangannya hanya karena mengharap ridha Allah.
Kemudian ditingkat masyarakat, akan terwujud masyarakat yang harmonis dengan saling mengingatkan akan apa saja yang diperintahkan Allah. Jika dalam satu jamaah dibiarkan ada kemaksiatan yang terjadi, maka yakinlah azab akan menimpa tidak hanya pada pelaku kemaksiatan tetapi juga bagi orang yang diam ketika melihat kezaliman terjadi.
Yang tak kalah penting dan inilah tonggak terlaksananya seluruh aturan adalah peran negara dimana ketika negara telah menetapkan suatu aturan maka akan mudah bagi seluruh rakyat untuk taat menjalankannya. Negara yang bernaung dalam sistem khilafah inilah yang sesuai dengan syariat.
Negaralah yang seharusnya menetapkan aturan dan hukuman yang tepat sesuai dengan apa yang telah Allah tetapkan tentunya, sehingga semakin mudah ketaqwaan akan diraih.
Selain itu negara adalah lembaga yang berwenang menentukan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan ideologi Islam sehingga diharapkan terciptanya generasi generasi tangguh yang bersakhsiah islamiah.
Jika hal itu telah terwujud maka ketentraman hidup niscaya akan diraih.
Wallahu alam bissawab.
Oleh: Sri Fatonah W.
Pemerhati Sosial
0 Komentar