Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Antara L98T vs HIV AIDS


Topswara.com -- Publik dipaksa untuk menerima dan berdamai dengan LBGT ataupun HIV AIDS. Baru-baru ini sejumlah negara Asean telah melegalkan LBGT. Seperti Singapura, Vietnam dan Thailand telah melegalkan eksistensi LGBT. Sesuatu yang wajar apabila LGBT dilegalkan karena mereka mengadopsi dan menjujung liberalisme. 

Bagaimana dengan RI?

Indonesia mayoritas berpenduduk agama Islam. Keberadaan LGBT ini sangat bertentangan dengan Islam. Melegalkan LBGT sama halnya mendukung dan mendorong para pelaku maksiat semakin leluasa. Berawal dari LBGT berlanjut akan menuntut melegalisasi pernikahan sejenis. 

Sex bebas semakin menjamur, tingkat aborsi meningkat dan semakin suburlah HIV AIDS. Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung, Jawa Barat, menemukan pengidap HIV/AIDS di kota Bandung sebanyak 5.943 orang. 

Data itu merupakan akumulasi dari tahun 1991 hingga Desember 2021. Dari jumlah itu, sebanyak 414 berstatus mahasiswa dan 664 orang adalah ibu rumah tangga tertular dari para suaminya (JawaPos.com, 28/08/22). 

Ini baru di Kota Bandung, padahal RI memiliki 37 provinsi. Apabila hal tersebut dibiarkan maka dapat mendorong RI menuju jurang kehancuran generasi penerus bangsa.

Misalnya kasus Citayam Fashion Week yang sempat viral. Mereka para pelaku LBGT dalam usia relatif masih belia tampa malu-malu menampakan identitasnya. 

Tidak sekedar itu mereka juga mengajak yang lainnya untuk mengikuti jejaknya. Walaupun CFW yang ada di ibu kota sudah ditutup. Namun muncul CFW baru di kota-kota yang lain.

Sungguh paradigma liberalisme yang sangat menjamin kebebasan berperilaku ini seperti LBGT dan sex bebas dianggap suatu yang lumrah. 

Melihat makin mengakarkan liberalisme dan seks bebas maka desakan akan melegalkan eksistensi LGBT bisa muncul dari kelompok mereka. 

Oleh karena itu masyarakat Muslim harus terus menunjukkan penolakan terhadap perilaku LGBT. Tidak hanya itu, masyarakat juga harus menentang setiap kebijakan yang akan membuka jalan legalisasi LGBT. Untuk itu LBGT, sex bebas dan HIV AIDS hanya bisa diberantas jika Islam kaffah diterapkan.

Maka dari itu penerapan Islam tidak sebatas hanya sebagai agama semata (shalat, puasa, zakat, haji). Namun Islam harus diterapkan sebagai ideologi dan diadopsi oleh negara. Oleh karena itu marilah kita memperjuangkan Islam kaffah untuk diterapkan dalam bingkai negara. Karena hanya Islam kaffah yang mampu melindungi jiwa, nasab, kehormatan, kesehatan.


Oleh: Agung Andayani
Sahabat Topswara
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar