Topswara.com -- Dai Muda, Ustaz Felix Siauw (UFS) membeberkan menjadi manusia istimewa. "Kalau kita berbicara tentang manusia senantiasa ada dua manusia, yaitu manusia yang biasa dan ada manusia yang istimewa," sebut UFS di kanal YouTube Ihwang Syahputra bertajuk Manusia Biasa vs Manusia Istimewa, Selasa (16/8/2022).
Ustaz Felix menilai, kalau merasa puas untuk jadi orang biasa ya sudah berarti tidak perlu untuk memilih jadi orang yang istimewa.
"Tapi apabila kita memilih jadi orang yang istimewa, maka itu memastikan agar tidak jadi orang-orang yang biasa. Agar kita tidak memilih seperti orang-orang yang biasa, yang kemudian menjadi keutamaan tidak hanya di dunia. Ada yang istimewa dan biasa tapi ini juga masuk sampai ke akhirat," ungkapnya.
Lebih lanjut ia menuturkan, akhirat juga ada orang istimewa, di akhirat juga ada orang yang biasa. Bahkan di dalam Al-Qur'an itu senantiasa memberikan kritikan kepada orang-orang yang banyak.
Menurutnya, sedikit sekali orang-orang yang mampu bersyukur kepada Allah, sedikit sekali di antara kalian orang-orang yang untuk beriman kepada Allah. Allah senantiasa mengatakan sedikit untuk kualitas-kualitas yang baik.
"Sedikit sekali di antara hamba-hamba Allah itu yang mampu untuk bersyukur pada Allah, apalagi yang Allah katakan misalnya. Dan seberapa banyak kalian lihat kelompok-kelompok yang kecil itu dapat mengalahkan kelompok yang banyak. Di satu sisi Allah menyampaikan bahwa kelompok yang sedikit ini adalah kelompok yang istimewa," ujar Ustaz Felix.
Di sisi yang lain ia juga mengatakan, Allah menampakkan bahwa kelompok yang banyak ini biasanya orang-orang yang jarang bersyukur, jarang untuk beriman. Akan tetapi sedikit daripada manusia yang mengetahui tapi Allah memuji golongan-golongan yang sedikit, Allah kemudian mengkritik golongan-golongan yang banyak.
"Betapa banyak dari golongan-golongan manusia betapa banyak dari golongan-golongan jin dan golongan-golongan manusia yang akan masuk pada neraka jahanam, kenapa?" tanya Ustaz Felix.
"Karena mereka dikasih akal enggak mikir, mereka dikasih mata enggak melihat, mereka dikasih telinga tidak mendengar, mereka banyak tapi mereka kualitasnya sedikit. Rasulullah SAW kemudian mengatakan, nanti di akhir zaman kalian itu akan banyak akan banyak tapi seperti buih. Muslim itu akan banyak tapi seperti buih. Kenapa seperti buih? Karena mereka sudah mulai dirasuki oleh sifat wahn," terangnya.
Lalu Ustaz Felix memberikan penjelasan mengenai penyakit wahn, sesungguhnya mereka mencintai dunia lalu mereka takut mati. Maka menjadilah mereka seperti orang-orang yang biasa, karena orang-orang yang istimewa kualitasnya tidak terbatas pada itu. Sedikit sekali orang-orang istimewa.
"Dunia lebih memprioritaskan orang-orang istimewa dan dunia tidak melihat orang-orang yang biasa. Artinya kalau seandainya kita puas menjadi orang-orang yang biasa, maka pilihlah seperti pilihan orang-orang yang lain. Maka berbuatlah seperti yang orang-orang lain buat. Maka Anda cukup puas melakukan yang selama ini Anda lakukan," bebernya.
"Kalau Anda pengen jadi orang-orang yang biasa dan masalahnya tidak sampai di situ. Masalahnya adalah ketika nanti kita di hari kiamat ketika kita nanti dibangkitkan oleh Allah. Maka kita pun bangkit sebagai orang-orang yang biasa, kebanyakan yang tidak diperhatikan mereka senantiasa tertipu dengan dunia. Maka Allah katakan tadi, sedikit di antara mereka untuk berpikir," lagi-lagi Ustaz Felix menegaskan.
Ia menyebut, sedikit untuk mereka yang melihat, di antara mereka untuk bersyukur. Kebanyakan mereka tidak mau untuk melawan semua itu. Ikut arus dan melakukan apa yang orang lain buat dan tenggelam di tempat orang lain tenggelam dan mereka enggak peduli, mereka sama sekali abai terhadap kehidupan.
"Maka kalau Anda lihat pada zaman sekarang kok bisa ya ada orang-orang melihat satu kemaksiatan tapi pengikutnya banyak banget. Coba bayangin, sekarang tuh dakwah sudah jauh berbeda. Dengan 10 tahun yang lalu kita ngadain kajian paling cuma 30 orang yang datang itu sudah alhamdulillah," tutur Ustaz Felix.
Dia menilai ustaz-ustaz yang punya followers jutaan itu enggak ada (di zaman dulu), tapi zaman sekarang dunia sudah berubah. Para asatidz mungkin punya follower ada yang jutaan, ada yang mungkin punya puluhan juta kayak ustaz Abdul Somad, Ustaz Adi Hidayat, Ustaz Hanan Attaki misalnya. Mereka punya followers sangat banyak sekali.
"Tapi ternyata kalau kita bandingkan dengan orang-orang yang menjual dalam kenikmatan dunia dan menyesatkan manusia senantiasa lebih banyak di sana. Kenapa?" tanya Ustaz Felix.
Lebih lanjut dia menjelaskan, surga senantiasa kata Rasulullah dikelilingi oleh hal-hal yang tidak enak bagi manusia seolah-olah tidak enak.
"Kenapa? Karena mereka enggak tahu bahwa sesungguhnya yang enggak enak itulah akan memberikan mereka kenikmatan nanti di akhirat," ungkapnya.
Dan sebenarnya kata Ustaz Felix, yang ketidakenakan itulah ketika Anda dekat dengan Allah. justru Anda akan merasa sangat nikmat dikelilingi dengan apa harus salatnya rajin.
"Harus kemudian menjaga lisan setiap yang masuk ke dalam perut. Harus lihat dan harus kita awasi setiap yang kita dapat daripada duit itu, dapatnya kita awasi keluarnya kita awasi. Suka sama cewek enggak bisa kemudian langsung kita melakukan apapun yang kita mau," terang Ustaz Felix.
"Kalau pun kita sudah beristri kita sudah bersuami lantas kita terikat dengan hukum-hukum Allah. Kadang-kadang kita merasa sangat enggak enak. Tapi teman-teman sekalian obat tuh enggak senantiasa enak," pungkas Ustaz Felix. [] Munamah
0 Komentar