Topswara.com -- Dismenore (nyeri haid) adalah gambaran kondisi keluhan kram yang menyakitkan saat sedang haid (menstruasi). Atau pengeluaran darah dan sel-sel tubuh dari vagina yang berasal dari dinding rahim perempuan secara periodik, dan atau nyeri perut bagian bawah yang terkadang rasa nyeri tersebut meluas hingga ke pinggang dan punggung bagian bawah. Timbul dua atau tiga tahun sesudah menarche atau pertama kali menstruasi.
Dismenore disebabkan oleh peningkatan hormon prostaglandin, yang diproduksi pada lapisan dari rahim. Peningkatan prostaglandin memicu kontraksi dari uterus atau rahim, sehingga rahim cenderung memiliki kontraksi lebih kuat semasa haid. Kontraksi rahim ini dapat menimbulkan keluhan nyeri.
Penderita yang mengalami dismenore akan terganggu aktivitas sehari-harinya. Di Indonesia, angka kejadian dismenore tipe primer adalah sekitar 54,89 persen sedangkan sisanya penderita dengan dismenore sekunder. Prevalensi dismenore pada remaja berkisar antara 43 persen hingga 93 persen, di mana sekitar 74-80 persen remaja mengalami dismenore ringan. Beberapa cara untuk menangani dismenore di antaranya dengan kompres hangat, meminum obat penghilang nyeri, dengan asupan gizi yang baik.
Akupunktur adalah salah satu modalitas terapi yang sering digunakan untuk mengatasi nyeri, termasuk nyeri menstruasi. Akupunktur terbukti mengurangi nyeri secara efektif dengan efek samping minimal sehingga dapat meningkatkan kualitas aktivitas pasien.
Terapi akupunktur yang dilakukan untuk mengurangi dismenore sebanyak tiga siklus menstruasi pada titik LI4 Hegu, SP10 Xuehai, ST 29 Qichong. Elektroakupunktur gelombang DD dengan frekuensi 20 Hz diberikan pada titik CV4 Guanyuan, CV6 Qihai, SP9 Yinlingquan, SP8 Diji, SP6 Sanyinjiao dan ST36 Zusanli, sebanyak dua kali seminggu, selama 20 menit persesi. Akupunktur terbukti dapat membantu dalam penanganan dismenore, baik secara kuratif maupun preventif.
Oleh: Syam Purwaningsih, A.Md.Akup., S.Pt.
(Owner Rumah Bekam dan Akupunktur Muslimah)
0 Komentar