Topswara.com -- Pendidikan adalah kebutuhan dasar bagi setiap individu. Dengan pendidikan seseorang mampu membedakan mana yang baik dan buruk, serta mampu menciptakan teknologi yang manfaatnya bisa dirasakan oleh orang banyak.
Lalu apa jadinya jika pendidikan dikomersilkan? Tentu saja membuat sebagian masyarakat merasa keberatan, hanya segelintir orang yang mampu merasakan pendidikan tinggi.
Hasil dari pendidikan saat ini belum tentu menciptakan kualitas SDM yang berkepribadian Islam. Artinya segala perbuatannya hanya mengharapkan ridha Allah.
Dalam pendidikan di sistem sekularisme, hasil output mereka adalah menciptakan tenaga kerja yang mumpuni, entah beragama atau tidak bukan urusan mereka. Maka tidak heran jika sistem ini telah menyuburkan perilaku korupsi. Berapa banyak orang-orang yang melakukan korupsi mereka lulusan perguruan tinggi, serta memiliki gelar yang tinggi.
Serta, apabila dia mampu mengenyam pendidikan lanjutan disebuah perguruan tinggi, outputnya adalah bagaimana caranya mengembalikan uang orang tua, yang selama ini digunakan untuk membiayainya. Akhirnya orientasi mereka adalah materi, bukan kebermanfaatan bagi umat dan agama Allah.
Inilah ciri khas pendidikan di alam sekular kapitalis, yang mana orientasi mereka adalah materi. Maka tidak heran jika bidang pendidikan adalah lahan empuk untuk mendapatkan cuan sebanyak mungkin.
Dengan berdalih jurusan ini peluang kerjanya banyak, sehingga tidak heran jika disebuah perguruan tinggi terdapat jurusan yang biayanya mahal sekali karena peluang kerjanya banyak serta gaji yang diterima untuk fresh graduate terbilang banyak.
Apakah tujuan pendidikan hanya berorientasi materi saja?
Berbeda sekali dengan Islam, Islam sangat menuntut rakyat untuk menimba ilmu. "Menuntut ilmu adalah wajib atas setiap Muslim." (HR. Bukhari)
Selain itu, "Barang siapa berjalan di satu jalan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah mudahkan jalan menuju surga. Dan sesungguhnya malaikat meletakkan sayap-sayapnya bagi penuntut ilmu tanda ridha dengan yang dia perbuat." (HR. Muslim)
Di sinilah diperlukan peran negara, yang dengannya mampu menyediakan pendidikan bagian setiap lapisan masyarakat. Rasulullah SAW bersabda, ‘Pemimpin suatu kaum adalah pelayan mereka.' (HR Ibnu Asakir, Abu Nu’aim).
Dalam pendidikan Islam output yang dihasilkan adalah manusia-manusia yang bersyaksiah Islam. Karena mereka tau ilmu yang dimiliki memiliki hak, artinya setiap ilmu yang didapat harus diamalkan kepada orang banyak. Selain itu dengan pendidikan mampu mengembalikan peradaban Islam yang telah lama dihancurkan musuh-musuh Islam.
Negara yang seperti ini hanya ada dalam bingkai khilafah. Dalam khilafah terdapat Baitul mal, yang dengannya negara sanggup memberikan pendidikan gratis bagi rakyatnya. Oleh karena itu marilah kita satukan tujuan untuk menegakkan khilafah kembali. Dengan khilafah rakyat sejahtera.
Oleh: Alfia Purwanti
Analis Mutiara Umat Institute
0 Komentar