Topswara.com -- Saat naik kendaraan baik motor maupun mobil, kita merasakan ada kalanya kita disalip, ada kalanya kita menyalip kendaraan lain. Tetapi, tujuan kita tak pernah goyah. Jika naik kendaraan mau ke Bandung, walau salip-salipan tentu tak mengubah tujuan kita dan kita tetap fokus ke tujuan kita pergi.
Begitu juga saat kita hidup. Terkadang kita lebih unggul dari teman kita, terkadang kita kalah unggul dari teman kita. Maka, fokus kita jangan ke teman kita, tetapi ke tujuan kita mengapa kita harus unggul. Karena kalau fokus ke saingan dengan rival, maka membuat hati tidak ikhlas dan hanya berpikir untuk membesarkan keakuan diri. Menyeleweng dari tujuan suci, yakni untuk ibadah ataupun dakwah, malah sibuk dengan ego dan keakuan diri. Inilah akibat jika fokus hilang.
Padahal seharusnya fokus kita pada tujuan dan niatkan semata hanya karena Allah Subhanahuwa wata'ala. Jika fokus tidak lurus, wajar saja, banyaknya ujian dan rintangan bukan malah menguatkan, tetapi justru membuat hancur berantakan. Itulah mengapa penting fokus pada tujuan, selain menjaga keikhlasan, tetapi juga membuat hati tak pernah putus asa, serta senantiasa bisa menjaga ghirah dalam hidup dan dalam berdakwah.
Sebagaimana dalam sebuah hadis riwayat Tirmidzi dari Anas bin Malik RA, ia berkata Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa menjadikan akhirat tujuannya (niatnya), niscaya Allah akan menjadikan kekayaannya di dalam hatinya. Dia akan mengumpulkan segala urusannya yang tercerai berai, dan dunia datang padanya dalam keadaan hina. Dan barang siapa menjadikan dunia tujuannya (niatnya), niscaya Allah akan menjadikan kefakiran berada di depan matanya. Dia akan mencerai-beraikan segala urusannya yang menyatu, dan tidak datang kepadanya dari dunia kecuali sekadar yang telah ditakdirkan baginya." (HR. Tirmidzi)
Hidup untuk ibadah, jika tidak fokus pada tujuan, hal itu bisa menyelewengkan diri dari tujuan hakikinya. Semoga Allah Subhanahuwa wata'ala senantiasa menjaga kesucian niat kita dan menunjukkan jalan Islam yang lurus. Aamiin ya Rabb.[] Ika Mawarningtyas
0 Komentar