Topswara.com -- Hendaklah kita memiliki amal yang disembunyikan dan amal yang ditampakkan.
Amal yang disembunyikan seperti amal ibadah mahdhah yang mengharuskan kekhusyuan antara hamba denga Rabbnya.
Amal yang ditampakkan adalah amal yang berkaitan dengan syiar, seperti menyebarkan salam, shalat berjamaah, amar makruf nahi mungkar dan menasihati penguasa.
Ahli Hikmah mengatakan:
إخفاء العلم هلكة وإخفاء العمل نجاة
"Menyembunyikan ilmu adalah kehancuran, sedangkan menyembunyikan amal adalah keselamatan." (Ibnu Abdil Barr dalam Jami' Bayan al-Ilm wa Fadhlih).
Berkaitan dengan amal yang disembunyikan, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْعَبْدَ التَّقِىَّ الْغَنِىَّ الْخَفِىَّ
“Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang bertakwa, hamba yang hatinya selalu merasa cukup dan yang suka menyembunyikan amalnya." (HR. Muslim)
Az-Zubair bin Al ‘Awwam mengatakan, “Barangsiapa yang mampu menyembunyikan amalan shalihnya, maka lakukanlah.”
Ibrahim An Nakha’i mengatakan, “Kami tidak suka menampakkan amalan shalih yang seharusnya disembunyikan.”
Sufyan bin ‘Uyainah mengatakan bahwa Abu Hazim berkata, “Sembunyikanlah amalan kebaikanmu sebagaimana engkau menyembunyikan amalan kejelekanmu.”
Hari ini kita ada di era digital yang semuanya serba nampak dan terdorong untuk ditampakkan. Semoga kita masih mawas diri. Masih mampu merawat rakaat-rakaat kecil di keheningan malam dan munajat saat berkhalwat dengan Allah, karena boleh jadi itu yang akan menyelamatkan kita nanti.
https://t.me/yuanaryantresna
Oleh: Ajengan Yuana Ryan Tresna
Peneliti Raudhah Tsaqafiyyah
0 Komentar