Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Mengapa Marak Remaja Bunuh Diri?


Topswara.com -- Maraknya kasus bunuh diri pada usia remaja atau yang biasa kita kenal dengan usia anak sekolah seharusnya menjadi hal yang harus menjadi perhatian khusus oleh pemerintah. Kenapa demikian?? 

Karena remaja merupakan generasi penurus bangsa. Namun kenyataannya kasus bunuh diri yang terjadi saat ini dianggap wajar dan tidak perlu dirisaukan. Apakah para pemimpin tidak memiliki rasa empati pada keluarga yang ditinggalkan?

Misalnya anak yang bunuh diri tersebut adalah anak satu-satunya, menjadi harapan orang tua untuk bisa mengangkat derajat orang tuanya nanti. Kenyataannya justru tidak demikian, para pemimpin lebih fokus ke yang lain. Bukankah setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang layak sebagai bekal mereka nantinya?

Salah satu kasus bunuh terjadi di kota besar, karena tidak mendapatkan dukungan dari sang pacar dan bernazar jika tidak lolos dari universitas impian, ia akan melakukan bunuh diri, dan nazar itupun terlaksana dengan meminum obat sampai over dosis. Miris, sangat miris, hanya karena tidak lolos masuk seleksi universitas impiannya dan tidak mendapat dukungan dari sang pacar maka rela mengakhiri hidupnya. 

Lalu bagaimana perasaan keluarganya? Mereka berduka, kehilangan salah satu anggota keluarganya. Remaja tersebut lebih memilih untuk mengakhiri hidup dengan cara yang tragis yaitu bunuh diri atau dengan sengaja ingin mati sesuai keinginannya (nazarnya).

Ini merupakan salah satu contoh kasus bunuh diri yang terjadi akibat kurangnya pemahaman Islam pada manusia. Mayoritas penduduk negeri ini adalah Muslim, pada kenyataannya tidak semua aturan Islam diterapkan, halal haram sudah tidak menjadi prioritas utama. Tujuan utama dalam hidup adalah mendapatkan keuntungan yang besar, berupa materi yang berlimpah. 

Tolak ukur kebahagiaan adalah materi. Apakah dengan banyaknya materi membuat orang menjadi bahagia? Kenyataanya tidak, karena kebahagiaan sejati adalah mendapatkan ridha dari Allah ï·», menerima dengan lapang dan ikhlas apa yang terjadi pada dirinya berupa ujian yang nantinya akan digantikan dengan lebih baik. Bukan menyalahkan atau mengambil jalan pintas salah satu contohnya mengakhiri hidup dengan bunuh diri karena tidak mendapatkan apa yang menjadi impiannya.  

Bukannya manusia diciptakan oleh Sang Pencipta sebagai makhluk yang sempurna? Sesuai firman Allah ï·» yang artinya, "Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya,” (QS. At-Tin: 4). 

Kesempurnaan yang tidak dimiliki oleh ciptaanNya yang lain yaitu berupa akal. Dan Allah ï·» memiliki tujuan atas penciptaan manusia yaitu hanya beribadah kepadaNya, bukan yang lain, atau menduakan Allah ï·» menyekutukan Allah ï·» dengan ciptaaNya. 

Dengan akal mampu membedakan mana yang baik dan buruk, mana yang boleh dan mana yang tidak. Untuk dapat memahani Islam maka perlu belajar Islam dengan niat karena Allah ï·» dan hanya mencari ridhaNya. 

Dalam pendidikan Islam, membentuk karakter anak sangatlah penting dimulai dari keluarga, masyarakat serta peran negara. 

Tanpa dukungan dari negara masyarakat kehilanga arah dan tujuannya karena tidak ada yang membimbing, harus bagaimana, mau kemana, tidak ada tujuan yang ingin dicapai tanpa ada dukungan dari negara. 

Sejatinya pendidikan dapat mencetak generasi yang lebih baik tentunya akan terwujud jika negara Islam telah tegak kembali didunia ini. Untuk saat ini pendidikan yang di terapkan jauh dari Islam, karena sistem yang diterapkan bukan Islam. 

Kembali ke Islam adalah pilihan terbaik karena dengan penerapan Islam dalam kehidupan sesuai syariat Allah maka jaminan kebahagiaan dunia dan akhirat terwujud. Penerapan Islam yang sesuai dengan apa yang dicontohkan oleh Rasulullah dan ditiru oleh sahabatnya terbukti Islam berjaya, ditakuti oleh Barat. Wallahu Alam





Oleh: Siti Muksodah
Sahabat Topswara
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar