Topswara.com – Menanggapi rasa was-was dengan masa depan, Dosen Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyyah (STDI), Dr. Syafiq Riza Basalamah, Lc., MA mengatakan, kerjakan apa yang harus dikerjakan hari ini, hari esok belum tentu milik kita.
“Yang seharusnya kita lakukan, kerjakan apa yang harus kita kerjakan hari ini, hari esok belum tentu milik kita,” tuturnya dalam video pendek: Jangan Cemaskan Masa Depanmu, di kanal YouTube HAIDAR TV, Jumat (22/7/2022).
Ia memberikan contoh, ada banyak orang yang sedang mempersiapkan rumah barunya, sedang terus menabung untuk membuka usaha baru, ternyata tidak pernah melihat hasil usahanya dan tidak pernah tinggal di rumah barunya.
“Maka serahkan kepada Allah SWT. Tidak ada yang tahu besok itu seperti apa, tetapi yang jelas ada sebuah kepastian, kematian itu akan tiba,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia mengutip hadis, "Barangsiapa di antara kalian mendapatkan rasa aman di rumahnya (pada diri, keluarga dan masyarakatnya), diberikan kesehatan badan, dan memiliki makanan pokok pada hari itu di rumahnya, maka seakan-akan dunia telah terkumpul pada dirinya.” (HR. Tirmidzi no. 2346, Ibnu Majah no. 4141)
“Nikmat pertama nikmat aman, tidak ada perampok, tidak ada bencana yang menuju rumahnya, dia aman di rumahnya. Kedua sehat badannya, dia tidak sakit-sakitan. Yang ketiga, dia memiliki makanan hari itu. Nabi tidak menyebutkan hari esok, nabi tidak menyebutkan bulan depan, tahun depan, tidak. Nabi menyebutkan makanan dia untuk hari itu. Apa kata Nabi SAW. seakan-akan dunia dan isinya dikumpulkan di rumah dia, taruh di tempat dia,” jelasnya.
Ia mengingatkan, intinya bagaimana sikap seorang Muslim menggantungkan kepada Allah SWT, bukan bergantung kepada pekerjaan, gaji, tabungan, kepada orang-orang yang mungkin akan membantu. Sebagai seorang Muslim harus tahu bahwa cukup Allah sebaik-baik penolong.
“Jadilah seperti burung. Apa kata Nabi SAW andai kata kalian bertawakal (yakin) sama Allah dan bersandar kepada Allah, bergantung sama Allah, sebenar-benarnya tawakal, niscaya Allah akan memberikan rezeki kepada kalian seperti Allah memberikan rezeki kepada burung. Di pagi hari ia berangkat dalam kondisi perutnya kosong dan di sore hari dia pulang dalam kondisi perutnya sudah penuh dengan makanan. Dia tidak pernah memiliki perencanaan untuk menyimpan makanan. Dia tidak tahu dua hari lagi akan bagaimana, besok tidak tahu bagaimanalah. Sekarang ana kerjakan yang hari ini, hari esok ana serahkan sama Allah SWT,” tutupnya. [] Alfia Purwanti
0 Komentar