Topswara.com -- Pada dasarnya stress bisa dialami oleh semua orang. Stress muncul pada saat seseorang menghadapi suatu masalah. Stress yang tidak tertangani bisa menyebabkan sakit bahkan depresi.
Jika kita cermati lebih mendalam stress muncul bukan karena suatu “masalah”nya itu sendiri. Stress muncul karena “ketidaktahuan” kita menangani masalah yang kita hadapi dalam hidup ini.
Contoh sederhana : Seorang anak SD kelas 1 ditanya oleh gurunya “berapa hasil hitung 9x7?”. Tentu anak tersebut akan bingung. Karena pelajaran tersebut belum diajarkan.
Lalu, dengan ancaman dikatakan lagi “Ayo jawab, ayo jawab… kalau tidak bisa jawab kamu tidak bisa pulang…”
Kira-kira bagaimana akibatnya? Tentu dia akan mengalami kepanikan. Nangis bahkan memungkinkan stress jika ia terus mendapatkan tekanan.
Coba bandingkan jika pertanyaan tersebut ditanyakan kepada anak SMP : “berapa hasil hitung 9x7?”. Yang mana anak tersebut sudah belajar perkalian dasar bahkan lebih jauh dari itu.
Bagaimanakah responnya? Tentu anak SMP tersebut akan menjawabnya dengan mudah bahkan bisa jadi dengan tersenyum. Apa sebabnya? Karena seorang anak SMP tersebut tahu. Tahu bagaimana menyelesaikan soal yang dihadapinya.
Dari sini kita bisa mengambil pelajaran, bahwa penyebab stress itu bukan karena “masalahnya". Tapi karena kita tidak mempunyai ilmu menghadapi masalah tersebut.
Oleh karenanya dari sinilah kita harus senantiasa bersemangat mencari ilmu. Karena dengan ilmu dapat merubah mindset. Merubah sikap dan perbuatan. Bahkan merubah kehidupan kita.
Imam Syafi’I berkata :
مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ باِلعِلْمِ وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَةَ فَعَلَيْهِ باِلعِلْمِ
“Barang siapa yang menginginkan (kebahagiaan) dunia, maka hendaknya dengan ilmu. Dan barang siapa yang menginginkan (kebahagiaan) akhirat, maka hendaknya dengan ilmu.” (Manaqib Asy Syafi’i, 2/139)
Pastikan ilmu yang kita dapat berlandaskan akidah. Dalam rangka mewujudkan tujuan hidup kita sebagai hamba Allah sejati.
Oleh: Muhammad Supriadi
Founder Ngaji Shubuh TV
0 Komentar