Topswara.com -- Kepolisian India mengumumkan pada Sabtu (11/6/2022), bentrok antara umat Hindu dan Muslim di India Timur memakan korban dua remaja pada Jumat (10/62/022). Bentrok ini buntut dari pernyataan menghina yang dilakukan pejabat Bharatiya Janata Party (BJP) kepada Nabi Muhammad SAW.
Polisi melepas tembakan untuk membubarkan kekerasan di kota Ranchi di negara bagian Jharkhan. Hanya saja tidak jelas apakah penyebab kedua korban terbunuh oleh posisi atau perusuh. Pejabat senior polisi Surendra Kumar Jhak mengatakan, setidaknya 14 petugas polisi terluka dalam insiden di Ranchi dan daerah lainnya. Jam malam diberlakukan dan layanan internet ditangguhkan untuk mendirikan kerusuhan yang meningkat.
Wilayah utara putar Pradesh polisi mengatakan. Telah menangkap 230 tersangka perusuh setelah kerusuhan menyebar di beberapa kota setelah shalat Jumat. Muslim telah memprotes komentar menghina nabi kepada nabi Muhammad SAW dengan demontrasi yang sering berubah menjadi kekerasan antara umat Hindu dan Muslim.
BJP telah menangguhkan juru bicaranya Napur Sharma dan mengusir pemimpin lain, Neveen Kumar Jindal, karena membuat pernyataan anti Islam. Partai nasionalis Hindu ini mengatakan pernyataan ofensif itu tidak mencerminkan posisi pemerintah dan bahwa komentar itu dibuat oleh elemen.
Polisi New Delhi mengatakan sebelumnya, telah mengajukan pengaduan terhadap Sharma dan lainnya dengan menghasut orang-orang untuk memecah belah di media sosial. Tetapi beberapa komunitas Muslim minoritas melihat ini sebagai contoh terbaru dari tekanan dan penghinaan di bawah aturan BJP tentang berbagai isu mulai dari kebebasan beribadah hingga pemakaian jilbab.
Republika. id.com
Penghinaann terhadap kaum Muslim dan Rasulullah akan terus berulang-ulang selama sistem sekuler diterapkan. Beragam tindakan protes dan boikot tidak mampu menghentikan kecuali oleh negara, negara yang berbasis syariat Islam dan memiliki kekuatan untuk melawan rezim Hindu radikal di India.
Jatuhnya puluhan korban dipihak Muslim serta terdapat dua pemuda Syahid. Bagaimana seharusnya mendorong Muslim bersatu membangun kekuatan politik Islam?
Nasib kaum muslimin pada saat ini sangat tertekan, dilecehkan, dihina, dibantai, dan ketakutan. Kemudian banyak terjadi korban sampai kehilangan nyawa akibat diterapkannya sistem sekuler, yang ada sekarang sehingga tidak menguntungkan bagi kaum muslimin untuk menjalankan kehidupan sebagaimana mestinya.
Ini diakibatkan karena tidak adanya pembelaan dari suatu institusi negara, apabila kau muslimin ini ditindas, dihina, disudutkan sehingga mengakibatkan timbulnya perpecahan diantara umat manusia.
Sudah saatnya kau muslimin ini bersatu dan membuang jauh-jauh sistem yang diterapkan saat ini, yang mengakibatkan manusia tidak bisa menerapkan aturan yang datangnya dari Allah. Aturan yang akan mendatangkan solusi bagi semua problematika hidup manusia termasuk bagaimana solusi terhadap penghinaan Nabi Muhammad SAW.
Ini menggambarkan bahwa persatuan ummat Muslim yang ada sekarang ini sangat rapuh, sebagaimana yang kita tahu umat muslim satu tubuh, apabila saudara muslim di India terluka, maka kita yang ada dibelahan bumi lain juga ikut terluka.
Berbeda dengan gambaran peraturan yang dicontohkan oleh Nabi SAW dan para sahabat, yang berhasil menyatukan wilayah sekitarnya menjadikan negara Adidaya, negara Islam di bawah kepemimpinan Rasul dan Khulafah Rasyidin, setelahnya Islam menjadi agama yang diperhitungkan keberadaannya. Negara Islam menjadi mengayomi seluruh wilayah dua pertiga dunia.
Solusinya hanya dengan diterapkannya Islam dengan kepemimpinan khilafah yang bisa bertindak ketika ada kasus penghinaan kepada Islam atau pembunuhan atas kaum muslimin. Bagi kehormatan agama dan daerah kau muslimin sangat berharga Rasulullah SAW. bersabda : “Hilangnya dunia ini lebih ringan bagi Allah dibandingkan terbunuhnya seorang mukmin tanpa hak.”. (HadisRiwayat Nasa’i 3987, Tirmizi 1455).
Karena itu kewajiban menegakkan khilafah wajib bagi seluruh umat Muslim, tidak ada lagi pahala yang tinggi kecuali berjuang untuk menegakkan kembali Khilafah Ala min hajj nubuah. Sebagaimana firman Allah dan dalilnya dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 30.
وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ ِانِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً ۗ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاۤءَۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۗ قَالَ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”(TQS.AlBaqarah[2]:30)
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah Al-Imam(Khilafah) itu perisai yang (orang orang) akan perang di belakangnya (mendukung)dan berelindung dari musuh dengan (kekuasaan)nya “.(HR.Al Bukhari, Muslim, Ahmad dan Abu Daud)
Khalifah sebagai perisai bagi setiap kaum muslimin, darah mereka akan dilindungi namun semua ini bisa teratasi jika pemimpin yang mengambil sistem khilafah atau negara Islam. Karena Islam itu mempunyai arah dan tokoh yang jelas yang bisa diterapkan di dalam kehidupan manusia, dan bisa menunjukkan cara yang benar dalam menghadapi musuh Islam.
Wallahu’alam bi ashawwab.
Oleh: Kania Kurniaty
Aktivis Muslimah Ashabul Abrar Kayumanis Bogor
0 Komentar