Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

PHK Masal, Bukti Kegagalan Kapitalisme


Topswara.com -- Ramai di beritakan perusahaan startup melakukan pemutusan kerja (PHK) besar-besaran, apa yang menjadi pemicu hingga perusahaan sebesar startup mengambil keputusan seperti ini.

Sejumlah perusahaan rintisan atau start-up yang cukup dikenal di Indonesia melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan, beberapa di antaranya adalah LinkAja hingga Zenius.
Adapun fenomena PHK massal ini disebut disebabkan karena Indonesia masih terguncang kondisi makro-ekonomi selama masa pandemi Covid-19.
Berdasarkan fenomena itu, apakah kondisi ini termasuk fenomena bubble burst?

Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Didik J Rachbini mengatakan, fenomena PHK massal yang terjadi di sejumlah startup di Indonesia dalam waktu berdekatan ini bisa dibilang sebagai bubble burst. "Ini masuknya banyak, dia (para start-up) ini menggelembung besar kemudian pecah dan hilang," ujar Didik saat dihubungi Minggu (Kompas.com.29/5/2022).

Penyebab dari kebangkrutan start-up ini adalah pendanaan yang sulit. Start-up bergantung sepenuhnya pada pihak luar untuk menanamkan saham nya melalui fundraising, private placement, sampai pinjaman. Sebagai imbal baliknya, investor mendapatkan saham dari perusahaan start-up tersebut. 

Setelah mendapat dana dari investor, start-up mengembangkan perusahaan dengan cukup pesat dan besar tetapi secara instan tanpa melalui proses yang organik dan juga merekrut karyawan dalam jumlah banyak. Inilah saat-saat berkembangnya start-up menjadi perusahan besar melesat dengan cepat dan instan. Mereka mengobral saham demi menggaet pengguna.

Tiba-tiba Allah menurunkan Virus Corona dan dunia mengalami pandemi perekonomian lumpuh begitu juga dengan perusahaan start-up kesulitan dalam menstabilkan keuangan perusahaan, sehingga perusahaan menjadi bangkrut dan jalan keluar terakhir yang diambil dengan melakukan PHK besar-besaran untuk menstabilkan kembali keuangan perusahaan.

Mungkin dengan bangkrutnya perusahaan start-up ini menjadi sebuah teguran dari Allah untuk negara ini, karena perusahaan start-up jika kita telusuri jejak dari pertama ia berdiri, hanya mengandalkan uang dari para investor dan di tukar dengan saham.  Setelah itu, dana diputarkan untuk di perdagangkan di bursa perdagangan oleh perusahaan. 

Mereka akan mendapatkan saham start-up dan dana diputar untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar seperti inilah kapitalis dalam mempertahankan dan menguasai ekonomi liberalnya. Jika dipandang dari sudut Islam tidak boleh karena ada kebatilan dalam akad yang dijalankan, sehingga sama saja negara secara tidak langsung menghalalkan riba.

Dan start-up bisa maju hanya dengan mengandalkan para pemegang modal, ini adalah sistem kerja kapitalis yang ingin sukses secara instan banyak negara di dunia dan juga negara Islam seperti negara kita ini. Ikut berpartisipasi dalam membesarkan perusahaan start-up. Sungguh sayangnya umat saat ini dalam keadaan yang tertipu karena silaunya dengan materi yang ditawarkan.

Inilah ekonomi liberal yang diterapkan negri ini. Karena sistem kapitalisme menghasilkan ekonomi liberal. Yang mana dalam sistem ekonomi ini terdapat kebebasan kepemilikan, termasuk harta. 

Sebenarnya negara ini hanya dijadikan sebagai alat oleh kapitalis untuk mendapatkan keuntungan yang besar, dengan cara bisnis haram. Karena cara kerja samanya seperti judi. Sebenarnya ini adalah ancaman serius bagi negara kita, tetapi karena sifat mengekornya pemimpin negara ini kepada para pengusaha kapitalis justru itu yang membuat semakin sulitnys lepas dari jeratan kapitalis liberal.

Dari sini terlihat jelas betapa bobroknya sistem kapilalisme. Sistem ini sangat merusak dalam berbagai lini kehidupan termasuk sistem ekonomi. 

Di antara kezaliman yang begitu keras diingatkan oleh syariah adalah kezaliman yang dilakukan penguasa terhadap rakyatnya. Hal ini terjadi saat para penguasa tidak mengurus rakyat dengan syariah Allah SWT, tidak menunaikan hak-hak mereka, yang ada justru menipu dan merampas hak-hak mereka. Betapa banyak para pemimpin yang banyak berjanji kepada rakyatnya, tetapi sebanyak itu pula mereka mengingkari janji-janji mereka.

Ù…َا Ù…ِÙ†ْ عَبْدٍ ‌ÙŠَسْتَرْعِيهِ ‌اللَّÙ‡ُ رَعِÙŠَّØ©ً ÙŠَÙ…ُوتُ ÙŠَÙˆْÙ…َ ÙŠَÙ…ُوتُ غَاشًّا Ù„ِرَعِÙŠَّتِÙ‡ِ Ø¥ِÙ„َّا Ø­َرَّÙ…َ اللَّÙ‡ُ عَÙ„َÙŠْÙ‡ِ الْجَÙ†َّØ©َ

Siapa saja yang diamanahi oleh Allah untuk mengurus rakyat, lalu mati dalam keadaan menipu rakyatnya, niscaya Allah mengharamkan surga atas dirinya (HR Muslim).

Sesungguhnya Allah telah memberikan petunjuk pada manusia yaitu Al-Qur'an, karena di dalamnya terdapat jalan keluar bagi setiap permasalah yang manusia hadapi. 

Sebagai makhluk ciptaan Allah, sudah seharusnya mengikuti perintah Allah, dengan menjalankan syari'at Islam secara kaffah. Baik di ranah individu, masyarakat, dan negara. Oleh karena itu marilah kita memperjuangkan syariat Islam di tengah-tengah masyarakat. Bagaimana mungkin Allah menurunkan Rahmat baik dari dalam Bumi maupun dari atas langit, kalau manusianya tidak tunduk terhadap syariat.

Allahu a'lam bish- shawab.


Oleh: Ermawati
Pemerhati Umat 
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar