Topswara.com -- Begitu mudahnya manusia hari ini melontarkan kata-kata yang tidak pantas. Parahnya lagi, hal ini malah ditujukan pada Rasulullah Muhammad, manusia mulia yang begitu Allah cinta. Namun, wajarlah jika hal semacam ini terus terjadi, sebab kapitalis-sekuler yang sedang berkuasa di seluruh negeri. Maka, sungguh tidak ada jalan yang lain selain menerapkan Islam kafah sebagai satu-satunya sistem yang berasal dari Sang Pencipta langit dan bumi.
Baru-baru ini, penghinaan terhadap Nabi Muhammad saw. terulang kembali yang dilakukan Jubir Bharatiya Janata Party (BJP) di India. Akibatnya, kaum muslim di sana tidak menerima atas penghinaan tersebut dan menimbulkan pertikaian dengan umat Hindu.
Bahkan muslimah yang ikut membela kehormatan Nabi mendapatkan perlakuan keji, seperti dibukanya penutup aurat secara paksa, kehormatan muslimah tidak terjaga, dan dilecehkan, sama sekali tidak ada rasa kemanusiaan. (republik.com, 12/06/2022).
Kejadian miris ini terjadi disebabkan penguasa negeri muslim telah berkhianat, bukan hanya kepada Islam, kaum muslim bahkan berkhianat kepada Rasulullah saw. memilih diam, tidak bertindak tegas ketika Nabi dicaci maki, dihina, dan terhadap kaum muslim mereka meninggalkan tanggung jawab penuh sebagai seorang pemimpin yang tidak menegakkan keadilan secara sempurna.
Masih patutkah sistem sekuler hari ini diagungkan? Masihkah pantaskah dipakai untuk mengatur tatanan kehidupan? Padahal, atas ulah BJP umat Hindu India kian merajalela, tidak segan-segan menampakkan bahwa mereka anti terhadap Islam. Bayangkan, muslimah saja tidak lagi dihormati sebagaimana menghormati ibunya yang sama-sama sebagai wanita. Suara Muslim dibungkam ketika membela kebenaran dan menumbangkan kebatilan.
Tidak sampai di situ, nyawa kaum Muslim menjadi taruhannya karena telah membela Rasul yang seharusnya juga wajib dibela para penguasa, dan peristiwa semacam ini bukan hanya sekali saja, tidak hanya di satu wilayah pula, tetapi hampir di seluruh wilayah, muslim mendapatkan perlakukan keji dan dijajah secara terang-terangan.
Maka, tidak akan pernah tuntas problematika umat ketika sistem dan ide sekuler yang berasal dari manusia dijadikan sebagai kiblat kehidupan. Sekali pun yang melakukan atau mempertahankan adalah orang alim, sebut saja ulama, jika kenyataan dari keadaannya tidak pernah aman malah makin memperburuk keadaan.
Oleh karena itu, hanya dengan penerapan Islam kafah dan menerapkan segala yang ada di dalam hukum syarak, segala bentuk penghinaan, pelecehan, dan ketidakadilan dapat dituntaskan. Sebagaimana yang pernah dilakukan oleh pemimpin muslim terdahulu, mereka bukan hanya menjaga kehormatan manusia, tetapi juga memberikan sanksi tegas kepada pelakunya agar tidak kembali berani berkata seburuk sampah dan keburukan lainnya.
Setiap celah yang mendatangkan penyimpangan benar-benar ditutup rapat dan dibiarkan begitu saja. Selain itu, kaum muslim akan diberikan pemahaman Islam yang bisa membimbingnya dalam kehidupan sesuai dengan perintah dan larangan Allah.
Walaupun untuk saat ini ide penerapan Islam kafah terus-terusan ditolak, bahkan dari kaum muslim itu sendiri. Namun, janji Allah tidak pernah salah dan pasti penerapan Islam akan terwujud, yang menjadi solusi tuntas, dan mampu meniadakan pelaku penghinaan terhadap Nabi dan penyimpangan lainnya.
Sebagaimana yang telah Allah kabarkan di dalam Al-Qur’an:
وَعَدَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَـيَسْتَخْلِفَـنَّهُمْ فِى الْاَ رْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۖ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِيْنَهُمُ الَّذِى ارْتَضٰى لَهُمْ وَلَـيُبَدِّلَــنَّهُمْ مِّنْۢ بَعْدِ خَوْفِهِمْ اَمْنًا ۗ يَعْبُدُوْنَنِيْ لَا يُشْرِكُوْنَ بِيْ شَيْـئًــا ۗ وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ
“Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka dengan agama yang telah Dia ridai. Dan Dia benar-benar mengubah (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka (tetap) menyembah-Ku dengan tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatu pun. Tetapi barang siapa (tetap) kafir setelah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. An-Nur [24]: 55).
Wallahualam bissawab.
Oleh: Muzaidah
Aktivis Muslimah
0 Komentar