Topswara.com -- Peminat Isu Keluarga dan Generasi, Ustazah Yuli Kusumadewi mengatakan bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala meminta kaum Muslim menjadi penjaga Islam yang terpercaya.
"Mengapa kita harus menjadi penjaga Islam yang terpercaya? Karena Allah Subhanahu wa Ta'ala yang meminta," tuturnya dalam Amazing Muslimah bertajuk Menjadi Penjaga Islam yang Terpercaya di kanal YouTube Cinta Qur'an tv, Rabu (8/6/2022).
Ia menegaskan, perintah untuk menjadi penjaga Islam yang terpercaya tidak ada kaitannya dengan ke Maha-an Allah Subhanahu wa Ta'ala karena hal tersebut berbeda.
"Kita sebagai Muslim sejak di dalam kandungan sudah melakukan perjanjian dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala bahwa kita akan menjadi hamba yang taat kepada-Nya, menjalani kehidupan sesuai dengan fitrah dan dalam jalan yang lurus," tegasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, namun tidak semudah janji yang diucapkan, mungkin seseorang tidak ingat ketika di alam ruh pernah berjanji, dan hal tersebut diceritakan dalam Al-Qur'an.
"Nah, ketika Allah takdirkan seseorang lahir ke alam dunia kemudian dianugerahi akal oleh Allah, sehingga mampu berpikir dan menilai mana yang baik dan mana yang buruk. Fitrah keimanan seseorang kemudian membentuk kesadaran bahwa ia adalah hamba Allah yang hidup untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala yang tertera dalam surah Az-Dzariyat ayat 7," jelasnya.
Ia mengungkapkan, ternyata di dalam nash Al-Qur'an ditemukan banyak redaksi yang menyebut bahwa agama Islam perlu dijaga oleh kaum Muslim dan Allah perlu ditolong oleh umat-Nya.
"Pernah ramai diperbincangkan di sosial media oleh segelintir Muslim yang mengatakan, 'Allah itu tidak perlu dibela, untuk apa? ngapain kita harus menjaga agama-Nya, padahal Dia sudah Maha segala-galanya. Sehingga Allah tidak perlu pembelaan dari kita, jadi kita tidak perlu membela agama-Nya karena agama ini sudah dijaga oleh dzat yang menguasai alam semesta, dzat yang memiliki segalanya'," ceritanya.
Selanjutnya ia menyampaikan, tentu hal tersebut adalah sebuah persepsi atau pemahaman yang keliru atau sangat fatalis. Cara pandang yang demikian bahkan dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan membenci agama Islam untuk meninabobokkan umat Islam dan umat abai terhadap agamanya supaya tidak menjadi penjaga agama Allah.
"Para pembenci Islam mengatakan, 'Untuk apa riweuh-riweuh amat dengan urusan agama? dan tak perlu menjadi orang fanatik, apa-apa syariat Islam kaffah, Al-Qur'an, Sunnah, kitab dan semisalnya'," katanya.
Ia menyebut, apa yang dikatakan para pembenci Islam tersebut sangat berbahaya, dan mereka senang, jika umat Islam jauh dari tuntunan agamanya.
"Maka dari itu, kita perlu memisahkan pemahaman bahwa Allah Maha Kuat, Maha Perkasa. Sehingga, sepintas lewat kita memahami Allah itu Maha Memiliki Segalanya, tetapi di sisi yang lain Dia meminta agama-Nya dijaga," ujarnya.
Ia mengatakan, Allah mengabarkan tentang orang-orang yang menjaga agama-Nya. Kemudian ia menambahkan dengan membaca Al-Qur'an surah Muhammad ayat 7,
ÙŠٰٓاَÙŠُّÙ‡َا الَّØ°ِÙŠْÙ†َ اٰÙ…َÙ†ُÙˆْٓا اِÙ†ْ تَÙ†ْصُرُوا اللّٰÙ‡َ ÙŠَÙ†ْصُرْÙƒُÙ…ْ ÙˆَÙŠُØ«َبِّتْ اَÙ‚ْدَامَÙƒُÙ…ْ
Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.
"Lantas, mengapa kita harus mengkritisi pendapat yang keliru tadi? Sebab orang-orang yang menyimpulkan bahwa Allah tidak perlu dibela, sebetulnya mereka itu terjebak pada logika fatalis dan logika mantik. Mereka mikirnya pakai premis," jawabnya.
Ia menjelaskan, jika menelusuri surah Muhammad ayat 7, bagaimana Allah memuliakan orang-orang yang mengambil posisi untuk senantiasa menolong agama Allah dari penghinaan, penindasan. Dan hari ini, kaum Muslim ada di fase tersebut, di mana agama-Nya dicabik-cabik dan keberadaan umat Rasulullah banyak yang dizalimi. Tidak hanya terbatas di Indonesia tetapi di Myanmar, Palestina, Rohingya, Burma, dan banyak lagi.
"Kaum Muslim di Indonesia, meski tidak dizalimi secara fisik, tetapi terjadi pengarusderasan moderasi beragama, jika ditelusuri, moderasi beragama adalah gagasan yang lancang, menyakitkan bagi umat Islam karena umat diposisikan menabrak batas-batas agamanya sendiri. Nah, ini tentu menjadi ganjalan bagi kaum Muslim yang berada di negerinya sendiri," paparnya.
Ia mempertanyakan, lalu bagaimana jika kaum Muslim tidak memiliki pembelaan terhadap dien-nya.
"Apabila Islam tidak dijaga oleh umatnya, lalu kita berharap pada siapa? Maka menjadi hal yang wajar ketika kemudian dien ini dijaga oleh umat-Nya," tutupnya.[] Nurmilati
0 Komentar