Topswara.com -- Di dunia manusia tidak akan pernah lepas dari yang namanya ujian. Dia datang silih berganti mewarnai kehidupan kita. Apakah itu ujian di keluarga misalnya ujian dari orang tua, saudara, suami, istri atau anak. Ujian pergaulan dengan teman kerja, teman kuliah sampai dalam hal dakwah pun juga ada ujiannya. Intinya, ujian kesulitan ataupun masalah selalu menemani manusia diproses hidupnya.
Tapi tidak jarang model orang zaman now kalau sudah stress menghadapi masalah justru semakin gila. Seperti lari kepada minuman keras, narkoba, pergi ke diskotik, tempat karaoke, pokoknya ke tempat yang dianggap mengasyikkan untuk melepaskan masalah. Dan itu semua adalah kesenangan semu yang justru mengundang murka Allah SWT.
Begitulah cara menghadapi masalah jika memakai mindset sekuler, yaitu paham yang memisahkan agama dari kehidupan dan menawarkan kebebasan dunia justru tambah membuat manusia semakin stres dalam menghadapi masalah.
Memang diperlukan prinsip yang kuat agar kita bisa survive dalam menghadapi ujian kehidupan. Namun, prinsip yang kuat agar tahan banting dalam menghadapi berbagai masalah tersebut bukanlah datang dari mindset sekuler, tapi hanya dari pemikiran Islam.
Rasulullah SAW bersabda,
Tidaklah seorang Muslim tertimpa kecelakaan, kemiskinan, kegundahan, kesedihan, kesakitan maupun keduka citaan bahkan tertusuk duri sekalipun, niscaya Allah akan menghapus dosa-dosanya dengan apa yang menimpanya itu.
(HR. Bukhari)
Setiap manusia yang beriman selalu akan ada ujiannya. Artinya Allah SWT sedang menunjukkan kasih sayang-Nya.
Setiap kita pasti pernah melakukan kesalahan dan dosa, baik sadar maupun tanpa disadari dan dengan sebuah masalah yang dihadirkan oleh Allah SWT kepada kita, bisa jadi sebagai jalan menghapus dosa-dosa itu.
Sekecil apa pun masalah yang diturunkan pastilah hal itu berbuah kebaikan bagi diri kita sendiri. Menerima dan bersabar adalah pilihan bijaksana. Karena bersabar adalah kunci persoalan hidup yang dapat mengantarkan kita ke surga jannatun naim.
Namun sabar itu bukan berdiam diri akan tetapi tetap berusaha dengan optimal sembari mencari jalan kebaikan yang lain.
Dari Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman, "Hai anak Adam, jika kamu bersabar dan ikhlas saat tertimpa musibah, maka Aku tidak akan meridhai bagimu sebuah pahala kecuali surga." (HR. Ibnu Majah)
Ingat, pelaut ulung tidak lahir dari ombak yang tenang. Jadi, setiap ujian yang diberikan Allah SWT kepadamu pada dasarnya adalah untuk menunggu kamu menjadi sosok manusia yang terbaik dan kita juga harus yakin bahwa setelah kesulitan akan datang kemudahan. Itulah janji Allah dalam Al-Qur'an surah Alam Nasrah ayat 5,
فَإِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan
Jadi, sebagai seorang Muslim ketika dia terkena masalah yang pelik atau kesulitan yang lain, maka jangan sekali-kali kita berpaling dari Allah SWT dan syariat-Nya. Justru yang ada kita harus yakin akan Pertolongan Allah SWT.
Bersabar, karena dengan ujian tersebut, bisa jadi dosa-dosa kita terampuni dan selalu positif thinking, kalau satu kesulitan Allah SWT janjikan dua kemudahan.
Nah, untuk menjadi pribadi yang kuat seperti itu, tidak bisa kalau sendirian. Kita butuh komunitas atau kelompok Islam ideologis yang membina kita. Sehingga kita paham Islam sebagai way of life nya kita kaum Muslimin.
Selain itu, dengan adanya pembinaan dalam kelompok Islam ideologis kita akan diajarkan memiliki syakhsiyah Islam atau kepribadian Islam yang terwujud dalam pola pikir dan pola sikap. Dengan pembinaan tersebut, maka lahirlah orang-orang yang tangguh dalam menghadapi masalah, baik itu pribadi, masyarakat hingga negara.
Oleh: Nabila Zidane
Mutiara Umat Institute
0 Komentar