Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Nasib Buruh dalam Sistem Demokrasi Kapitalis Makin Menyedihkan



Topswara.com --Lebih dari 50 ribu buruh melakukan May Day Fiesta pada tanggal 14 Mei 2022, apa yang menjadi tuntutan para buruh dalam aksi kali ini?

Partai Buruh membawa 18 tuntutan dalam aksi May Day Fiesta yang akan dihelat di Gedung DPR dan Gelora Bung Karno (GBK) pada Sabtu (14/5). Diantaranya berupa redistribusi kekayaan serta penolakan terhadap UU Cipta Kerja.
"Di dalam perayaan May Day 2022 tersebut, baik di depan Gedung DPR pertama maupun di GBK kegiatan yang kedua mengusung 18 isu perburuhan," ujar Presiden Partai Buruh Said Iqbal dalam konferensi pers daring, Jumat,Jakarta (cnnindonesia.com, 13/5/22).

Memang menyedihkan sekali nasib buruh di dalam sistem demokrasi kapitali. Meskipun berbagai aksi dan orasi telah disampaikan melalui wakil-wakil buruh tetapi tetap saja tidak menemukan titik terang dari tuntutan yang mereka berikan kepada pemerintah untuk para pengusa.
Para buruh hanya menuntut haknya sebagai buruh dipenuhi dan ditepati. Bukan hanya janji manis pada saat pemilu saja.

Ada beberapa tututan untuk menghapus  kebijakan yang merugikan buruh selama ini, antara lain:
Penolakan terhadap UU Omnibus Law. Aturan hukum tersebut dianggap mengeksploitasi buruh, membuat perbudakan jaman modern, karena outsourcing dibebaskan untuk semua jenis pekerjaan. Tidak ada batas waktu, dan upah yang murah. Kenaikan pajak, kenaikan gaji karyawan dipenuhi dan masih banyak lagi tuntutan buruh yang diperjuangkan dalam aksi May Day ini.

Dari semua tuntutan itu belum ada satu pun yang terpenuhi oleh pemerintah. Kebijakan yang dikeluarkan untuk buruh selama ini hanya membuat nasib buruh semakin menderita. Karena buruh tidak mendapatkan haknya secara penuh. Seperti karyawan kontrak hak-hak sebagai buruh banyak yang tidak terpenuhi. Upah yang diperoleh tidak sesuai dengan jam kerja. Buruh kontrak juga tidak mendapatkan asuransi kesehatan yang layak.

Demokrasi kapitalis memang hanya berpihak kepada para pengusa. Karena semua keuntungan telah mereka ambil dari rakyat mereka hanya menjadikan rakyat sebagai mesin untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya tanpa memikirkan penderitaan hidup rakyat kecil.

Mereka hanya mementingkan bagaimana cara mengumpulkan materi yang  banyak.
Inilah salahnya jika hidup di dalam sistem kapitalis dan pemimpinnya pun berpikir demikian sehingga semua keputusan berpihak kepada pengusa dan hidup rakyat semakinlah terpuruk.

Rasulullah SAW bersabda: "Siapa pun pemimpin yang menipu rakyatnya, maka tempatnya di neraka” (HR Ahmad)."

Allah juga mengancam orang yang semena-mena.Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada sesama manusia dan melampaui batas di bumi tanpa (mengindahkan) kebenaran

Allah berfirman dalam surat surat  An-Nahl  ayat 90

۞ اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاۤئِ ذِى الْقُرْبٰى وَيَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ

Artinya: "Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran."

Allah memerintahkan untuk berbuat keadilan dan kebaikan dalam beribadah kepada Allah dengan menunaikan hak-hak manusia dengan perkataan dan perbuatan yang baik. Allah memerintahkan untuk berbuat baik terhadap para kerabat, dan melarang  perbuatan dan perkataan yang buruk, serta kezaliman dan permusuhan. Hal ini agar umat mengambil pelajaran dari hukum-hukum yang ditetapkan Allah.

Umat Islam adalah umat terbaik yang diciptakan Allah sehingga berbuatlah sesuai dengan syariat Islam jangan bertindak atau melakukan di luar aturan Islam dengan berbuat curang terhadap sesama manusia.

Wallahu a'lam bishawab

Oleh: Ermawati
(Pemerhati Umat dan Pendakwah Ideologis)

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar