Topswara.com -- Isu pemurtadan massal tengah berkembang Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Tentu ini membuat kekisruhan di tengah-tengah masyarakat. Menjawab kekisruah yang terus menyebar luas. Majelis Ulama Islam (MUI) Kabupaten Langkat, angkat bicara dan menyatakan jika itu tidak benar. Sekalipun isu ini sudah dibantah oleh MUI, pemurtadan sistematis harus diwaspadai, karena pasti ini akan membahayakan akidah umat Islam. Terlebih memang gerakan tersebut nyata dan masif terjadi.
Pemurtadan di kabupaten Langkat menjadi problem besar bagi negara mayoritas penganut Islam. Bagaimana tidak, bila pemicu leluasa melakukan aksinya dan negara tidak bertindak tegas maka pemurtadan terus berlanjut dan korban makin banyak.
Faktor Terjadinya Pemurtadan!
Ada dua faktor yang menyebabkan seorang muslim keluar dari agamanya, yakni internal dan eksternal. Pertama, dari sisi eksternal seorang muslim di giurkan oleh materi dengan pekerjaan yang bersyarat di luar logika yang memaksakan untuk keluar dari agama serta mengancamnya sehingga membuat korban takut.
Kedua, dari sisi internal, lemahnya iman seseorang mudahnya jerumus dengan godaan-godaan duniawi dengan memilih murtad dari Islam. Kehidupan masyarakat yang terhimpit oleh hutang-hutang, pemenuhan kebutuhan keluarga, masalah kesehatan, pendidikan yang berbayar, lapangan kerja kecil dan khusus, maka upaya-upaya sistemik oleh kelompok-kelompok tertentu yang mulai bertindak dalam arti mengambil kesempatan dalam kesempitan. Momen tepat yang bermula menawarkan pekerjaan tetap dengan penghasilan baik, dengan syarat mau di-babtis, masyarakat pun tidak berpikir panjang dan konsekuensi atas pilihannya, terpenting mendapat pekerjaan. Lemahnya iman seorang muslim juga berpengaruh besar, bilamana kecintaannya terhadap dunia lebih besar dibanding akhirat maka dengan mudahnya murtad demi nilai uang yang menggiurkan.
Padahal Allah sudah menegaskan dalam firman-Nya, "Barang siapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (QS Al Baqarah ayat 217). Dan Islam adalah agama yang di Ridhoi Allah, "Sesungguhnya agama (yang di Ridhoi) disisi Allah hannyalah Islam" (QS.Ali Imran ayat 19). "Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) dari padanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Ali Imran ayat 85)
Jelas bahwa Islam merupakan agama yang akan mendapatkan naungan bagi pemeluknya di akhirat kelak dan mendapat siksa bagi mereka yang mengabaikan dan murtad darinya, sungguh konsekuensi keluar dari Islam sangat besar.
Kerusakan Akidah Umat Islam Akibat Filsafat Yunani
Karena tidak puas dengan cara yang ditempuh oleh ulama salaf, karenanya mereka menampilkan suatu Wahyu yang termasuk mutasyabihat atau tidak dijelaskan rinci oleh Allah dan Rasulnya, dalam hal sifat dan perbuatan Allah SWT. sesuai kehendak akal padahal semua itu berada di luar kemampuan akal. Mereka menggunakan dalil aqli dengan dasar logika untuk membahas hal-hal seperti bergeraknya Allah, Allah turun ke langit, dan lain-lain.
Dengan pendapat-pendapat ahli filosof telah meragukan umat terhadap beberapa hal yang berkaitan dengan masalah aqidah bahkan berhasil pula menyesatkan dan mengeluarkan kaum muslim dari Islam. Oleh karena itu akidah Islam perlu dijauhkan dari Ilmu mantik atau filsafat agar tidak membahayakan akidah umat yakni hanya bersumber dari Al-Qur'an dan hadits-hadits mutawatir.
Tanggung Jawab Negara
Problem ini merupakan tanggung jawab negara agar memberi tindak keras bagi pelaku pemurtadan tersebut sebelum korban bertambah banyak, selain itu perlunya negara menyediakan pendidikan syariah, yang mengajarkan Islam secara Kaffah selain memberikan pengetahuan perlunya pembinaan agar masyarakat menerapkannya dalam kehidupan.
Seperti Rasulullah Saw. Ketika mengajarkan Islam kepada masyarakat Madinah yakni mengubah pola pikir mereka menjadi aqliyah Islamiah menanamkan keyakinan terhadap Allah swt. 100% tanpa ada keraguan. Ditanamkan jiwa yang selalu merasa cukup dengan keadaan, ditanamkan rasa cinta terhadap akhirat, ketika negara mengikuti metode yang dilakukan oleh Rasulullah saw. Maka tidak terjadi pemurtadan secara sistematis karena memiliki iman yang kokoh.
Jika kita telah memahami betapa mulia kedudukan para sahabat Nabi, dan kita juga tentu paham bahwa tidak mungkin ada orang yang lebih memahami perkataan dan perilaku Nabi selain para sahabat Nabi, maka tentu pemahaman yang paling benar terhadap agama Islam ada para mereka. Karena merekalah yang mendakwakan Islam serta menyampaikan sabda-sabda Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam hingga akhirnya sampai kepada kita, merekalah ‘penghubung’ antara umat Islam dengan Nabinya.
Perlu kita sadari, mengambil metode beragama selain Islam akan menjerumuskan kita kepada jalan yang menyimpang dan semakin jauh dari ridha Allah Ta’ala. Oleh karena itu, jalan yang lurus adalah jalan yang ditempuh oleh para Nabi dan sahabatnya. Sebagaimana setiap hari kita membaca surah Al-Fatihah ayat 6-7 yang artinya "Ya Allah, tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka. Bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.” Wallahu 'alam bisshawab.
Oleh: Sasmin, S.Pd.
Pegiat Literasi
0 Komentar