Topswara.com -- Sepandai-pandainya menyimpan bangkai, akhirnya akan tercium juga. Mungkin itulah ungkapan yang tepat bagi seorang pria yang berinisial A(30) yang telah melakukan pembunuhan keji.
Seperti yang diberitakan oleh Zona Surabaya_pikiranrakyat.com pada tanggal 29 April 2022, bahwa teka-teki penemuan mayat perempuan tanpa busana di Desa Legundi Kecamatan Bantaran Kabupaten Probolinggo, terungkap sudah.
Pelaku pembunuhan keji itu, yakni pria berinisial A (30), yang tak lain cucu keponakan korban sendiri. Diduga motif pembunuhan karena persoalan warisan.
Diberitakan, A telah membunuh JA (60 ) dan membuang mayatnya di lahan kosong dekat dengan rumahnya. Kasus pembunuhan itu baru terungkap setelah mayat korban mulai membusuk dan tercium baunya pada 25 April 2022.
Dibentuk oleh Sistem
Sungguh nyawa manusia saat ini semakin tidak ada harganya. Dengan mudahnya sesorang menghilangkan nyawa orang lain demi tercapainya apa yang diinginkan, meskipun itu harus membunuh keluarga sendiri. Berita seorang anak tega membunuh orang tuanya, orang tua membunuh anaknya, seorang cucu membunuh kakek atau neneknya, pun sebaliknya, menjadi sesuatu yang biasa saat ini.
Sistem kapitalis sekuler telah menjadikan harta atau materi menjadi tujuan hidup manusia, bahkan dengan menghalalkan berbagai cara. Pribadi individu semakin jauh dari nilai- nilai norma, apalagi dari nilai agama.
Karakter seseorang sangat berkaitan erat dengan sistem yang sedang diterapkan. Penerapan sistem sekuler kapitalis telah berhasil menancap dalam benak-benak setiap individu. Sekulerisme yang memang menjauhkan ajaran agama (baca:Islam) membentuk manusia yang berorientasi materi atau duniawi. Yang akhirnya menjadikan manusia menghalalkan segala cara dalam meraih tujuannya.
Sekuler kapitalis ini telah berhasil membentuk pribadi-pribadi yang lebih mementingkan duniawi ketimbang akhiratnya. Yang akhirnya semakin menjadikan kasus kriminal itu semakin meningkat.
Sistem Islam Minim Kriminalitas
Beda kapitalime, beda pula sistem Islam. Sistem Islam yang berazaskan keimanan dan ketakwaan kepada Allah akan membentuk pribadi-pribadi yang beriman dan bertakwa.
Penguasa dalam sistem Islam akan berusaha memenuhi segala kebutuhan dasar rakyatnya. Baik kebutuhan pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan, maupun keamanan. Kebutuhan itu akan dipenuhi bukan hanya tiap keluarga, tetapi tiap individu rakyat. Semua akan diperhatikan oleh negara.
Pendidikan akan diberikan secara gratis bagi semua kalangan rakyat. Bukan hanya bagi keluarga miskin dan tidak mampu saja, keluarga kayapun akan memperoleh pendidikan gratis juga. Jadi, setiap orang tua tidak akan terbebani oleh biaya pendidikan.
Demikian juga kesehatan dalam Islam, akan diberikan secara cuma-cuma kepada rakyat. Baik itu rakyat miskin maupun rakyat yang mampu dan kaya sekaligus dengan fasilitas yang utama. Jadi, rakyat tidak akan dibebani pula dengan biaya berobat jika sakit.
Islam juga menjamin keamanan rakyatnya. Sistem sanksi dalam Islam yang tegas akan membentuk pribadi individu yang takut kepada Allah. Karena sanksi Islam bersifat mencegah dan memberikan efek jera bagi pelaku kriminal. Pembunuhan yang tidak dibenarkan dalam Islam akan diberikan sanksi berupa qishas, yaitu hukuman mati.
Dengan diterapkannya sistem Islam secara menyeluruh maka segala kebutuhan dasar rakyat akan terpenuhi. Dan sudah tentu akan mencegah terjadinya kriminalitas. Kalaupun ada, itu akan minimalis sekali.
Walhasil, solusi dalam menyelesaikan segala problematika manusia saat ini adalah dengan penerapan syariah Islam secara menyeluruh. Maka, sudah sepatutnya umat ini bersegera berjuang untuk mewujudkannya.
Oleh: Sri Wahyuni
(Aktivis Muslimah)
0 Komentar