Topswara.com -- Ulama dan Cendekiawan Muslim K.H. Rokhmad S Labib menjelaskan bahwa hidup harus tunduk dan patuh pada syariat yang Allah buat.
“Hidup harus tunduk dan patuh pada syariat yang Allah buat karena kita pasti mati akan diadili oleh Allah SWT dengan syariah yang Allah turunkan,” tuturnya dalam video pendek berjudul Untuk Apa Kita Hidup? Di kanal YouTube Aspirasi News, Senin, (9/5/2022).
Ia mengatakan, Allah tidak menciptakan manusia tanpa tujuan, tidak ada perintah, tidak ada larangan, manusia tidak dibiarkan makan dan minum begitu saja.
“Dalam surah Al-Mu’minun 115 dan 116 Allah berfirman أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَـٰكُمْ عَبَثًۭا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ dalam ayat ini اَفَحَسِبۡتُمۡ apakah kamu mengira نَّمَا خَلَقۡنٰكُمۡ عَبَثًا sesungguhnya kami menciptakan manusia itu عَبَثًا dalam tafsir dijelaskan makna عَبَثًا sia-sia, tanpa tujuan. Apakah kamu mengira kami (Allah SWT) menciptakan manusia itu tanpa tujuan, sia-sia, bathil sebagai layaknya binatang, yang binatang itu tidak ada perintah, tidak ada larangan, mereka dibiarkan makan, minum, tidur untuk memuaskan syahwat,” terangnya.
Kemudian ia melanjutkan bahwa manusia diciptakan dengan tujuan tertentu. “Allah SWT menciptakan manusia dengan tujuan yang sangat jelas yakni untuk beribadah kepadaNya وَمَا خَلَقۡتُ الۡجِنَّ وَالۡاِنۡسَ اِلَّا لِيَعۡبُدُوۡنِ Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku,” sambungnya.
Ia melanjutkan bahwa dalam penciptaan manusia Allah memberikan perintah, memberikan larangan, memberikan syariat yang dengan begitu manusia beribadah kepada Allah SWT.
“Ayat ini memberikan teguran berikutnya وَّاَنَّكُمۡ اِلَيۡنَا لَا تُرۡجَعُوۡنَ bahwa Kami menciptakan kamu main-main (tanpa ada maksud) dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” paparnya.
Ia mengatakan, bahwa kematian bukan akhir dari segalanya justru setelah kematian seluruh manusia akan dibangkitkan oleh Allah SWT untuk diadili atas apa yang mereka kerjakan.
“Kita lihat di dunia ini berapa banyak orang yang taat kepada Allah rajin ibadah, sabar, syukur dan lainnya tetapi hidup mereka menderita dan sebaliknya betapa banyak orang penjahat, perampok, koruptor, pelaku perzinaan dan berbagai macam kemaksiatan yang lain mereka belum menerima hukuman akibat atas perbuatan mereka,” ungkapnya.
“Di sinilah Allah SWT menunjukkan keadilannya bahwa apa yang dikerjakan oleh manusia itu ketika belum mendapatkan balasan di dunia pasti akan mendapatkan balasan di akhirat فَٱلْيَوْمَ لَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔا وَلَا تُجْزَوْنَ إِلَّا مَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ Maka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikitpun dan kamu tidak dibalasoi, kecuali dengan apa yang telah kamu kerjakan,” sambungnya.
Ia menjelaskan, ketika manusia di dunia mengabaikan syariat Allah, menganggap syariat Allah sesuatu yang mengancam, sesuatu yang membahayakan, dan memusuhinya maka segolongan manusia tadi akan diadili Allah SWT dengan hukum syariahnya.
“Sebaliknya mereka yang mengerjakan kebaikan, taat kepada syariatnya Allah tidak hanya membalas apa yang mereka kerjakan tetapi Allah berikan anugerah karunia jauh yang lebih besar dari apa yang mereka kerjakan,” imbuhnya.
“Maka jangan pernah terbesit dalam pikiran bahwa kita hidup boleh melakukan apa saja yang kita kehendaki, tetapi harusnya kita tancapkan dalam diri kita bahwa kita hidup harus tunduk dan patuh pada syariat yang Allah buat,” pungkasnya. [] Alfia Purwanti
0 Komentar