Dilansir dari Okezone.com, mahasiswa yang tergabung dalam BEM seluruh Indonesia (SI) menggelar aksi demonstrasi di istana Negera, Jakarta pada 11 april 2022, koordinator pusat BEM SI Kaharuddin mengatakan, ada enam tuntutan yang disuarakan pada aksi 11 April 2022. Pertama isu penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan tiga periode. Kedua mengacu pada UU IKN termaksud pasal-pasal yang bermasalah. Ketiga menstabilkan harga dan penyediaan bahan pokok di masyarakat. Keempat mengusut tuntas para mafia minyak goreng serta mengevaluasi kinerja para menteri. Kelima menyelesaikan konflik agraina dan terakhir meminta kepada presiden dan wakilnya untuk berkomitmen penuh menuntaskan janji kampanye di sisa masa jabatannya. (Okezone.com, 10/04/2022)
Demonstrasi mahasiswa 11 April perlu di apresiasi terhadap pembelaan terhadap rakyat yang menjerit atas naiknya kebutuhan pokok, langkanya minyak, menghidupkan demokrasi yang mati yakni presiden tiga periode tanpa suara rakyat dan problematika lainnya.
Pergerakan mahasiswa sangatlah penting bagi rakyat kecil khususnya yang tercekik dalam ruang gelap tanpa jalan keluar. Tetapi pergerakan mahasiswa bukanlah pergerakan semata-mata menyampaikan aspirasi atas problematika, namun juga harus menyampaikan solusi komplet.
Sayangnya dasar pergerakan ini hanyalah berpusat pada problem yang nampak tanpa memikirkan dasar lahirnya masalah. Sehingga ketika mahasiswa berorasi hanya mendapatkan ketenangan/keheningan sementara dari pemerintah seperti mengobati penyakit tapi tidak menghindari sebab-sebab lahirnya penyakit.
Seperti negeri hari ini nasihat apapun diberikan kepada pemerintah apabila sekularisasi tidak dihindari maka penyakit akan kembali mengusik negeri ini. Oleh karenanya pergerakan ini harus dibarengi dengan perjuangan menegakkan sistem terbaik di tengah-tengah manusia, apalagi kelompok-kelompok mahasiswa di Indonesia didominasi dengan Islam, maka pentingnya bergerak sesuai metode Rasulullah dan para sahabat ketika munculnya masalah di negara yang dilakukannya bergerak mencari solusi dan menggali hukum tidak pernah lepas dari Al-Qur'an dan hadis.
Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat." (TQS. An-Nisa: 105)
Kedamaian dan ketentraman kehidupan manusia bisa kita dapatkan apabila mengikuti metode Rasulullah SAW dan Khulafah Rasyidin yakni pedoman bernegara adalah Al-Qur'an dan hadis. Seperti pengangkatan khalifah adalah hak bagi seluruh kaum Muslim bukan hanya segelintir orang atau kelompok tertentu.
Masa jabatan khalifah tidak mempunyai masa jabatan dengan ukuran waktu tertentu. Selama khalifah masih tetap menjaga pelaksanaan hukum syara, menerapkan hukum-hukum Islam serta mampu melaksanakan semua urusan negara dan tanggung jawab atas kekhalifahannya, maka tetap sah menjadi Khalifah.
Rasulullah SAW bersabda: "Dengar dan taatilah pemimpin kalian, sekalipun yang memimpin kalian adalah budak yang hitam legam, bahkan kepalanya mengeluarkan seperti bisul-bisul sekalipun. Selama dia masih memimpin kalian dengan kitabullah,"
Kebutuhan setiap masyarakat akan dipenuhi oleh negara tanpa kekurangan. Sebab Khalifah dibaiat oleh rakyat untuk mengurusi masyarakat secara keseluruhan. Mendengarkan aspirasi masyarakat dan mewujudkan kebaikan rakyatnya, menyediakan transportasi untuk memudahkan perjalanan dari kota ke kota. Selain itu umat juga wajib mentaati pemimpin yang telah dibaiatnya selama masih menjalankan syariat Islam.
Apabila kebijakan pemimpin bertentangan dengan syariat maka wajib di turunkan dari jabatannya sebagai khalifah.
Karena negara akan rusak apabila pemimpinnya tidak amanah. oleh karena itu pentingnya membaiat pemimpin cerdas dan taat sepenuhnya kepada Allah SWT.
Wallahu a'lam bisshawab.
Oleh: Sasmin, S.Pd.
(Pegiat Literasi)
0 Komentar