Topswara.com -- Ibu adalah madrasah pertama anak-anaknya. Menjadi seorang ibu yang baik dan shalihah akan melahirkan generasi-generasi shalih-shalihah pula. Penting memiliki karakter tangguh saat ini, apalagi himpitan ekonomi begitu berat. Jika ibu tidak kuat dalam menjalankan perannya mendidik generasi penerus agama, akan jadi apa generasi Muslim di masa depan?
Kabar tak terduga datang dari Brebes Jawa Tengah. Apakah yang melatar belakangi terjadinya peristiwa ini, sehingga seorang ibu muda tega menggorok leher ketiga anaknya. Seorang ibu berinisial KU yang tega membunuh anak kandungnya sendiri. KU mengaku melakukan ini usai mendengar bisikan-bisikan gaib. Kasus tersebut terjadi di Brebes, Jawa Tengah, pada Minggu (20/3/2022) lalu. Akibatnya, satu anaknya tewas dan dua lainnya terluka parah.
Kasat Reskrim Polres Brebes, AKP Syuaib Abdulah, mengungkapkan masih terus melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut. Hingga saat ini, pelaku diduga mengalami depresi. Untuk motif pelaku masih kita dalami dalam proses penyelidikan. Tapi, dalam hal ini terduga memang ada dugaan depresi," kata AKP Syuaib yang dikutip dari InsertLive, Minggu (detik.com, 27/3/2022)
Di dalam sistem kapitalisme ini negara memang sangat abai terhadap kebutuhan rakyatnya. Semua kebutuhan pokok serba mahal sehingga masyarakat kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Cobaan yang silih berganti ditambah banyak tekanan yang dialami seorang ibu muda ini sehingga ia mudah depresi. Hal ini seperti yang dialami ibu muda yang bernama KU, di luar rasa keibuannya ia tega melakukan hal ini. Padahal seharusnya ia menyayangi ternyata justru tega menggorok anaknya.
Dikutip dari SuaraMerdeka.com (21/3/2022), dua anak Kanti Utami yang lolos dari maut yakni S (10) dan A (4) saat ini masih menjalani perawatan di RSUD Prof dr Margono Soekarjo, Purwokerto, Kabupaten Banyumas. Sedangkan ARK (7) yang meninggal setelah kehabisan darah akibat luka dileher sudah dimakamkan.
Anggota DPRD Kabupaten Brebes Tri Murdiningsih menyempatkan diri menengok langsung ke RSUP Prof Margono, Purwokerto, Banyumas. Sedangkan ARK (7) yang meninggal setelah kehabisan darah akibat luka dileher sudah dimakamkan. Anggota DPRD Kabupaten Brebes Tri Murdiningsih menyempatkan diri menengok langsung ke RSUP Prof Margono, Purwokerto, Banyumas.
Ibu yang seharusnya mendidik dan menata masa depan anaknya yang indah, justru sebaliknya memberikan trauma yang sangat mendalam untuk anak-anaknya. Allah berfirman dalam surat at Tahrim ayat 6 berbunyi:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ
Artinya: "Wahai orang-orang
yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."
Di tengah himpitan kapitalisme ini seorang ibu haruslah menjadi ibu yang tangguh, menambah dan membekali diri dengan akidah dan tsaqafah Islam yang kuat sehingga mampu membentengi dirinya
dari berbagai cobaan yang datang dan juga dapat mengarahkan anak-anaknya agar tidak mudah terbawa gelombong arus kapitalis.
Karena hanya sistem Islam sajalah yang mampu memberikan kesejahteraan untuk kemaslahatan umatnya. Sehingga tidak akan ada lagi hal serupa yang terjadi.
Wallahu a'lam bish-shawab.
Oleh: Ermawati
(Pemerhati Umat)
0 Komentar