Topswara.com -- Sungguh miris dan menyedihkan hati apa yang terjadi pada seorang ibu yang bernama Kanti Utami yang berusia 35 tahun warga desa Tonjong Brebes, Jawa Tengah, Minggu 20 Maret 2022 pagi, ibu tersebut tega menggorok ke 3 anak kandungnya sehingga menyebabkan 1 anaknya meninggal dunia dan 2 lainnya mebjalani perawatan intensif karena kondisi luka yang di alami nya.
Belum dapat kejelasan apa yang menjadi penyebab ibu muda yang berprofesi sebagai Make up Artist (MUA) itu tega melakukan hal tersebut, tetapi menurut pengakuan tersangka dalam video yang beredar luas bisa kita simpulkan bahwa ibu Kanti mengalami depresi, ketakutan yang sangat akan masa depan anak-anak nya.
Kasus yang menimpa ibu muda ini adalah kasus pembunuhan yang dilakukan ibu terhadap anaknya yang kesekian kalinya terjadi, kasus yang sama juga sebelumnya terjadi di Bengkulu pada bulan Juni 2021 seorang anak tewas diabiaya ibu nya, juga terjadi di Nias di bulab Desember 2020 seorang ibu membunuh ke 3 anak kandungnya.
Mengapa kasus seperti ini berulang kali terjadi di tengah kehidupan kita, seolah tak lagi memiliki akal sehat juga hilang hati nurani sehingga seorang ibu tega berbuat demikian terhadap anaknya sendiri, melakukan kekerasan dan pembunuhan terhadap anaknya.
Inilah buah akibat penerapan sistem kapitalis sekulerisme yang menjadi penyebab semua ini terjadi, ketika tekanan beban kehidupan ekonomi semakin berat, membuat masyarakat menjadi bingung juga pada siapa akan mengadukan kesengsaraan yang dirasa.
Dalam sistem kapitalis akan terus menghasilkan berbagai kerusakan serta kegagalan dalam melindungi ibu dan anak dari beban fisik serta psikis yang dirasa, tekanan yang datang bertubi-tubi pada seorang ibu itulah yang membuat naluri fitrah ibu menjadi tergerus, hingga membuat gelap mata dan menjadikan anak sebagai korban atas beban yang dirasa, dan dalam sistem ini pula tindakan kriminal akan mudah terjadi karena sistem ini lebih menuhankan aturan manusia.
Tekanan ekonomi di sistem hari ini menjadi banyak pemicu sebagian ibu-ibu yang seharusnya berperan menjadi sosok yang penyayang, lembut dan penuh kasih kepada anaknya berubah menjadi sosok yang menakutkan bagi anaknya sebagaimana kasus yang terjadi tadi.
Kegagalan sistem demokrasi dalam melindungi ibu dan anak yang paling nampak saat ini adalah tidak terpenuhinya kebutuhan dasar individu apalagi dengan semakin meningkatnya harga sembako, dan kenaikan lain, dan ini menjadi salah satu indikator nyata semakin bertambahnya jumlah kelurga miskin dan hal ini membuat kaum ibu terus menjerit kebingungan dengan tekanan ekonomi saat ini.
Maka sistem kapitalis demokrasi terbukti telah gagal menjadi penanggung jawab pemenuhan segala kebutuhan rakyat dan juga gagal dalam melindungi rakyatnya, apalagi ditambah sekulerisme yang semakin menjadi dengan adanya upaya sistem untuk menjauhkan peran agama dari politik, ulama yang memberi nasihat pada penguasa di sistem ini malah justru dimusuhi, dan berharap lebih baik dengan pergantian pemimpin pun hanya tinggal pepesan kosong, karena selalu terjadi tetapi tidak ada satu pun yang bisa mensejahterakan rakyat dan malah membuat makin sekarat.
"Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepada mu, sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar" (TQS al isra' ayat 31)
Dalam sistem Islam, Islam mewajibkan pemberian nafkah atas wanita secara mutlak yang mencakup baik itu sandang, pangan dan papan. Dan dalam sistem Islam juga menjamin pemenuhan kebutuhan masyarakat baik itu sandang, pangan, papan, keamanan dan pendidikan yang mudah didapat dan itu merupakan kewajiban dari penguasa.
Rasulullah SAW bersabda "ketahuilah bahwa setiap dari kalian adalah pemimpin dan setiap dari kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya, seorang pemimpin umat manusia adalah pemimpin bagi mereka dan ia bertanggung jawab dengan kepemimpinanya atas mereka".
Inilah sistem terbaik yang Allah turunkan untuk mengatur manusia sebagaimana yang terjadi di masa kepemimpinan Umar bin khattab, di mana ada seorang ibu yang sedang menenangkan anaknya yang kelaparan dengan memasakkan batu dan ketika itu diketahui oleh amirul mukminin secara langsung, maka seketika itu ia bergegas segera untuk mengambil gandum di baitul mal karena takutnya akan pertanggungjawabannya kelak dihadapan Allah sebagai pemimpin.
Maka sudah saatnya untuk kita kembali kepada sistem terbaik yaitu sistem Islam yang akan mensejahterakan seluruh umat manusia dan menjaga fitrah ibu sebagai ummu wa robbatul bait.
Wa'Allahu a'lam bi shawab
Oleh: Finanzi Raiza
Sahabat Topswara
0 Komentar