Topswara.com -- Ustazah Puspita Satyawati membeberkan makna rumah tangga asmara (as sakinah mawaddah wa rahmah).
"Rumah tangga asmara (as sakinah mawaddah wa rahmah) tentu idaman setiap pasangan. Allah SWT telah menyebutnya dalam QS. Ar Ruum: 21," ulasnya dalam Kajian Fatimah Community: Merajut Keluarga Asmara, di Rizky Vinyl Craft, Sumbersari, Moyudan, Sleman, DIY, Rabu (16/3/2022).
Founder Majelis Qonitaat, Sleman, DIY, ini menyampaikan ayat tersebut.
"وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةً ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ.
Artinya, 'Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir'," tuturnya.
Ustazah Puspita lantas mengulas makna ayat tersebut. Ia menyampaikan, dari tafsir beberapa mufasir, setidaknya ada lima pelajaran yang bisa diambil.
"Pertama, bahwa Allah SWT menciptakan pasangan hidup itu dari jenis manusia sendiri. Manusia ya pasangannya manusia, bukan hewan," ujarnya.
Yang kedua, ia menjelaskan makna litaskunu ilaiha, agar merasa sakinah bersamanya.
"Sakinah berasal dari kata as sakn, artinya tenang, damai. Sakinah bersamamu, artinya kita merasa ayem, tenang, damai, saat bersama pasangan kita," paparnya.
Pelajaran ketiga, ia menyebut pada kata mawaddah.
"Mawaddah maknanya cinta kasih. Dia merupakan makna kinayah (kiasan) dari al jima' atau hubungan seksual suami istri," urainya.
Adapun keempat, mentor di Sekolah Online Muslimah Bahagia ini mengulas makna rahmah. Ia mengungkapkan, makna rahmah hampir sama dengan mawaddah, artinya kasih sayang, makna kinayah dari al walad atau keturunan.
"Jadi nyambung ya. Setelah Allah SWT mempertemukan manusia dengan pasangannya, maka Allah turunkan rasa sakinah. Darinya akan muncul mawaddah hingga lahirlah rahmah," bebernya.
Lebih lanjut Ustazah Puspita menyampaikan pelajaran kelima, yaitu pernikahan menjadi sarana tafakkur (berpikir) akan tanda-tanda kebesaran Allah.
"Dengan ayat tersebut, kita tak hanya paham tujuan pernikahan, namun juga mampu bersyukur atas nikmat Allah SWT berupa pernikahan," cetusnya.
Ia pun menyinggung bahwa keluarga asmara hanya akan terwujud setidaknya dengan dua hal.
"Yaitu adanya relasi suami istri dalam bingkai persahabatan. Serta terlaksananya hak dan kewajiban masing-masing pasangan," pungkasnya. [] Alfia Purwanti
0 Komentar