Topswara.com -- Belakangan ini banyak yang sedang viral di kalangan remaja. Salah satunya adalah tren meme bucin, yakni tren 'ayang' viral di media sosial. Tren ini menyoroti kaum remaja yang tidak ingin melakukan apapun kecuali sudah mendapat instruksi dari kekasihnya.
Ternyata tren yang ramai di media sosial selama beberapa hari belakangan ini turut diikuti oleh driver ojek online dengan akun TikTok @babehojol. Dalam video yang sudah ditonton 16,5 juta kali tersebut, kreator konten ini membagikan tangkapan layar percakapan penuh romantis antara dirinya dengan sang istri.
"Pingsan, belum disemangatin sama ayang," ujar sang driver ojol, tampak sang driver ojol sampai berpose seolah tidak sadarkan diri.
Sang istri pun menyambut penuh senyum pesan dari suaminya tersebut. "Hahaha semangat ayah nariknya," jawab sang istri, bahkan tidak ragu mengirim foto sebagai penyemangat tambahan.
Fenomena "ayang" ini tidak hanya sampai di driver ojol dan istri. Banyak remaja yang sudah berkecimpung dalam media sosial TikTok pun seperti tidak kalah saing. Banyak remaja yang berlomba-lomba membuat konten 'ayang' walau bukan dengan kekasih halal. Ada yang dengan pacar, dengan teman, sampai dengan hewan peliharaan menjadi target ayangan. Tren seperti ini sedikit menyeramkan terkhusus dikalangan remaja Muslim.
Para remaja banyak yang panik karena tren "ayang" tetapi masih jomblo, kenapa panik? "Tetaplah stay halal meskipun marak tren ayang-an". Tetapi dibalik banyak konten yang viral seharusnya membuat kita sebagai umat Muslim sedih dan sadar bahwa remaja hari ini sangat jauh dari syariat, remaja pada sibuk mengikuti intruksi dengan kekasih haramnya alias dengan pacarnya, tetapi lupa instruksi bahwa Alllah yang melarang kita untuk berpacaran.
Firman Allah dalam QS. Al- Isra': 32
"Dan janganlah kamu mendekati zina sesungguhnya zina itu adalah perbuatan yang keji lagi munkar"
Sebenarnya sudah cukup jelas instruksi yang Allah jelaskan kepada kita terdapat dalam Al-Qur'an dan hadis/sunnah. Namun banyak remaja yang sangat jauh dari aturan Allah.
Salah satu faktor yang mempengaruhi tren tersebut karena remaja sekarang hidup dalam sistem kapitalisme demokrasi yang menganut paham-paham libelarisme (kebebasan). Di Indonesia sendiri ada 4 paham akan kebebasan:
Pertama, bebas berpendapat
Kedua, bebas beragama
Ketiga, bebas berekspresi
Keempat, bebas berkepemilikan
Dari kebebasan ini banyak remaja Muslim lebih memilih intruksi kehidupan yang dibuat manusia (sistem sekarang), dari pada instruksi dari Sang Khaliq.
Realitasnya ketika kita mengikuti peraturan yang bukan selain dari Allah maka yang ada kemudharatan. Bagaimana remaja sekarang hidup dengan kebebasan yang mana jalan hidup itu ternyata melanggar syariat Islam, narkoba, menonton hal-hal yang tidak baik, porno aksi, porno grafi, rusaknya mental, membuka aurat, sampai kepada darurat krisis identitas remaja Muslim.
Mengapa bisa begitu? karena jauh dengan syariat, tidak mau diatur dengan aturan dari Allah SWT. Sibuk mencari ayang padahal ada Allah Maha Penyayang.
Ingatlah bahwa hal yang paling terpenting dalam kehidupan ini adalah ketika kita berhasil terikat dengan segala aturan Allah SWT, mulai dari peraturan bagun tidur hingga bangun negara sudah di atur dalam Islam, apalagi melihat permasalahan remaja kian banyak dan tiada solusi paripurna dari sistem yang diemban untuk menuntaskan permasalahan remaja sekarang.
Sadar atau tidak masalah hidup yang menjadi big problem now, sebenarnya adalah refleksi cara pandang hidup manusia kebanyakan sekarang, tolak ukur kebahagian, kesuksesan, keberhasilan, semua selalu dikaitkan dengan kekayaan. Mulai dari untuk mencari popularitas, pangkat.
Sama sekali tidak ada dikaitkan dengan standar agama, padahal yang namanya rezeki, jodoh, ajal, kebahagian udah Allah kadar buat tiap-tiap manusia. Cara pandang sekuler kapitalis membuat manusia jauh dari hakikat hidup sendiri buat apa, karena agama di pisahkan dengan kehidupan sekularisme, manusia disibukkan dengan sesuatu yang bersifat fana.
Walau remaja Muslim tidak memiliki ayang bukan berarti tidak bisa hidup bahagia, semua kembali pada syariat Islam, jika kita ingin menjadi remaja yang bahagia, maka kembalilah pada aturan Allah.
Sebagaimana Allah menjelaskan kepada kita dalam QS. Az-Zariyat:56
Artinya: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku
Remaja Muslim harus disibukkan dengan ibadah, mendekatkan diri kepada Allah, dan menjadi bagian pemuda-pemuda yang akan mendapatkan naungan dari Allah di yaumil Akhir.
Wallahua'lam
Oleh: Siti Hajar
Aktivis Dakwah
0 Komentar