Topswara.com -- Nama lengkapnya Andre Hartono lahir tanggal 24 Oktober 1984 tinggal di Cengkareng Indah Jakarta Barat, dirinya resmi menjadi mualaf pada tanggal 24 April 2019, memeluk Islam tidak semudah membalikkan telapak tangan, justru Koh Andre dulunya sangat membenci terhadap Islam.
Kebenciannya terhadap Islam disaat tragedi tahun 1998 dimana saat itu, etnis Tionghoa minoritas sangat dimusuhi keberadaannya. “Dari tragedi tahun 1998 orang Muslim membantai orang-orang Tionghoa itulah awal saya benci terhadap Islam,” ungkap Koh Andre.
Tidak hanya sampai disitu, Koh Andre yang dibesarkan dan tinggal di lingkungan Kristen, membuat dirinya semakin kokoh dengan agama yang diyakininya. Wajar saja Koh Andre lahir dari keluarga Kristen, lingkungan Kristen, Koh Andre tidak pernah bergaul dengan agama lain, dari kecil sudah diajarkan Al-Kitab oleh seorang pendeta.
Semenjak duduk di Sekolah Dasar (SD) hingga sampai Sekolah Menengah Pertama (SMP), Koh Andre setiap minggunya rutin diajarkan Kitab Injil mulai perjanjian lama hingga perjanjian baru oleh seorang pendeta, dirinya diajarkan mulai dari mempelajari isi ayatnya kemudian mengulas isi Al-Kitab dan terakhir di perjelas dari ayat-ayat Al-Kitab.
Dua tato yang terdapat di kedua lengan tangannya menunjukkan ia begitu fanatik terhadap agamanya, “Saya ada tato di lengan tangan kiri ini berbahasa Arab artinya roh kudus, yang ditangan kanan saya ini berbahasa Thailand artinya bapak kami ada di surga,” kata Koh Andre sambil menunjuk tato yang berada di lengan tangannya.
Bahkan bukan cuma agama Islam saja yang Koh Andre benci, akan tetapi seluruh ormas Islam pun dia benci, salah satu ormas yang paling dia benci yaitu Hizbut Tahrir (HT), di pikiran Koh Andre keberadaan HT membahayakan karena ingin mengganti Pancasila “Muncullah lagi satu ormas Hizbut Tahrir yang ingin mengganti Pancasila ini ke yang lain, maka saya makin benci terhadap Islam,” tegasnya.
Sampailah pada suatu saat ada seorang pendeta yang mengatakan kepada Koh Andre bahwa pendeta itu pernah naik turun ke surga, bukan cuma itu saja pendeta itu mengatakan, dapat memanggil Tuhan untuk datang, memanggil roh kudus untuk datang. Koh Andre semakin kebingungan dan timbul pertanyaan dalam hati.
Kemudian Koh Andre bertanya pada pendeta tersebut tentang malam pejamuan kudus. Pendeta itu tidak menjawabnya dan mengatakan kepada Koh Andre “Kamu tidak usah berpikir yang macam-macam, kamu tidak usah berpikir yang aneh-aneh, ya kamu yakini Tuhan kamu Yesus Kristus,” kata pendeta tersebut kepada Koh Andre yang waktu itu masih beragama Kristen Protestan, namun apa yang disampaikan pendeta itu tidak membuat Koh Andre puas.
Hingga suatu saat dia hampir menjadi seorang atheis, “Saya tidak percaya lagi sama Tuhan, saya tahu Tuhan, tapi siapa Tuhan, saya tidak tahu, pokoknya saya tahu Tuhan, saya dapat rezeki dari saya bergerak, saya bekerja, saya berkeringat, saya dapatkan hasil,” ujarnya.
Suatu ketika di Kantor tempat Koh Andre bekerja, tidak sengaja ia mendengar pembincangan teman-temannya sesama Muslim, setiap hari selalu saja yang di bicarakan terkait dengan agama Islam. namun demikian Koh Andre biasa saja tidak tergerak hatinya untuk berubah, hingga di hari ketiga dengan penasaran dia beranikan diri untuk bertanya kepada sahabatnya seorang Muslim tersebut tentang Islam.
Hingga suatu saat Koh Andre diajak oleh sahabatnya itu untuk mengikuti kajian keislaman. Waktu itu dirinya masih beragama Kristen. Dipengajian keislaman itulah akhirnya dia baru dikenalkan tentang siapa Tuhan pencipta alam, tentang Nabi utusan Allah SWT, dia pun juga diajarkan tentang hukum-hukum Islam. Alhasil dengan mengikutu kajian keislaman itu, sehingga membuat Koh Andre tertarik dengan Islam.
"Disitu saya sangat terkaget dan sangat terkejut ini pemikiran baru, ini ajaran baru. Ini yang membuat pertanyaan besar dalam diri saya, akhirnya saya bilang sesempurnah inikah agama ini? sebagus inikah agama ini? sampai dari tidur, bangun, masuk toilet, memakai sepatu, kita semua diatur," ujar Koh Andre.
Menurut Koh Andre banyak agama lain itu tidak seperti agama Islam. Islamlah sebenar-benar agama dan sebenar-benarnya ajaran.
Ada tiga pertanyaan mendasar yang membuka pikiran Koh Andre terbuka dan tercerahkan, yaitu dari mana saya di ciptakan? Untuk apa saya diciptakan? Dan kemana nanti setelah saya di ciptakan? Terkait tentang rezeki, Koh Andre meyakini bahwa rezeki itu ada karena dirinya bekerja, dia juga mengeluarkan tenaga dan mendapatkan upah. Dan dia tidak tahu untuk apa rezeki itu digunakan.
Tepat pada tanggal 24 April 2019 Koh Andre mengucapkan dua kalimat syahadat, dengan demikian dia menjadi seorang mualaf. Ketika dirinya menjadi mualaf ia berganti nama menjadi Muhammad Fikrul Mustanir, walaupun sudah berganti nama, akan tetapi sahabat-sahabatnya memanggilnya dengan nama Koh Andre.
Sejak dirinya memeluk Islam, Koh Andre akhirnya tahu bahwa agama Islam adalah agama yang benar, banyak agama yang berbicara tentang perbuatan baik, tapi di Islam yang mengajarkan dirinya perbuatan baik seperti apa di agama lain banyak yang mengajarkan kehidupan, tapi di Islam inilah yang mengajarkan kehidupan seperti apa.
Lelaki berkaca mata tersebut, ingin memberikan contoh kepada saudara-saudara khususnya agama Kristen bahwa agama Islam adalah agama rahmatan lilalamiin agama yang benar, ia pun mengajak bersatu jangan mencari perbedaan, carilah persamaan, “Mau sampai kapan Islam ini terpecah belah, Naudzu billahi min zalilk melihat keadaan seperti sekarang,” ujarnya di YouTube Ngaji Cerdas .
Sekarang aktivitas Koh Andre, terus berdakwah bersama kelompok dakwah yang dia ikuti semenjak memeluk Islam. Koh Andre bercita-cita menyatukan umat Islam seperti dulu, semenjak runtuhnya kekuatan umat Islam di Turki Utsmani.
Ustaz Gusman adalah guru yang membimbing Koh Andre, hingga jadi seorang Muslim. Dia lah yang banyak menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh Koh Andre.
“Dulu di agama saya di Kristen tidak mendapatkan kepuasan dalam berpikir, tidak mendapat kepuasan akal dan pikiran saya, dulu saya hanya dibilang yang ada di kitab sucimu, siapa Tuhanmu itulah yang kamu imani, kalau di Islam tidak seperti itu,” ungkap Koh Andre.
Akhirnya dia rutin mengikuti kajian keislaman, Koh Andre yang sudah rutin tiap minggunya mengikuti kajian keislaman selama empat kali pertemuan, akan tetapi dirinya masih beragama Kristen, hingga tiba saatnya Koh Andre memutuskan untuk mengucapkan dua kalimat syahadat.
Namun Andre yang baru mualaf, belum tahu pengajian apa yang dia ikuti selama ini dan apa nama majelisnya, dia pun bertanya kepada sahabatnya itu, kemudian sahabatnya menjawab "Ini pengajian Hizb," dia pun masih bingung, Hizb pengajian apa? Akhirnya ketika beberapa kali ikut pengajian keislaman. Ia pun bertanya lagi Hizb ini apa artinya? Sahabanya menjawab, "Kita ini ngaji di Hizbut Tahrir (HT), langsung kemudian Koh Andre kaget.
“Dari situ demi Allah saya kaget, langsung saya berpikir yang pertama agama yang saya benci Islam, akhirnya saya memeluk Islam. yang kedua ormas yang saya benci yaitu Hizbut Tahrir, justru di Hizbut Tahrirlah saya mengenal Islam, bahkan Hizbut Tahrirlah yang mengislamkan saya,” ungkap Koh Andre. mengingat dulu sewaktu masih agama Kristen Koh Andre begitu benci terhadap Hizbut Tahrir.
**
Walaupun Koh Andre sudah mengucapkan dua kalimat syahadat, namun dirinya harus menghadapi tantangan paling besar dari keluarga, “Ketakutan saya waktu itu, bukan dari sahabat, bukan dari teman, bukan dari tetangga, katakutan terbesar yaitu keluarga saya, dimana keluarga saya adalah non Muslim semuanya non Muslim, keluarga besar juga non Musllim, itu yang menjadi ketakutan saya,” ujar Koh Andre.
Keislaman Koh Andre masih di sembunyikan dari keluarga, orang tuanya tidak tahu sama sekali, namun setelah orang tua Koh Andre tahu bahwa dirinya masuk Islam, Alhamdulillah Koh Andre tidak seperti saudara-saudara yang lain yang di mana di antara mereka ketika hijrah memeluk agama Islam, justru dia dimusuhi dari keluarga bahkan diusir, namun demikian alhamdulillah justru keluarga Koh Andre masih diterima oleh keluarga tidak mendapatkan perbedaan, intimidasi di dalam keluarganya.
"Setelah saya hijrah, ketakutan yang paling besar ketika hari raya Imlek, itu yang membuat saya takut lebih besar lagi, takut keislaman saya tersebar di keluarga tionghoa," kata Koh Andre.
Alhamdulillah Allah membalas doa Koh Andre. Sampai sekarang hubungan dia dengan keluarganya, sudah membaik. Koh Andre mengucapkan syukur kepada Allah SWT. [] Aslan La Asamu
0 Komentar