Topswara.com -- Ceramah Ustazah Oki Setiana Dewi (OSD) terkait yang dipotong oleh warganet dan viral menuai perhatian publik, Mudir Ma'had Khadimus Sunnah Bandung Ajengan Yuana Ryan Tresna mengatakan, tidak ada yang harus dibesar-besarkan dari ceramahnya.
"Tidak ada yang harus dibesar-besarkan dari ceramah Mbak Oki. Adanya penggambaran dan contoh yang kurang tepat adalah hal wajar sebagai manusia," katanya kepada Topswara.com, Sabtu (5/2/2022).
"Ceramah Mbak Oki harus dipahami sebagai penyelesaian sengketa rumah tangga dengan pendekatan di rumah (lokal). Menutupi dan saling memaafkan. Banyak kok yang berhasil. Konteksnya tentu saja saat suami khilaf sampai memukul. Kalau memang suaminya terbiasa melakukan pemukulan, itu lain cerita," bebernya menambahkan.
Menurutnya, opini yang liar digiring oleh sebagian oknum tentang normalisasi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan pembenaran atas kekerasan itu terlalu jauh. "KDRT jelas haram. Namun, masalah rumah tangga itu sangat kasuistik dan tidak bisa dihukumi general," tegasnya.
Ia mengatakan, isu KDRT langsung disambar aktivis feminis yang habis-habisan melakukan perundungan kepada Oki Setiana Dewi. Seolah-olah, katanya, mereka menemukan momentum.
"Aktivis Muslim atau kaum Muslimah yang taat tidak perlu ikut-ikutan menebar permusuhan kepada beliau," katanya.
Menurutnya, beberapa poin yang terkesan tidak tepat dari ceramah Oki Setiana Dewi, karena videonya hanya sepotong itu kemungkinan begini. Pertama, seakan membenarkan pukulan pada wajah. "Padahal konsep hukuman memukul dari suami kepada istri yang nusyuz itu ada ketentuannya, misal tidak boleh menyakitkan dan bukan pada wajah. Itu juga langkah terakhir," bebernya.
Kedua, tidak semua aib berupa kekerasan suami pada istri harus ditutupi. "Bisa dilaporkan kepada orang yang tepat, bahkan bisa dibawa ke pengadilan," jelasnya.
Ia menceritakan dan menunjukkan foto diskusi dengan Oki Setiana Dewi dan Ory Vitrio tentang kurikulum Tahfizh Quran sebelum berkunjung ke Pondok Maskanul Huffadz. Yakni, konsep gratis dengan pengajar rata-rata alumni Timur Tengah yang beliau berdua dirikan.
"Sampai sekarang kami masih terus komunikasi. Beliau orang baik dan khidmatnya pada umat besar," tandasnya.[] Ika Mawarningtyas
0 Komentar