Topswara.com-- Aktivis Muslimah, Ustazah Puspita Satyawati, membeberkan tips merawat pernikahan sekaligus menjadi kunci kebahagiaan.
"Di mana ada permasalahan, pasti ada jalan keluar. Setidaknya ada tiga tips merawat pernikahan, sekaligus menjadi kunci kebahagiaan," tuturnya dalam Kajian Pekanan Ladies First, "Suami Bukan Malaikat, Istri Bukan Bidadari," di Real Masjid, Sleman, DIY, Jumat (18/2/2022).
Puspita yang juga mentor Sekolah Online Muslimah Bahagia ini mengungkapkan tips pertama, jaga komitmen. Menurutnya, hal ini butuh ekstra energi, waktu, serta dedikasi pada pernikahan.
"Bukankah mencintai adalah meletakkan kebahagiaan kita ke dalam kebahagiaan orang lain?" tanyanya.
Yang kedua, ia menyampaikan bekal ilmu. Puspita mengingatkan, komitmen dan semangat saja tak cukup untuk merawat pernikahan, harus dilandasi ilmu yaitu
ilmu agama dan ilmu umum sebagai sarana yang membantu membangun kebahagiaan.
Adapun ketiga, taqarrub ilallaah. Ia mengungkap bahwa manusia memiliki keterbatasan fisik dan pikiran, butuh kekuatan dari Yang Mahakuasa. Maka, hendaknya mendekatkan diri kepada Allah, baik saat sempit maupun lapang.
"Di antara kunci kebahagiaan yang utama ialah the power of ruhiyah. Kekuatan spiritual. Keimanan kepada Allah SWT adalah kekuatan ruhiyah bagi rumah tangga. Imanlah yang membuat kita mencintai pasangan apa adanya. Tentu dengan tetap berupaya meraih cinta berkualitas dari hari ke hari," ujarnya.
Ia melanjutkan, kekuatan ruhiyah mendorong pasangan memberi cinta dengan penuh ikhlas, tanpa pamrih, dan hanya mengharap ridha Allah. Ia pun menyitir perkataan Mark Twain, "Bekerjalah bagaikan tak butuh uang. Mencintailah bagai tak pernah disakiti. Menarilah bagaikan tak seorang pun sedang menonton".
Founder Majelis Qonitaat ini berpesan, menikah memang tak seindah impian, namun tak seseram bayangan. Ia menyebut bahwa mewujudkan rumah tangga asmara (as sakinah mawaddah wa rahmah) butuh kesungguhan, pengetahuan, pengorbanan untuk merengkuhnya.
"Persiapkan diri. Sungguh, perjalanan mengarungi samudera rumah tangga amat jauh dan teramat luas. Tak selamanya mulus. Terkadang datang riak gelombang. Bahkan ombak menderu. Jangan pernah menunggu bahagia datang. Ia mesti dijemput dan diikhtiarkan," cetusnya.
Menikahlah kata Puspita, karena itu sunnah Nabi, penjaga kehormatan diri, pembuka ladang amal shalih, memperkuat iman, mendapat keturunan, naluri seksual terpenuhi benar dan sehat, serta agar kita berbahagia.
"Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda, 'Tiga orang yang akan selalu diberi pertolongan oleh Allah adalah seorang mujahid yang memperjuangkan agama Allah, seorang penulis yang memberi penawar dan seorang yang menikah untuk menjaga kehormatannya'." (HR. Thabrani)," tandasnya. [] Alfia Purwanti
0 Komentar