Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Saatnya Mencari Sistem Alternatif


Topswara.com -- Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Faldo Maldini mengklaim bahwa negara selama ini tak pernah menutup mata soal skandal para elite di negeri ini. Hal itu ia sampaikan merespons pernyataan ekonom Faisal Basri.

"Negara tidak pernah tutup mata soal skandal elite," kata Faldo dalam keterangan resminya (CNN Indonesia, 30/1/2022).

Faisal sebelumnya memprediksi pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin akan ambruk secara moral sebelum 2024. Hal itu tak lepas dari proyeksinya yang menyebut mayoritas mayoritas elite di lingkaran pemerintahan sudah tidak bisa menutupi skandal-skandal yang telah dilakukan.

"Saya prediksi sih enggak sampai 2024 secara moral pemerintahan ini sudah ambruk, karena mayoritas elitenya sudah tidak bisa ditutup-tutupi lagi, melakukan skandal dan skandalnya makin besar," kata Faisal. (Tempo.co, 29/1/2022).

Alhamdulillah akhirnya banyak para tokoh, elit politik termasuk para pengamat ekonomi menyikapi dan menyadari betapa jahatnya sistem yang lahir dari sistem demokrasi yaitu sistem kapitalis.

Negara yang dikuasai oleh konglomerat merupakan salah satu ciri negara kapitalis. Dalam sistem negara dikuasai oleh pemilik modal bahkan dikuasai oleh kelompok hanya 1 persen. Sementara itu 99 persen sisanya adalah dikuasai oleh  rakyat. Mereka (rakyat) dikuasai oleh kelompok 1 persen dan kelompok 1 persen ini tak lain adalah pengusaha.

Maka tak heran dalam sistem kapitalis dengan demokrasi yang menempatkan kekuasaan berada ditangan rakyat. Karena memang telah terjadi di simbiosis mutualisme (sama-sama menguntungkan) antara penguasa dan pengusaha.

Pengusaha untuk berkuasa membutuhkan modal besar. Sementara modal besar ini hanya bisa diperoleh dari pengusaha. Maka akan terjadi "deal" ketika penguasa yang didukung oleh pengusaha ini sukses menjadi penguasa maka para cukong ini mendapatkan konsesi berupa proyek dari penguasa.

Akibatnya penguasa di negara kapitalis tidak ada yang merdeka mereka dinaikkan oleh para cukong sementara para cukong bisa menjatuhkan mereka melalui partai opini yang digalang oleh media dan people power bayaran.

Para cukong ini tidak berdiri sendiri mereka bisa bekerjasama dengan konglomerat global dan negara-negara penjajah. Pendek kata para pengusaha itu tak ubahnya seperti boneka para cukong di belakangnya.

Memang kehancuran sudah Allah tampakan dengan berbagai kezaliman yang dilakukan oleh penguasa dalam sistem kapitalisme. Semakin Allah SWT tampakan pada saat masa pandemi justru para penguasa dan elit politik tidak mampu menyelesaikan secara tuntas bahkan menjadikan rakyat semakin menderita.

Saat ini Indonesia yang merupakan negara mayoritas berpenduduk Muslim atau lebih kurang 87 persen beragama Islam namun mereka tidak menerapkan hukum yang bersumber dari Islam yaitu Al-Qur'an dan sunah.

Allah SWT berfirman:
"Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan." (TQS. Al-A'raf [7]: 96)

Sebagai seorang Muslim hendaknya kita mempercayai firman Allah SWT bahwa limpahan keberkahan serta kesalehan seorang penguasa yang telah Allah amanahkan untuk berkuasa dengan menjalankan hukum-hukum Allah dan tak luput mereka akan mengurusi urusan rakyatnya di atas kepentingannya.

Para penguasa yang tunduk kepada hukum syarak mereka akan melakukan yang terbaik atas apa yang telah diamanahkan kepada dirinya. Maka di dalam sistem Islam yang pernah dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat serta para khalifah yang pernah berkuasa selama 13 abad lamanya dan menguasai 2/3 dunia mereka menerapkan hukum-hukum Allah sehingga kesejahteraan dan keadilan tampak dalam pancaran Islam.

Maka di dalam sistem Islam ditetapkan syarat tertentu untuk menjadi penguasa. Syarat tersebut meliputi: harus Muslim, adil atau tidak fasik, laki-laki, baligh, berakal, merdeka dan mampu.

Ketujuh syarat ini mutlak yang disebut dengan syarat ikon yang menentukan sah dan tidaknya seorang penguasa atau khalifah. Hal ini  juga menentukan diberhentikan atau tidaknya seseorang dari jabatan khalifah meskipun kekuasaan khalifah itu begitu besar tetapi dia tetap tunduk kepada hukum syara.

Pemberlakuan hukum sebagai jawabir dan jawazir tetap akan diterapkan kepada siapapun tidak ada istilah kebal atau tidak tersentuh hukum. Seorang penguasa dia tunduk kepada hukum karena kedaulatan negara Islam berada di tangan hukum syara bukan di tangan manusia. Karena itulah seorang penguasa dalam sistem Islam tidak bisa bersembunyi di balik baju kekuasaannya untuk melanggar hukum.

Maka di dalam sistem Islam seorang penguasa atau khalifah benar-benar dalam keadaan merdeka dan hanya tunduk kepada hukum Allah SWT bukan kepada yang lain. Nilai ketakwaannya menjadi pribadi yang luar biasa sehingga mendorong seluruh rakyatnya untuk beriman dan beramal saleh. Dengan berpegang teguh kepada hukum Allah seorang penguasa akan bersikap adil kepada siapapun dan akan mengurus seluruh urusan rakyatnya tanpa pandang bulu.

Seorang penguasa di dalam sistem Islam, dia akan memberikan kesejahteraan dalam pemenuhan enam kebutuhan pokok bagi rakyatnya (sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan dan keamanan dan memberikan penjagaan bagi setiap individu rakyat jiwa, harta, kehormatan, nasab, keamanan dan negara). Betapa kita semua merindukan sistem Islam.

Pertimbangannya adalah hanya hukum Allah karena itu seorang penguasa di dalam sistem Islam semuanya akan mengurus seluruh rakyatnya tanpa membedakan agama, bangsa, warna kulit, kelompok ataupun golongan. Karena itu didalam sistem Islam akan menjunjung tinggi nilai-nilai hukum Allah.

Karena sebagai seorang Muslim tolak ukur kehidupan adalah mencari ridha Allah bukan ridha manusia. Keberlimpahan yang akan Allah berikan sebagaimana janjinya tentulah tidak akan dilakukan. Juga janji Allah akan ada hisab bagi setiap perbuatan yang dilakukan tentulah akan menjadi pertimbangan bagi seorang penguasa didalam sistem Islam.

Ketakutan seorang pemimpin di dalam Islam ketika bertemu dengan Rabb-Nya maka seluruh amanah yang dipikulnya akan dimintai pertanggungjawaban. Maka dengan keadilan dan pancaran Islam yang memancar di seluruh dunia menyebabkan orang-orang kafir akan masuk kedalam Islam. Sistem Islam yang mendapat keberkahan akan menjadikan rahmatan lil alamin.

Tidak ada seorang Muslim pun yang meragukan janji Allah bahwa Allah akan menegakkan kembali sistem Islam yang pernah runtuh oleh Mustafa Kemal Ataturk laknatullah pada tahun 1924. Mari kita songsong kemenangan Islam dengan menerapkan aturan Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Wallahu a'lam bishawab


Oleh: Daliyem 
(Pengusaha Peduli Umat)
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar