Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Musibah Sebagai Jalan Hidayah


Topswara.com -- Beberapa bulan terakhir ini bencana alam kerap menyapa berbagai wilayah di Indonesia. Mulai dari gempa bumi, banjir hingga erupsi gunung berapi. Tercatat pada awal tahun 2021 terjadi gempa bumi di Mamuju dan Majene Sulawesi. Gempa tersebut memiliki pusat lokasi di darat dengan koordinat 2,98°LS dan 118,94°BT, magnitudo (M6,2) pada kedalaman 10 km. Jaraknya kurang lebih 6 kilometer Timur Laut Majene. Terkonfirmasi setidaknya 3 korban jiwa dan 24 luka-luka. 2000 warga harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Kemudian kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, mengalami musibah banjir pada 21 Oktober 2021 yang telah merendam 12 kecamatan yaitu: Kayan Hulu, Kayan Hilir, Binjai Hulu, Sintang, Sepauk, Tempunak, Ketungau Hilir, Dedai, Serawai, Ambalau, Sei Tebelian, dan Kelam Permai. 

Pemicu banjir ini di antaranya adalah kerusakan hutan hingga tidak mampu menahan air hujan yang datang dengan intensitas tinggi. Sehingga membuat air sungai Kapuas dan Melawi meluap, serta meninggikan rendaman air di kisaran 1-3 meter. Banjir melanda wilayah tersebut sampai dua pekan.

Selanjutnya erupsi gunung semeru pada 4 desember 2021. Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas vulkanik yang ditunjukkan dengan terjadinya guguran awan panas mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Sabtu (4/12/2021) pukul 15.20 WIB. 

Mengutip laman Kominfo Jawa Timur, jumlah korban meninggal pasca-erupsi Gunung Semeru setidaknya 51 jiwa. Jumlah pengungsi tercatat 10.395 jiwa yang tersebar pada 410 titik pengungsian. Konsentrasi pengungsian ada di Kecamatan Pasirian sebanyak 1.746 jiwa (17 titik), Kecamatan Candipuro ada 4.645 jiwa (21 titik), dan Kecamatan Pronojiwo sebesar 1.077 jiwa (8 titik). 

Pasca erupsi aktivitas vulkanik Gunung Semeru masih cukup tinggi. Banjir lahar dingin dan awan panas guguran masih membayangi. Hingga akhir januari masih di tetapkan Level III/ siaga.

Di pengujung tahun 2021 terjadi gempa mengguncang Nusa Tenggara Timur (NTT). Peristiwa terjadi pada Selasa, 14 Desember 2021, pukul 11.20 waktu setempat. Gempa berkekuatan 7,4 itu telah menghancurkan sebuah bangunan namun situasi tetap terkendali.

Musibah-musibah ini tentu menjadi ujian kesabaran bagi warga yang terdampak dalam bencana alam tersebut. Semoga para korban dapat bersabar. Karena kesabaran itu akan membawa banyak kebaikan. 

Betapa memang tidak mudah kehilangan harta, benda bahkan sebagian kehilangan anggota keluarga. Akan tetapi tentu hal tersebut tidak bisa menjadi alasan untuk berputus asa. Bagi seorang muslim haram hukumnya berputus asa dari rahmat Allah SWT.

Bila masih diberi umur setelah musibah tersebut artinya Allah SWT masih memberi kita kesempatan untuk menambah tabungan amal. Pun kesempatan untuk meningkatkan level ketaatan kepada Allah SWT. Tentu ini adalah karunia besar yang harusnya bisa disyukuri. Syukur, sabar, dan taat adalah tiga hal yang harus terwujud usai musibah menyapa kita.

Sesungguhnya setiap ketentuan Allah SWT adalah baik. Hanya terkadang manusianya saja yang tidak mampu menangkap hikmah dibalik ketentuan tersebut. Semoga kaum Muslim yang menjadi korban bencana alam baik gempa bumi, banjir, maupun erupsi gunung semeru dapat mengambil hikmah. 

Bisa menjadikan musibah ini sebagai titik awal untuk meningkatkan level ketaatan dan ketundukan kepada Allah SWT, sebagai sebaik-baik persiapan untuk kelak nanti dipanggi-lNya pulang. Semakin mendekatkan diri kepada Allah pemilik alam semesta beserta isinya.

Wallahua a'lam bishawab


Oleh: Faizul Firdaus, S.Si.
(Founder Forum Muslimah Peduli Negeri)
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar