Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Muhasabah di Bulan Rajab: Mengejar Kemuliaan dan Keutamaannya


Topswara.com -- Sebagai seorang Muslim, bermuhasabah adalah hal yang utama. Apalagi ketika berada di salah satu Bulan Haram, yakni Bulan Rajab. Saat ini adalah saat yang paling baik untuk muhasabah kubro. Agar lebih paham makna apa yang harus diimani sehingga secara otomatis dapat dilanjut kepada bagaimana mewujudkan taghyir (perubahan yang mendasar). 

Kenapa? Mengihsas dari karut marutnya kondisi umat satu abad sejak kehidupan Islam yaitu khilafah Islamiah dihancurkan. Yaitu, sejak saat penguasa jahat menerapkan aturannya yang berakibat Islam dilenyapkan dari kehidupan kaum Muslim.

Iya, di sini masalah dasarnya. Kondisi umat Muslim saat ini tidak ada bedanya dengan kaum muslimin yang ada di Mekah dahulu. Umat tidak sedang baik-baik saja. Bahkan, lebih parah sebab mereka hidup terikat dengan hukum yang telah diturunkan setelah Rasulullah hijrah, parah bukan?

Faktanya sampai hari ini umat masih berada pada jurang kemunduran. Hamparan kerusakan di bumi ini adalah akibat karena pembangkangan kepada Allah SWT, sebagaimana terdapat dalam firman-Nya sebagai berikut:

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang bena). (QS. Ar-Rum :41)

Kerusakan ini diakibatkan oleh banyaknya kemaksiatan perbuatan yang variatif dan dosa-dosa manusia kepada Allah SWT. Seperti di negeri yang mayoritas Muslim ini, jika mengemban agama yang ingin menerapkan apa yang disyariatkan Islam saja dengan segera distigmatisasi dan dicap radikal, bahkan negara memandang sebagai sebuah ancaman. Bukankah ini bentuk pembangkangan dari hukum-hukum Allah?

Fakta lebih lanjut, diskriminasi, persekusi, hingga kriminalisasi kepada ulama, aktivis Islam, dan sebagainya. Tentu hal ini bukan sesuatu yang adil. Pengabaian hukum Allah, dengan menerapkan aturan yang tidak bersumber dari hukum Islam. 

Selain itu, umat Islam dijejali dengan pemikiran sekuler, seperti moderasi beragama. Hal itu justru mengelabuhi umat, moderasi ini sepintas terkesan Islami, yaitu mempropagandakan cara beragama dan berislam yang baik. Padahal tak seorang pun ulama mengajarkannya karena ini bukan berasal dari ajaran Islam.

Kembalilah pada Kemuliaan

Wahai kaum Muslim kembalilah, sadarilah, jika umat dijauhkan dari ajaran Islam itu hanya akan menguntungkan Barat saja.

Maka pada kemuliaan dan keutamaan bulan Rajab ini umat muslim harus memperjuangkan terciptanya kembali kemuliaannya dengan Islam. Saat ini saat yang paling tepat untuk kembali. Seperti sejarah perjuangan yang terukir pada bulan Rajab dahulu, tahukah kita? 

Bulan Rajab adalah bulan perjuangan. Memperjuangkan untuk menumpas kezaliman baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Yang tentu dosanya lebih besar. Bila kita biarkan menzaliminya.

Masalahnya, seberapa tahukah kita kemuliaan pada bulan Rajab itu? Untuk sebuah sentakan iman diri masing-masing muslim? Mari kita kaji lebih dalam. Allah menetapkan Rajab sebagai bulan suci. Kenapa? Banyak kemuliaan dari buah perjuangan di sana. 

Sejarah mencatat momen hijrahnya kaum muslimin yang pertama ke Habasyah (tahun ke-5 kenabian). Pada tahun ke 10 kenabian Allah menjadikan momen untuk mengisra’mikrajkan Nabi menerima perintah sholat lima waktu dan mengukuhkan Nabi sebagai pemimpin umat di seluruh dunia. Subhanallah ini moment yang sangat istimewa. 

Momentum istimewa bulan Rajab juga bulan di mana berdirinya negara Islam pertama kali di Madinah. Istimewanya tercatat pertemuan pertama kalinya antara Nabi SAW dengan kaum Anshar yang mempunyai kemuliaan.

Rajab juga dijadikan Allah sebagai peralihan kiblat kaum muslim dari Masjidil Aqsa ke Masjidil Haram. Ini di bulan Rajab (Ibn Katsir al-Bidayah wa an-Nahiyah, juz III/252-253)

Pada momen bulan Rajab juga Rasulullah SAW mengirim desatemen ‘Abdullah bin Jahsy, yang kemudian menjadi pemicu perang Badar. Bahkan peperangan yang sangat sulit pun dilakukan di bulan Rajab (Ibn Hsyam, as-Sirah an-Nabawiyyah jus V/195)

Pada bulan Rajab tahun 14H/635 kota Damaskus juga di taklukkan yang dipimpin oleh Abu ‘Ubaidah al-Jarrah dan Khalid bin al-Walid radhiyallahu ‘anhu. Yang kemudian berlanjut ke perang Yarmuk, Khalid bin al-Walid juga menaklukkan Hirah dan Irak pada senin, Rajab 15H/636 M (Ibn Katsir al-Bidayah wa an-Nihayah, Juz VI/343)

Pada tanggal 28 Rajab 583/2 Oktober 1187 M Baitul Maqdis di rebut kembali di bawah kepemimpinan Salahuddin al-ayyubi. Sehingga adzan dan salat Jumat dikumandangkan di masjid itu.

Begitulah di antara kemuliaan dan keutamaan bulan Rajab di mata Islam dan kaum muslim terdahulu. Lalu apa kiranya keutamaan kemuliaan kita umat di masa kini? Karena hanya dengan Islam-lah umat ini mulia. Wallahua'lam.[]


Oleh: Titin 
(Owner Angkringan Jahe Merah)⁩
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar