Topswara.com --Dalang Wayang Kekayon Khalifah Ki Lutfi Caritagama mengungkapkan Wayang sebagai Sarana Dakwah
"Wayang bisa di jadikan wasilah (sarana) untuk dakwah," ungkapnya di Series Aktualita, Wayang Media Dakwah? di kanal YouTube Cinta Qur'an TV, Rabu (23/02/2022).
Ia menjelaskan, wayang dulu sebagai wasilah dakwah para wali, tentu kita terima karena bentuk-bentuk artefak nya memang masih ada.
"Berarti dulu wayang pernah di pakai pada saat wali dakwah di era Sunan Kalijogo, cuma memang perlu didalami lagi," ujarnya.
Menurutnya, kalau kita melihat perkembangan wayang, dari awal sampai Sunan Kalijogo itu bentuknya ritual, baik itu ritual keagamaan, ada religiusnya, bukan sebagai tontonan semata. Dahulu orang mau melihat pertunjukan wayang bayarannya pake syahadat, itu ritual dan belakangan ini tidak sebagai ritual.
"Perkembangan berikutnya itu wayang sebagai edukasi, ada wayang Pancasila, tahun 1945, tokohnya ada Bung Karno, Bung Hatta, bentuknya seperti wayang Purwa tetapi pake peci, termasuk ada juga wayang Wahyu, tahun 1965 yang pernah dibuat oleh orang nasrani," jelasnya.
Ia melanjutkan, di era berikutnya wayang itu di pakai untuk hiburan bukan untuk ritual, dalang itu yang menggerakkan wayang, wayang itu bergerak karena dalang, wayang digunakan untuk hiburan. Maka ada yang lebih kuasa daripada dalang yaitu yang nanggap.
"Keberadaan wayang itu tetap berguna, kelestariaannya wayang itu tetap dipakai meskipun untuk hal-hal yang sifatnya negatif," terangnya.
Ki Lutfi mengingatkan, bahwa wayang itu tetap ada karena ada yang menggunakan wayang itu, sebagaimana pisau, mau digunakan untuk kebaikan atau untuk keburukan.
"Wayang bisa digunakan sebagai sarana dakwah, namun sebagai seorang muslim ada tiga parameter yang perlu di perhatikan dalam membuat karya seni. Pertama, tidak melanggar fiqih Islam
dalam pembuatannya, bahannya, maupun pegelarannya. Kedua, harus estetis, ada unsur keindahannya. Ketiga, untuk dakwah, memberikan nasehat dengan hikmah," pungkasnya.[]Rina Eko
0 Komentar