Topswara.com -- Fenomena spirit doll, atau yang dikenal dengan "boneka arwah" semakin viral di sosial media baru-baru ini. Boneka arwah ini pun sudah banyak diminati sejumlah orang. Baik dari kalangan artis hingga masyarakat kelas menengah atas.Tidak hanya memiliki satu boneka, ada juga diantaranya yang memiliki dua boneka.
Beberapa dari kalangan artis menjadikan boneka arwah ini layaknya seorang bayi. Mereka menganggap boneka-boneka itu seperti anak mereka. Merawat serta memfasilitasinya dengan sangat baik. Bahkan mereka rela mengeluarkan biaya besar untuk keperluan sang boneka.
Spirit doll sendiri adalah boneka arwah yang diproduksi dari negara Thailand. Boneka ini diyakini mempunyai roh serta kekuatan ampuh bagi pemiliknya. Selain itu juga bisa memberikan keuntungan. Dari berbagai sumber, disebutkan bahwa spirit doll ini dianggap sebagai boneka yang telah diisi arwah atau roh orang yang sudah mati.
Mereka yang membeli dan mengasuh boneka tersebut diharuskan menganggap boneka tersebut sebagai anak adopsi.
Boneka arwah ini pun sudah banyak dijual di sejumlah e-commerce.
Disalah satu e-commerce misalnya, penjualan spirit doll dengan penawaran "Open Adop Boneka Arwah Good Spirit Doll Perempuan 24inch." Dalam keterangan informasi barang yang ditawarkan itu disebutkan manfaat atau keuntungan dari membeli spirit doll tersebut.
Salah satunya, spirit (anak perempuan) dapat membantu user untuk mendapatkan kelancaran dalam usahanya. Pada keterangannya pun, dijelaskan bahwa tata cara, nama, riwayat diberikan setelah dimaharkan.
Sungguh miris, jika kita melihat fenomena ini. Masyarakat umum yang hanya mencontoh para idola mereka. Tanpa mampu berpikir rasional. Hanya mengedepankan hawa nafsu semata. Menjadi pengikut yang terbawa arus trend yang menyesatkan.
Inilah jika kita hidup di sistem kapitalisme. Dimana liberalisasi sekuler menjadi dasarnya. Menjauhkan manusia dari agama. Menjadikan tujuan hidup hanya untuk mencari kebahagiaan yang semu.
Spirit Doll dalam Pandangan Islam
Jelas ini sangat berbanding terbalik dengan sistem Islam (khilafah). Sistem Islam yang berasal langsung dari Allah SWT. Dimana Allah SWT menciptakan manusia dengan segala aturan yang sudah ditetapkan. Tentu aturan tersebut sesuai dengan fitrah manusia serta memuaskan akal.
Fenomena spirit doll ini pastilah tidak sampai menjadi trend seperti saat ini. Karena membeli serta mengadopsi boneka yang mempunyai roh dan mempercayainya dianggap kemusyrikan. Juga mampu mengikis akidah seorang Muslim.
Boneka adalah suatu benda berwujud tiga dimensi yang bernilai seni dan berfungsi sebagai mainan anak-anak. Mayoritas ulama sepakat kalau boneka sebagai mainan bagi anak-anak dibolehkan dalam Islam. Hal ini didasarkan atas hadits berikut.
Dari Sayyidah Aisyah rahiyallahu ‘anha bahwa ia berkata, “Aku dahulu pernah bermain boneka di sisi Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Aku memiliki beebrapa sahabat yang biasa bermain bersamaku. Ketika Rasulullah shallallhu ‘alaihi wasallam memasuki rumah, mereka bersembunyi dari beliau, lalu beliau menyerahkan mainan kepadaku satu demi satu, dan mereka pun bermain bersamaku.” (HR. Bukhari)
Sebagai mainan anak-anak, boneka dibolehkan dalam Islam. Namun, ada syarat yang harus dipenuhi agar boneka boleh dijadikan sebagai mainan anak-anak. Menurut ulama Hambali, boneka tersebut haruslah yang tidak lengkap anggota badannya.
Dalam arti, tidak punya tangan atau kaki dan lain sebagainya. Hal ini dimaksudkan agar boneka tersebut tidak dianggap bernyawa. Boneka jenis inilah yang dimainkan oleh Aisyah ra.
Demikianlah dalam Islam, boneka adalah bentuk dari madaniyah (benda). Sedang, boneka yang didalamnya terdapat roh atau arwah adalah madaniyah yang berasal dari hadlarah (pemikiran) kufur. Karena tanpa kita sadari dapat merusak akidah kita. Sebagai seorang Muslim, tentu kita wajib mengingatkan sesama saudara kita yang terjerumus dalam kemusyrikan.
Walaupun mereka menganggap hanya sekedar mainan. Sudah saatnya kita meninggalkan sistem kufur Kapitalisme yang jelas merusak akidah umat Islam. Dengan menggantikannya dengan sistem Islam yang dapat menjaga akidah kita.
Waalahi a'lam bishawab.
Oleh: Sri Damini
(Penulis Ideologis)
0 Komentar