Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Raih Ridha Allah dengan Menolong Agama Allah


Topswara.com -- Jika kamu menolong Agama Allah dengan berjihad memperjuangkan kebenaran di jalan Allah, niscaya Dia akan menolongmu menghadapi berbagai kesulitan, dan niscaya Dia akan menolongmu menghadapi berbagai kesulitan serta meneguhkan kedudukanmu, sehingga kamu dapat mengalahkan musuh-musuhmu. Itulah janji Allah untuk mendorong mereka yang beriman agar tidak segan dalam berjihad di jalan Allah.

Allah SWT berfirman  dalam QS  Muhammad ayat 7 :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِن تَنصُرُواْ ٱللَّهَ يَنصُرۡكُمۡ وَيُثَبِّتۡ أَقۡدَامَكُمۡ   (٧)

Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.

Allah menyeru orang mukmin, jika mereka membela dan menolong agama-Nya dengan mengorbankan harta dan jiwa, niscaya Ia akan menolong mereka dari musuh-musuhnya. 

Allah akan menguatkan hati dan barisan mereka dalam melaksanakan kewajiban mempertahankan agama Islam dengan memerangi orang-orang kafir yang hendak meruntuhkannya, sehingga agama Allah tegak dengan kokohnya.

Ath Thobari mengatakan bahwa makna dari “Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya.” Yaitu Allah SWT pasti menolong orang-orang yang berperang di jalan-Nya agar kalimat-Nya tinggi terhadap musuh-musuh-Nya. Maka makna pertolongan Allah kepada hamba-Nya adalah bantuan-Nya kepadanya sedangkan makna pertolongan hamba-Nya kepada Allah adalah jihad orang itu dijalan-Nya untuk meninggikan kalimat-Nya.” (Tafsir At Thobari juz XVII hal 651)

Sayyid Qutb mengatakan,”Bagaimana orang-orang beriman menolong Allah sehingga mereka menegakkan persyaratan dan mendapatkan apa yang disyaratkan bagi mereka berupa kemenangan dan diteguhkan kedudukan?” 

Beliau melanjutkan,”Sesungguhnya mereka memurnikan Allah dalam hati mereka dan tidak menyekutukan-nya dengan sesuatu baik syirik yang nyata maupun yang tersembunyi serta tidak menyisakan seseorang atau sesuatu pun bersama-Nya didalam dirinya. Dia menjadikan Allah lebih dicintai dari apapun yang dia cintai dan sukai serta meneguhkan hukum-Nya dalam keinginan, aktivitas, diam, saat sembunyi-sembunyi, terang-terangan maupun saat malunya, maka Allah akan menolongnya dalam diri mereka.

Sesungguhnya Allah memiliki syariat dan manhaj kehidupan yang tegak diatas prinsip-prinsip, aturan-aturan, nilai-nilai dan tashawwur khusus bagi seluruh makhluk yang ada maupun bagi kehidupan. Dan pertolongan Allah akan terealisasi dengan menolong syariat dan manhaj-Nya dan berupaya untuk menegakkan hukumnya didalam seluruh kehidupan tanpa kecuali, inilah menolong Allah dalam realita kehidupan.

Allah Berfirman dalam QS Al-Hadid ayat 25 :

لَقَدۡ أَرۡسَلۡنَا رُسُلَنَا بِٱلۡبَيِّنَٰتِ وَأَنزَلۡنَا مَعَهُمُ ٱلۡكِتَٰبَ وَٱلۡمِيزَانَ لِيَقُومَ ٱلنَّاسُ بِٱلۡقِسۡطِۖ وَأَنزَلۡنَا ٱلۡحَدِيدَ فِيهِ بَأۡسٞ شَدِيدٞ وَمَنَٰفِعُ لِلنَّاسِ وَلِيَعۡلَمَ ٱللَّهُ مَن يَنصُرُهُۥ وَرُسُلَهُۥ بِٱلۡغَيۡبِۚ إِنَّ ٱللَّهَ قَوِيٌّ عَزِيزٞ (٢٥)

“Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.”

Allah menerangkan bahwa Dia telah mengutus para rasul kepada umat-umat-Nya dengan membawa bukti-bukti yang kuat untuk membuktikan kebenaran risalah-Nya. Di antara bukti-bukti itu, ialah mukjizat-mukjizat yang diberikan kepada para rasul. 

Di antara mukjizat tersebut seperti tidak terbakar oleh api sebagai mukjizat Nabi Ibrahim, mimpi yang benar sebagai mukjizat Nabi Yusuf, tongkat sebagai mukjizat Nabi Musa, Al-Qur'an sebagai mukjizat Nabi Muhammad SAW dan sebagainya. 

Setiap rasul yang diutus itu bertugas menyampaikan agama Allah kepada umatnya. Ajaran agama itu adakalanya tertulis dalam sahifah-sahifah dan adakalanya termuat dalam suatu kitab, seperti Taurat, Zabur, Injil dan Al-Qur'an. 

Ajaran agama itu merupakan petunjuk bagi manusia untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Sebagai dasar untuk mengatur dan membina masyarakat, maka setiap agama yang dibawa oleh para rasul itu mempunyai asas "keadilan". 

Keadilan itu wajib ditegakkan oleh para rasul dan pengikut-pengikutnya dalam masyarakat, yaitu keadilan penguasa terhadap rakyatnya, keadilan suami sebagai kepala rumah tangga, keadilan pemimpin atas yang dipimpinnya dan sebagainya, sehingga seluruh anggota masyarakat sama kedudukannya dalam hukum, sikap dan perlakuan. 

Di samping itu Allah SWT menganugerahkan kepada manusia "besi" suatu karunia yang tidak terhingga nilai dan manfaatnya. Dengan besi dapat dibuat berbagai macam keperluan manusia, sejak dari yang besar sampai kepada yang kecil, seperti berbagai macam kendaraan di darat, di laut dan di udara, keperluan rumah tangga dan sebagainya. 

Dengan besi pula manusia dapat membina kekuatan bangsa dan negaranya, karena dari besi dibuat segala macam alat perlengkapan pertahanan dan keamanan negeri, seperti senapan, kendaraaan perang dan sebagainya. 

Tentu saja semuanya itu hanya diizinkan Allah menggunakannya untuk menegakkan agama-Nya, menegakkan keadilan dan menjaga keamanan negeri. Sebuah ensiklopedia sains modern menggambarkan unsur-unsur kimia yang ada di bumi kita ini mempunyai variasi yang menakjubkan, beberapa di antaranya susah ditemukan tapi ada juga yang berlimpah. 

Ada yang dapat dilihat oleh mata telanjang karena berbentuk cairan dan padatan, tetapi ada juga yang tak tampak karena berupa gas. Sekitar 300 tahun yang lalu hanya 12 unsur yang diketahui di antaranya adalah unsur Ferrum (Fe) yang bernomor atom 26 pada Tabel Susunan Berkala Unsur-Unsur. Fe ini lebih dikenal dengan sebutan besi. 

Besi merupakan salah satu unsur paling mudah ditemukan di Bumi. Diperkirakan 5 persen daripada kerak Bumi adalah besi. Kebanyakan besi ditemukan dalam bentuk oksida besi, seperti bahan galian hematit, magnetit dan takonit. Juga diduga keras permukaaan bumi banyak mengandung aloi logam besi-nikel. 

Konon unsur besi bukan unsur asli "kepunyaan" bumi tapi ia berasal dari luar bumi. Para pakar sependapat bahwa meteorit turut andil dalam pembentukan aloi besi-nikel yang ada di bumi. Barangkali, inilah "cara" Allah mendatangkan" unsur besi ke permukaan bumi jauh sebelum manusia ada. 

Pada umumnya besi adalah logam yang diperoleh dari bijih besi, dan dijumpai bukan dalam keadaan bebas tetapi selalu dalam bentuk senyawa atau campuran dengan unsur-unsur yang lain. Karenanya untuk mendapatkan unsur besi, unsur lain harus dipisahkan yang biasanya dilakukan melalui proses kimia. 

Seperti dalam industri besi baja, besi banyak digunakan yakni dalam bentuk logam campuran (aloi). Jenis campuran ada yang terdiri dari logam-logam yang berlainan tetapi ada juga bahan campuran yang digunakan berasal dari nonlogam, misalnya karbon. 

Semuanya dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan kualitas yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan dan dengan pertimbangan untuk menekan biaya produksi. Sifat fisis unsur Fe jika dipanaskan terus menerus maka sebelum mencair ia akan mengalami fasa pelelehan. 

Fasa dimana besi dalam keadaan padat tapi ia memiliki sifat lunak. Karenanya pada fasa atau keadaan ini besi mudah dibentuk walaupun hanya dengan menggunakan teknologi tradisional yang sederhana seperti teknologi pandai besi (black-smith). Dengan teknologi yang sederhana tadi maka dalam sejarah perkembangan manusia pemanfaatan besi telah digunakan banyak dalam aspek kehidupan manusia sehari-hari, termasuk juga untuk perang. 

Sayyid Quthub dalam tulisannya menguraikan, "Allah menurunkan besi '|yang padanya terdapat kekuatan yang hebat¦, yaitu kekuatan dalam perang dan damai. Kemudian '¦Dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasulrasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya¦ Penggalan ini mengisyaratkan jihad dengan senjata. 

Sebuah penyajian yang selaras dengan konteks surah yang tengah membicarakan pengorbanan dengan jiwa dan harta." Dalam pengetahuan biologi maka unsur besi (Fe) dalam bentuk zat besi juga amat dibutuhkan oleh semua makhluk organik, kecuali bagi sebagian kecil bakteria. Seperti dalam tubuh kita zat besi sangat diperlukan. 

Dalam tubuh manusia besi kebanyakan ditemukan dalam bentuk logamprotein (metalloprotein) yang stabil, jika tidak maka ia dapat menyebabkan timbulnya radikal bebas yang cenderung menjadi racun bagi sel. Dalam tubuh manusia zat besi terlibat dalam pembentukan sel“ sel darah merah. 

Sementara sel-sel darah merah sangat penting keberadaannya karena dialah yang membawa zat asam (oksigen) dari paru-paru ke seluruh jaringan-jaringan yang ada dalam tubuh kita. Jaringan hidup memerlukan persediaan zat asam. Lebih giat suatu jaringan maka semakin banyak ia membutuhkan zat asam. 

Kekurangan zat besi dalam darah dapat menyebabkan anemia, mungkin jumlah sel darah merahnya atau karena hemoglogin (bahan yang berisi zat besi berwarna merah yang dapat mengangkut zat asam) dalam sel darah merah berkurang dari biasanya. 

Allah SWT menerangkan bahwa Dia berbuat yang demikian itu agar Dia mengetahui siapa di antara hamba-hamba-Nya yang mengikuti dan menolong agama yang disampaikan para rasul yang diutus-Nya dan siapa yang mengingkarinya. 

Dengan anugerah itu Allah ingin menguji manusia dan mengetahui sikap manusia terhadap nikmat-Nya. Manusia yang taat dan tunduk kepada Allah akan melakukan semua yang disampaikan para rasul itu, karena ia yakin bahwa semua perbuatan, sikap dan isi hatinya diketahui Allah, walaupun ia tidak melihat Allah mengawasi dirinya. 

Pada akhir ayat ini Allah SWT menegaskan kepada manusia bahwa Dia Mahakuat, tidak ada sesuatu pun yang mengalahkan-Nya, bahwa Dia Mahaperkasa dan tidak seorang pun yang dapat mengelakkan diri dari hukuman yang telah ditetapkan-Nya.


Oleh: DR. Nasrul Syarif, M. Si.
Penulis Buku Gizi Spiritual
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar