Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Penghapusan Agama dalam Sistem Pendidikan : Menghancurkan Akidah


Topswara.com -- Pendidikan merupakan aset yang sangat penting bagi anak-anak. Baik dalam mengembangkan pengetahuan, skill serta semakin memperkuat akidah. Agar mereka bisa membedakan yang benar dan salah, yang hak dan wajib, serta yang baik dan buruk.

Dengan adanya isu penghapusan agama dalam sistem pendidikan, maka akan mempersulit perbaikan akidah yang selama ini dilakukan. Karena akidah merupakan faktor penting sementara ilmu pengetahuan mengikuti.

"Jangan hanya mengandalkan kepandaian. Kepandaian nggak ada gunanya sebenarnya kalau kita tidak dilandasi paham-paham keagamaan yang merunduk dan yang toleran", ujar juru bicara Wakil Presiden (KH.Ma'ruf Amin), Masduki Baidlowi.

KH.Ma'ruf Amin juga tidak ingin peta jalan pendidikan yang di buat kemendikbud terkesan sekuler. Ia berharap masukan dari tokoh agama tetap ada dalam draf peta jalan pendidikan.

Salah seorang pendakwah pun mempertanyakan mengapa peta jalan yang di rumuskan oleh kemendikbud kok berbeda dari apasal 31 UUD 1945. 

Adakah salah dengan keberadaan agama dalam sistem pendidikan saat ini? Rasanya tidak, bahkan waktu yang di berikan pun tidak efektif sangat kurang. Dimana lagi mereka akan mempelajari agama jika waktunya hanya untuk belajar yang sama sekali tidak ada nilai keagamaannya? 

Apalagi anak-anak hanya memiliki kesempatan wajib belajar 12 tahun. Setelahnya mereka mau lanjut itu bukan urusan pemerintah. Karena jenjang berikutnya mereka butuh biaya banyak walaupun ada beasiswa. 

Sistem pembelajaran pun terlalu sering berubah-ubah tanpa memikirkan sejauh mana peserta didik bisa terus melaju atau stop di templatnya (menyerah).

Dari tahun ke tahun itu selalu menjadi topik pembahasan khalayak ramai. Apalagi orang tua yang menitipkan anaknya untuk memperoleh ilmu. Tak jarang mereka mengeluh, karena tidak bisa membantu. Alasannya karena sistem yang berbeda sewaktu orang tua sekolah. Bukan hanya itu saja, anak-anak dituntut untuk bisa memahami semua materi dengan waktu singkat. 

Ditambah sistem kapitalisme memberikan peluang terjadinya pergaulan bebas, tanpa mengenal batas usia. Semua berbaur tanpa memikirkan dampaknya. Ini semakin menghancurkan anak-anak.

 Undang-undang pelarangan seks bebas di atur dalam UU No.44 tahun 2008 Tentang pornografi dan pasal KUHP 284 Akan tetapi pelaku seks tidak dianggap sebagai pelanggaran selama tidak ada yang di rugikan tidak masalah. Secara tidak langsung pasal tersebut mengizinkan kegiatan seks bebas. Sungguh ini merupakan buah rusaknya sistem yang diterapkan saat ini.

Maka dari itu banyaknya anak putus sekolah karena hal-hal diatas. Mereka menjadi gelandangan, preman, pembalap liar, perampok/pencuri, pelecehan/berzina. Semua karena akidah mereka yang retak dalam proses perbaikan dengan sengaja dipukul. Sehingga hancur, rusaklah akidah tersebut. 

Dari semua yang telah terjadi tidak ada yang akan mengaku bersalah, baik pengusul, penyelenggaranya pula. Seperti inilah kebobrokan sistem kapitalisme.

Penghapusan agama dalam sistem pendidikan adalah salah satu awal hancurnya akidah generasi penerus. Tidak cukupkah sistem ini meracuni pikiran anak-anak agar tidak taat pada aturan Al-Qur'an dan hadis? Sikap dan perilaku anak-anak saat ini jauh dari kesan sopan dan toleran sehingga memicu banyak masalah berkepanjangan.

 Ketika agama belum di hapus saja sistem ini tidak bisa mengendalikan perilaku mereka. Bahkan jelas sekali bahwa kapitalis berusaha menyingkirkan Islam dari masyarakat secara terang-terangan melalui para penguasa.

Padahal agama Islam itu pemersatu, pendamai dunia, penyejahtera umat, mencerdaskan generasi penerus dan masyarakat dengan Al-Qur'an dan hadisnya. Pembentuk akidah yang paling kuat benteng paling kokoh, pelindung yang tiada tandingnya. Undang-undang/peraturan terbaik, pengadilan yang seadil-adilnya.

Bahkan abadikan dalam sebuah syair yang pernah diriwayatkan dari Abu Thalib : "Sungguh aku telah mengetahui agama Muhammad itu adalah sebaik-baik agama yang dipeluk oleh manusia." 

Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya agama (Islam) mudah, tidak ada seorang pun yang hendak menyusahkan agama (Islam) kecuali ia akan kalah. Maka bersikap luruslah, mendekatlah, berbahagialah, dan manfaatkanlah waktu pagi, sore dan ketika sebagian malam tiba." (HR.Bukhari)

Allah SWT berfirman: 
"... Dan Dia sekali-kali tidak menjadikan kesukaran untukmu dalam agama. (Ikutilah) agama nenek moyang-mu Ibrahim. Dia (Allah) telah menanamkan kamu orang-orang muslim sejak dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al-Qur'an) ini, agar Rasul (Muhammad) itu menjadi saksi atas dirimu dan agar kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia. Maka laksanakanlah salat dan tunaikanlah zakat dan berpegangteguhlah kepada Allah. Dialah Pelindungmu; Dia sebaik baik pelindung dan sebaik-baik penolong." (T.QS al-Hajj:78)

Sungguh begitu indahnya gambaran tentang agama Islam, baik ketika memperbaiki akidah maupun menjaga generasi dari kerusakan. Lalu bagaimana mungkin akan dihapuskan, sehingga justru memberi peluang terjadinya kehancuran.

Wallahu a'lam bishawab


Oleh: Sarinem
(Sahabat Topswara)
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar