Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Pahami Paradigma Dasar Berislam


Topswara.com -- Al-Qur’an adalah kitab pedoman hidup yang wajib dijadikan tuntunan dalam hidup bagi umat Islam. Agar paham bagaimana paradigma dasar berislam. Pemahaman ini akan mencipta taat tanpa sekat dan segera berbuat. Sesuai petunjuk syariat. Dalam firman Allah SWT petunjuk taat itu disebutkan:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ

"Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." (Q.S. Muhammad : 7)

Kedudukanmu akan menjadi teguh jika menjadi penolong agama Allah dan Rasul-Nya. Bukan karena Allah yang lemah. Tetapi justru kita lah yang lemah, kita ini hanya makluk ciptaan-Nya yang hina.

Sementara sungguh Allah itu tidak butuh manusia, manusialah yang sangat membutuhkan Allah. Allah sudah Maha kuat dan Maha Kuasa, Maha Besar ciptaannya dan Maha Luas, meliputi bumi, langit alam jagad raya ini. Malah manusia itu yang numpang tinggal di dunia. Allah juga yang punya kehidupan akhirat yang abadi.

Maka Allah tidak butuh manusia yang mencuit-Nya. Bahkan Dia tidak butuh seluruh manusia yang tinggal numpang di bumi-Nya tadi.

Lalu kenapa kita harus membela Allah, agama Allah? Sedangkan Allah bagi-Nya sudah Maha Kuat, Maha Luas, Maha Tinggi dan Maha segalanya?

Sama tidak dengan “ngapain” kita tunduk pada peradaban kepemerintahan sekuler kapitalis ini? Kalau dirinya merasa lebih kuat. Kenapa kita tidak masing-masing bisa mengatur diri. 

Justru yang nampak oleh kita mereka (peradaban ini) pembuat aturan sedemikian hebohnya? Yang tanpa mau memandang keadilan, kemakmuran yang menyejahterakan? Lalu kita pun diam tunduk pada hasil kerusakan-kerusakan yang dihamparkan akibat sistemnya ini? Mengikutinya? Di sinilah letak dasar paham untuk berpikir.

Sangatlah berbeda sekali, sebegitu nya Allah masih bersifat Ar-Rahman mengasihi semua makluk yang ada di bumi. Mau makluk itu beriman ataupun tidak. Mau Islam maupun kafir. Semua di beri Rahmat, sayang-Nya. 

Tetapi khusus yang tidak beriman alias kafir jangan berharap mendapat Rahim-Nya dari Allah kelak. Yaitu nanti,  Kasih sayang-Nya hanya berikan kepada hambanya yang beriman.

Maka berbahagialah bagi orang-orang yang beriman. Orang-orang yang rela menginfakkan seluruh jiwa raganya pada jalan ketaatan. Rela dengan sabar pada surat uji berikut:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku (Q.S. Aż-Żāriyāt : 56)

Nah, hubungan dua ayat di atas menjadi sangat jelas! Sekaligus menjawab cuitan dari politisi yang secara tendensius mengatakan “Allahmu lemah. “ 

Ucapan yang sangat membuat marah umat Islam, juga membahayakannya bagi yang pahamnya lemah. Sebab, paradigma ini akan menggeser akidah umat Islam. Maka umat Islam harus memahami bahwa, ini adalah perintah Allah yang ada di Al-Qur’an. 

Untuk menolong agama Allah dan Rasul-Nya itu adalah bentuk dari uji ketaatan umat. Maka secara jelas dan tegas dengan pikiran cerdas, bukan Allah nya yang lemah, sebab Allah sama sekali tidak membutuhkan manusia, apalagi orang yang mencuit seperti politisi ini.

Mendalaminya kenapa, pelecehan, penghinaan, penistaan agama Islam dan Rasul SAW terus menerus ini, terjadi? Karena tidak adanya penanganan yang tegas dari negara. Terlebih sekarang di pacu dengan adanya moderasi dan liberalisasi. Semakin bebas berselancarlah mereka silih berganti penistaan makin menjadi.

Untuk itu pahamkan diri dengan paradigma berislam di mulai dengan membangun akidah yang kuat pada diri tiap Muslim untuk membentengi diri dari segala arah dan arus yang akan merobohkan Islam. 

Nah tahukan apa arti menolong agama Allah dan Rasul-Nya? Ya untuk kita lah beramal meraih pahala surga. Semangat memperjuangkannya mengkapling rumah di surga dari sekarang di dunia ini.

Wallahu a'lam bishawwab


Oleh: Titin 
(Owner Angkringan Jahe Merah)
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar