Topswara.com -- Menjadi seorang mualaf dari pemahamannya terhadap isi Bibel, Mario, pemuda autis keturunan Cina menyatakan bahwa dalam Bibel tertulis dengan dengan jelas Yesus bukan Tuhan, dan Yesus juga menyuruh pengikutnya agar kelak mengimani Rasulullah Muhammad SAW.
“Saya tentu baca Bibel. Dan ketika membacanya, dikatakan di dalamnya bahwa Yesus bukan Tuhan. Dan Yesus menyuruh saya untuk beriman kepada Rasulullah SAW, yaitu Nabi Muhammad. Begitu yang tertulis dalam Bibel. Tuhan itu hanya Allah SWT,” tuturnya dalam bincang kisah mualaf bertajuk Anak Autis Cerdas dalam Berpikir di kanal YouTube Ngaji Cerdas, Selasa (18/01/2022).
Mas Mario begitu sapaan akrabnya, memiliki marga Wang dan kedua orang tuanya adalah keturunan asli Cina. Ia kini telah memilih nama hijrahnya sebagai Abdullah Hasan. Sejak bersekolah dari TK hingga SD, ia berada di lingkungan Katolik. Namun SMP ia pindah ke Protestan, lalu setelah SMA ia kembali lagi ke sekolah Katolik.
Ia juga mengatakan bahwa sebelumnya, ia adalah penganut Katolik. Dan rumahnya sangat dekat dengan gereja Katolik. Ia juga mengakui bahwa dirinya adalah pemuda pemabuk dan penjudi sebelum menjadi mualaf.
“Dulu saya pemabuk dan penjudi saat masih memeluk agama Katolik. Tetapi setelah masuk Islam, saya tinggalkan karena semua itu maksiat,” ujarnya.
Ia menuturkan telah lama mengenal Islam. Karena selain gereja Katolik, rumahnya juga berdekatan dengan Masjid. Bahkan ia juga pernah berdiskusi dengan seorang Muslim ketururunan Cina yang berprofesi menjadi tukang pijat dan sering dipanggil oleh omanya. Namun ia mengakui, saat itu hanya sekadar diskusi ingin tahu dan berlalu begitu saja.
Namun, ia akui saat mulai mendalami Bibel justru ia merasa penasaran dengan Al-Qur'an. Kemudian ia membeli satu Al-Qur'an sambil mempelajarinya. Ia menemukan satu pembahasan yang menurutnya sangat sedikit ia dapati dalam Bibel. Bahkan hampir tidak ada, yaitu pembahasan tentang neraka.
“Saya awalnya memang belajar mendalami Bibel, tetapi sambil membeli Al-Qur'an karena penasaran. Kemudian saya baca-baca seperti pembahasan neraka. Paling deh, pembahasan neraka yang menakutkan bagi saya. Kalau dalam agama Katolik, hampir tidak ada pemberitaan tentang neraka. Sedikit sekali. Saya katakan hampir tidak ada," ungkapnya.
Saat ditanya, tentang pandangan pribadinya terhadap Islam sebelum menjadi seorang mualaf, Mario tidak pernah merasa ada yang salah dengan Islam. Namun ia jujur mengatakan bahwa keluarganya terus menyampaikan hal-hal yang negatif tentang Islam dan pemeluknya. Apalagi oma dari ibunya.
“Dulu, jujur saya itu netral aja. Tapi orangtua saya, nenek, oma, papa, menganggap Islam itu garis keras, radikal, teroris, tukang ngebom orang, tukang nyuri orang. Pandangan keluarga saya dulu gitu. Apalagi oma saya dari mama. Katanya pribumi jahat-jahat utamanya orang Islam, miskin dan malas,” bebernya.
Mario akui, ia tidak menerima begitu saja dengan ucapan keluarganya tentang Islam. Ia membuktikan bahwa anggapan negatif tersebut tidak benar. Katanya, ia pergi ke masjid dekat dengan Kelapa Gading dan melihat bahwa pribumi yang Muslim di sana kaya dan banyak yang sudah pergi haji.
Menurutnya, kalau ucapan omanya benar, tentu pribumi yang Muslim tidak akan bisa naik haji dan umrah. Sementara ia sebutkan bahwa jamaah Indonesia untuk haji dan umrah menempati urutan terbanyak sedunia.
Ia memeluk Islam dan mengucapkan syahadat pada tanggal 26 Oktober 2016 di Islamic Center, Koja. Ia menerima Islam karena yakin bahwa Tuhan hanyalah Allah SWT, Yang Maha Esa dan Yesus bukan Tuhan.
“Dalam kitab Bibel banyak menyebutkan bahwa Yesus bukan Tuhan. Saya lupa letaknya di mana. Tapi dalam Perjanjian Baru di Kitab Imamat dan Keluaran, ada 10 perintah Allah yang melarang membuat patung dan juga tidak boleh makan babi. Saya baca Bibel. Memang seperti itulah yang tertulis. Tuhan itu hanya Allah SWT Yang Maha Esa. Dan akhirnya saya masuk Islam, mengucapkan dua kalimat syahadat 26 Oktober 2016 di Islamic Center Koja,” pungkasnya. [] M.Siregar
0 Komentar